8

1.1K 256 82
                                    

 Anak-anak masih kecil apakah tidak egois jika Uty memutuskan untuk bercerai? Uty tidak mempermasalahkan awak media yang mengejarnya setelah mendengar perceraiannya dengan Argan ia juga tidak peduli akan menjadi trending topik dengan berita itu tapi untuk tinggal satu rumah dengan orang yang sudah membuat pernikahan ternoda juga bukan pilihan baik.

Bukan mertua tapi orang tuanya yang pertama kali datang ke kantor setelah mengetahui Uty akan menggugat cerai Argan dari pengacara putrinya.

"Mama melewatkan sesuatu?" Nuha bertanya pada putrinya. "kenapa kamu menggugat cerai Argan, ada masalah apa?"

Jangankan pada orang tua pada sahabat terdekatnya saja Uty tidak pernah curhat. Ia tidak ingin menyusahkan orang lain setelah mendengar curhatan hatinya yang lebih penting memang tidak ada yang disampaikan Uty tentang gejolak rumah tangganya pada orang-orang terdekat.

"Bukankah selama ini hubungan kalian baik-baik saja?" begitu yang diketahui Nuha, informasinya juga dari Uty sendiri.

"Kami tidak cocok lagi." Uty tidak ingin mengatakan yang sebenarnya, kecuali jika Argan mempersulit. 

"Apa?"

"Jangan tanyakan kenapa." Uty meminta pengertian mamanya.

Bagaimana mungkin Nuha tidak bertanya, jelas-jelas dia tidak melihat laut menyedihkan di wajah Uty. Datar seperti biasa.

"Mama yakin terjadi sesuatu." Nuha tidak akan mendapatkan jawaban dari Uty. "Perlu Mama temui Argan?"

"Untuk mengetahui kejelasan?"

Nuha mendengar nada tegas dari kalimat Uty. 

"Hanya perceraian satu-satunya jalan keluar. Kami tidak cocok lagi, jadi jangan menaruh harapan lagi pada pernikahan kami."

Nuha mengenal baik putri sulungnya. Uty tidak pernah menjelekkan suami tidak pernah mengeluh apalagi membeberkan sesuatu yang terjadi padanya. Uty juga pernah mengatakan bahwa Argan adalah suami yang sempurna.

Alasan Uty dulu meminta orang tuanya ikut andil dalam masa depan adalah karena tidak menginginkan permasalahan yang dipicu oleh keduanya, setidaknya menikah karena dijodohkan apalagi dengan pasangan yang sama-sama tidak memiliki masa lalu bisa meminimalisir masalah. Katakan, mereka menjaga pernikahan karena andil kedua orang tua. 

Sayang beribu kali sayang, niat baik yang telah berjalan selama 8 tahun ini telah dinodai oleh suaminya.

Saat Nuha berada di kantor Uty surat perceraian yang sedang dibicarakan kini sudah tiba di kantor Argan.

Terkejut? Sedikit. Argan perlu memikirkan alasan yang tepat untuk menghadapi orang tuanya. Namun sebelum itu laki-laki itu perlu menghubungi Uty, mereka harus bicara.

Orang tuanya yang memilih Uty untuknya dan dia memilih wanita lain ketika usia pernikahan mereka berjalan lima tahun. Hubungan yang dijalaninya dengan Uty tak lebih dari sebuah tuntutan dan tanggung jawab, sama sekali bukan keinginan hatinya. Tapi Argan merasa lebih baik setelah membaca surat gugatan kira yang dilayangkan Uty.

Ia telah memilih dan akan mengembalikan pilihan pertama pada orang tuanya.

******

Tidak cocok, itu alasan yang dikatakan Uty dan Argan. Bu Hasni sudah menduga akan terjadi kesenjangan pada hubungan anak dan menantunya namun tidak sampai mencurigai sesuatu yang fatal yang telah dilakukan oleh putranya. 

Kenapa Uty tidak mengatakan yang sebenarnya? Bukan dia yang harus jujur, tapi Argan sendiri. 

Yang diinginkan Uty persidangan berjalan lancar, tapi bu Hasni masih tidak terima. Bukan Uty tapi Argan lah yang ditekan oleh beliau untuk mengatakan hal yang sebenarnya yang membuat mereka harus berpisah.

Keduanya sepakat bercerai baik-baik, tanpa perlu memohon Argan yakin Uty tidak akan membongkar hubungannya dengan wanita idaman lain. Pria itu hanya perlu memastikan sidang perceraian berjalan lancar.

"Kamu tidak sarapan?" 

Uty yang baru turun menoleh pada Argan.  "Tidak."

"Kamu perlu makan."

Uty tidak menanggapinya lagi, Argan yang belum masuk ke ruang makan mengikutinya dari belakang hingga ke teras depan. Ia tidak bicara lagi hanya melihatnya saja sampai Uty akan masuk ke mobilnya.

"Selamat pagi Bu."

Uty hanya mengangguk dan segera masuk ke mobil, Saga sempat melihat Argan dan mengangguk sopan pada suami majikannya.

Setelah memastikan Uty pergi Argan menuju ke ruang makan dan menghubungi  Laras. Larasati Kenned, wanita yang sudah menjalin hubungan dengannya selama tiga tahun ini.

"Aku sudah menjatuhkan talak untuknya," begitu kata Argan ketika panggilan tersambung. "Kalau menunggu proses sidang, kelamaan."

Ucapan itu merupakan sebuah bukti bahwa Argan serius dengan Laras. Debar jantungnya berbeda saat ia bersama sang kekasih, degup meronta yang selalu merindu. Ini sangat berbeda setiap kali dia pulang ke rumah.

"Tentang anak-anak aku akan mengunjungi mereka seminggu sekali." lalu Argan dulu mengatakan satu hal tentang orang tuanya. "Tenang saja, begitu tahu siapa orang tuamu mamaku akan menerimamu dengan senang hati."

Uty dan Argan sudah bicara banyak hal selama gugatan perceraian diproses, salah satunya tentang anak-anak. Uty juga memilih keluar dari rumah tersebut, namun wanita itu belum mengatakan kapan waktunya.

******

Uty sudah menitipkan pesan pada Saga untuk mengangkat teleponnya bila ada panggilan masuk, sementara wanita itu sedang ada meeting penting dan tidak membawa ponselnya karena tidak ingin diganggu. 

Belum sepuluh menit Uty masuk Saga mendengar getar ponsel majikannya. Ketika ia melihat kontak tertera jadi sungkan untuk mengangkat, pasalnya yang menelepon adalah Argan. Saga melewatkan panggilan tersebut, lalu tidak lama pria itu kembali melihat panggilan masuk dari kontak yang diberi nama pengacara Sin.

"Maaf menelpon anda di jam sibuk seperti ini, aku ingin memberitahu bahwa sidang pertama dipercepat. Ibu bisa datang ke pengadilan pukul sepuluh, aku juga sudah mengirimkan pesan pada pak Argan."

Sidang? Argan baru saja akan bersuara tapi laki-laki di seberang berbicara lagi.

"Kabar percerai sudah diketahui oleh beberapa awak media, apakah kita akan mengadakan konferensi pers besok?"

Saat pengacara Sin menunggu jawaban seseorang di sana masih terdiam. Iya, Saga tidak tahu kalau Uty akan bercerai dengan Argan. Dia tidak terlihat menyedihkan, dia tidak rapuh, apakah hatinya sekuat baja? Ini aneh sekali.

"Halo bu Uty."

"Maaf, bu Uty sedang meeting beliau meminta saya mengangkat panggilan untuknya. Akan saya sampaikan pesan dari anda."

"Ouh, baiklah. Terimakasih."

Panggilan terputus, dan Saga kembali pada pikirannya untuk sang majikan. Apakah perceraian ini berhubungan dengan mobil yang mereka ikuti beberapa waktu yang lalu? Saga mendesah lelah, rumit sekali memahami kehidupan orang yang memiliki kuasa. 

Tapi jujur ia kagum dengan Uty, wanita itu masih menjalani kesibukannya tanpa sedikitpun terganggu begitu yang dilihat Saga. Mood dan sikapnya tidak berubah padahal fakta menyakitkan sedang menghantam hidupnya.

Setelah menunggu selama dua jam Saga melihat Uty berjalan ke arah mobil. Sekarang Saga melihat satu hal setelah memperhatikan baik-baik majikannya, Uty bukan wanita sederhana, tidak bisa dianggap remeh, ibu dua anak tersebut adalah wanita istimewa. Saga yakin, Argan akan menyesal telah menyia-nyiakan kesempatan memiliki wanita itu.

Saga tidak pernah melihat permata atau berlian secara langsung, tapi hari ini dia melihat sesuatu yang berkilau melebihi dua benda yang bernilai tinggi tersebut.

Segalanya bukan tentang cinta (Rutin Up Di Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang