Tes

4K 383 19
                                    

  Siapa yang tidak menginginkan pernikahan sempurna, semua wanita pasti memimpikan moment indah dan sakral tersebut, begitu juga dengan Uty Laurinda putri sulung Sam dan Nuha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Siapa yang tidak menginginkan pernikahan sempurna, semua wanita pasti memimpikan moment indah dan sakral tersebut, begitu juga dengan Uty Laurinda putri sulung Sam dan Nuha. Saking ingin sempurna wanita itu menyerahkan urusan jodohnya pada orang tua, Uty percaya bahwa pilihan orang tua adalah yang terbaik.

Lulus dengan predikat terbaik ia juga aktif di perusahaan keluarga, karena sering tampil di televisi sosoknya semakin dikenal oleh masyarakat luas sebagai wanita inspirasi.

Bisa dihitung berapa kali dia tampil bersama suaminya di layar karena kesibukan masing-masing jadi banyak orang yang tidak tahu statusnya kalau belum melihat profilnya. Uty juga tidak pernah melibatkan anak-anak di depan layar, itu kesepakatannya dengan sang suami saat mereka akan menikah.

"Sesekali kepo kegiatan suami tidak ada salahnya." Violeta satu-satunya teman Uty yang dekat dengannya, wanita itu juga berani memberikan kritikan pedas pada siapapun.

"Sedikitpun aku tidak mencurigainya, kenapa harus kepo?"

"Jadi istri jangan polos-polos amat!" nadanya terdengar menghardik untung Uty tahu baik temannya itu. "Suami kadang suka kurang ajar kalau kita sengaja diemin."

Uty percaya suaminya. "Mas Argan nggak gitu, Vi."

"Karena dia cool dan cuek?" Violet tertawa. "Noh lihat lakinya bu Ayu, adem ayem aja tahunya main diem-diem!"

Uty tidak tahu Ayu siapa yang dimaksud oleh temannya, ia tidak pernah kepo urusan orang lain selama ini lebih fokus ke pekerjaannya juga kedua anaknya.

"Saranku bukan cuma untuk didengar, Ti. Praktek juga!"

Selama delapan tahun menikah dan dikaruniai dua orang malaikat cantik hampir tidak pernah ada masalah dalam rumah tangganya, Argan yang pendiam dan Uty juga tidak banyak bicara kalau memang tidak ada kepentingan. 

Walaupun mereka tidak terlihat mesra di acara resmi atau anniversary setiap malam urusan ranjang lancar, keduanya sama-sama membuktikan bahwa delapan tahun usia pernikahan masih saling menginginkan satu sama lain.

Usai mengisi sebuah acara sebagai narasumber Uty tidak langsung pulang, ia mendapat telepon dari Violeta temannya.

"Yang menikah karena sudah lama pacaran saja masih aja ada penyelewengan baik dari laki-laki maupun wanitanya, apalagi lewat perjodohan."

"Aku menyangkalnya karena selama delapan tahun ini kami baik-baik saja, kalau ada sesuatu yang salah aku pasti bisa merasakannya."

Violeta tidak menghasut, ia hanya sedang membaca realita yang sering terjadi akhir-akhir ini. Beberapa teman mereka sekarang sedang menjalani sidang perceraian, kasusnya sama yaitu perselingkuhan.

"Aku harap juga seperti itu, tapi jangan lempeng. Sekali-kali muter, cek kondisi."

Uty tersenyum tipis. 

Uty tidak pernah memegang apalagi memeriksa ponsel suaminya dan ia juga tidak pernah melihat Argan mengecek HP nya. Saat pulang bekerja masing-masing sudah ada kegiatan, kadang Uty membantu bibi di dapur sementara Argan bersama anak-anak atau lanjut di ruang kerja. Tepat pukul sembilan malam mereka baru punya waktu bersama, hampir setiap malam kecuali kalau ayah anak-anak harus ke luar negeri.

Ketika angka jam digital menujuk pukul 20.15 Uty pamit pada violet. Sebelumnya dia sudah mengirimkan pesan pada suaminya bahwa akan pulang terlambat.

******

"Hai." Uty menghampiri suaminya yang duduk di sofa lantai atas. Bisa dikatakan jarang karena setiap malam sebelum rutinitas mereka sang suami lebih sering di ruang kerjanya.

"Eum."

"Anak-anak sudah tidur?" Uty sudah membersihkan diri, ia tidak pernah menunjukkan wajah lelah ketika menemui suami ataupun anak-anaknya.

"Sudah."

Tak ada lagi obrolan, keduanya mendengar dengan mata tertuju ke sebuah film yang sedang diputar di layar televisi.

Karena bukan tipe wanita agresif jadi Uty tidak pernah memulai hubungan panas dengan Argan tapi dia akan aktif begitu mereka sama-sama memulai.

Tak ada genggaman layaknya pasangan suami istri yang lain, padahal mereka jarang menonton bareng karena kesibukan keduanya.

Obrolan tadi dengan Violeta tidak dibawa ke rumah, begitu profesionalnya seorang Uty ia bisa menempatkan situasi. Itu salah satu kelebihan sulungnya Sam yang diketahui banyak orang. Sayangnya teman-teman Uty menilai kalau Argan tidak mengetahui banyak sisinya.

"Kalau mau tidur duluan."

Ini kode, yang bahwa Argan tidak akan meminta pelayanannya malam ini. 

"Mas mau kerja lagi?"

Uty melihat suaminya mengangguk.

"Oke." Uty bangun dan mengucapkan selamat malam lalu berlalu dari hadapan pria itu.

Situasi ini tidak baru lagi mengingat usia pernikahan mereka, Uty sudah terbiasa dengan sikap Argan yang di mata teman-temannya tidak bernaluri. Padahal ia tidak pernah sekalipun menceritakan seperti apa suaminya, tapi ketika sesekali menghadiri acara resmi teman-temannya memperhatikan.

Membosankan, kaku dan kurang energi begitu penilaian mereka namun tak satupun dipusingkan. Begitu hebatnya Uty

Sebelum benar-benar jauh, Uty menoleh sekali lagi. Mungkin wanita lain akan penasaran dengan benda di tangan suaminya dan bertanya-tanya tapi Uty tidak. Yang dilihat wanita itu wajah suami, bukan HP di tangannya.

Yang dikatakan membosankan oleh teman-temennya malah dinikmati Uty, rumah tangga itu berbeda-beda tergantung siapa pemerannya.

******

Uty tidak pernah memiliki masa lalu dengan laki-laki dan Argan tahu itu begitu juga sebaliknya. Pernikahan ini bisa dikatakan pertama kali mereka berhubungan dengan lawan jenis atas perjodohan orang tua. 

Diamnya Argan sudah dari awal pertemuan, berarti memang begitu sikapnya lalu dipertemukan dengan Uty yang juga tidak banyak bicara. Dan sikap kedua suami istri itu yang sering membuat para sahabat Uty greget.

Walaupun sama-sama minim ekspresi dibandingkan Uty, Argan lah yang punya sikap dingin tak bisa dimaklumi. Tidak peduli ketika dia berhadapan dengan istri atau orang lain, sikapnya akan sama saja. 

"Ada pelantikan kepala staf baru, datanglah nanti."

Setiap jam tujuh jadwal Uty sudah klik, tapi atas permintaan suami dia akan minta asistennya mengatur kembali.

"Akan kuusahakan."

Lalu wanita itu mendapat sorot dingin dari suaminya. "Mama juga ada di sana, datang sebelum jam 11.00."

Uty sedang sarapan jadi tidak bisa membuka tabletnya, dia juga tidak mengangguk. Semoga saja jam 11.00 tidak ada jadwal penting.

Setiap makan bersama walaupun Uty selesai lebih dulu dia tetap berada di meja makan sampai suaminya selesai, setelah itu baru menemui anak-anaknya.

Jam 11.00 ada meeting penting, Uty tidak bisa datang. Karena Argan sudah berangkat mengabari suaminya lewat pesan singkat lalu bersiap menemui anak-anak baru berangkat ke kantor.








Segalanya bukan tentang cinta (Rutin Up Di Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang