Dream

1.1K 174 53
                                    

Stella terbangun dari tidurnya.

Keringat membasahi dahi Stella, nafas Stella terasa sesak dan cepat, degup jantungnya berpacu terlampau cepat.

"Astagfirullah ya Tuhan" ucap Stella sembari mengusap mukanya

Stella perhatikan kedua lengannya yang sehat tanpa adanya gips di tangan manapun, begitupun juga dengan kakinya setelah Stella sibakkan selimut yang masih membalut tubuh bagian bawahnya.

"Ini cuma mimpi" ucapnya lagi

Dan lagi, melihat ke sekeliling kamarnya yang di dominasi oleh warna rose gold, sangat berbeda sama kamar yang ada di dalam mimpinya, kamar tamu yang berwarna kan krem.

Matahari pun juga terlihat seperti malu-malu untuk masuk ke dalam kamarnya melalui celah gorden kamarnya yang berwarna cherry blossom pink, yang tampak manis dan senada dengan warna temboknya.

Di sebelah kanan ranjangnya, terdapat meja kecil yang diatasnya ditaruh sebuah bingkai foto keluarga berukuran kecil. Foto keluarganya bersama keluarganya, Angkasa.

"Mimpinya terasa nyata banget" ucap Stella lagi sembari memperhatikan bingkai foto keluarganya

Saat dirinya masih mencerna mimpi yang baru saja terjadi pada dirinya, pintu kamar Stella diketuk pelan dari luar.

"Dek? Udah bangun belum?" itu suara Aludra

"Iya udah.. Mi" jawabnya tak yakin

Ada jeda sesaat dan pintu kamar dibuka dari luar, menampakkan sosok Aludra yang telah rapi mengenakan baju rumahannya.

Terlihat sangat cantik.

"Kenapa hey? Kok bengong?" tanya Aludra masuk ke dalam kamarnya dan membuka gorden kamar Stella

"Aku mimpi Mi" jawab Stella, "aneh banget"

"Mimpi apa emangnya kamu?"

"Aku mimpi aku dulu di culik sama baby sitter yang dulu sempat rawat Kak Tara sama Bang Hamal, terus sama baby sitternya aku dijual sama orang lain yang ngangkat aku jadi anaknya" jelas Stella

"Terus orang tua angkat aku meninggal, dua bulan kemudian aku mengalami kekerasan dan pelecehan seksual di kampus, tapi tiba-tiba Aria datang tolongin aku dan menghajar orang yang pukuli aku, terus ga lama Arla datang, nenangin Aria, lalu aku dilarikan ke rumah sakit"

"Ada Pipi yang datang pertama kali jenguk aku, karena Pipi orang yang punya kampus, terus Pipi nyuruh Bang Hamal buat nginep jagain aku, besoknya datang pacarnya Bang Hamal karena Bang Hamal ga bisa dateng jagain aku, sorenya gantian Aria sama Arla yang dateng"

"Tangan sama kaki aku patah sampai harus digips, sakit banget tau Mi rasanya, rasanya sakitnya kayak nyata banget" adu Stella

"Terus ga lama Mimi dateng jenguk, karena aku anak yatim ga punya kerabat dan keluarga, akhirnya Mimi bawa aku pulang ke rumah. Mimi, Pipi, Kakak, Abang sama Aria dan Arla gantian jagain dan ngurusin aku" sambungnya lagi

Aludra yang duduk di sisi ranjang Stella mendengarkan cerita Stella dengan seksama, dan lalu menjulurkan tangannya ke dahi Stella, "sini coba keningnya deketin, masih anget atau engga" ucap Aludra

[α] A Lost Sister | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang