12

1.2K 252 33
                                    

 Kedatangan pak Daud ke rumah memanglah terlambat tapi Uty tidak mempermasalahkan hal itu. Beliau datang atas inisiatifnya untuk meminta maaf karena merasa bersalah selama ini, pak Daud juga memberitahu bahwa ia sudah berhenti bekerja sebagai sopir Argan.

"Jadi apa yang akan Bapak lakukan sekarang?"

"Saya ikut anak ke Medan Bu, mereka mau kami tinggal di sana."

Baiklah, Uty meninggalkan pak Daud sebentar dan menuju ke kamar setelah meminta sopir suaminya menunggu sebentar tidak lama ia keluar dengan sebuah amplop.

"Ini sedikit ongkos, Pak. Mohon jangan ditolak."

Pak Daud tetap menolak. "Pak Argan memberi uang yang cukup banyak, Bu."

"Tapi ini dari saya, tolong diterima." Uty memberikan dengan tulus. Walaupun jarang berbicara dengan pak Daud ia menghargai pria yang selama tujuh tahun ini menjadi sopir ayah anak-anaknya.

"Saya bersalah Bu." pak Daud menangis.

"Saya mengerti posisi Bapak dan tidak pernah menyalahkan pak Daud. Rumah tangga kami juga sudah selesai, Bapak jangan khawatir. Demi Tuhan saya tidak marah."

Status pak Daud sebagai sopir Uty tahu posisi pria tersebut, ia bekerja pada Argan wajar jika mengikuti perintahnya.

"Tidak, saya salah. Tolong dimaafkan."

"Baik," jawab Uty. Ia juga mengantar pak Daud sampai ke depan dan menitip salam untuk istri dan keluarga di Medan.

Saat ia memergoki pak Daud di mini market, restoran dan hotel Uty tak berniat mengintrogasi sopir Argan. Setelah cukup bukti ia melepaskan tanpa melibatkan banyak orang tidak juga menyertakan bukti perselingkuhan Argan di pengadilan. Uty berhati mulia, setelah hal yang menyakitkan menimpanya tak pernah juga menyelipkan doa  agar Argan menemui karmanya.

Uty tidak ingin menghancurkan hati kedua putrinya, meski mustahil ia tetap berharap semoga Chika dan Fayola tidak mengetahui perbuatan hina sang ayah.

Bukan ingin memutuskan silaturahmi dengan orang tua Argan tapi Uty tidak punya alasan untuk berkunjung ke rumah mereka. Uty juga memberikan nomor pengasuh kedua putrinya agar orang tua Argan bisa menghubungi Chika dan Fayola ia juga memberi perintah pada kedua pengasuh untuk datang jika bu Hasni ingin bertemu anak-anak.

Tidak perlu diberitahukan lagi, pernah menjadi menantu keluarga tersebut selama delapan tahun, bu Hasni mengetahui kesibukan Uty. Lagi pula setelah resmi menyandang status janda Uty masih diundang sebagai narasumber di beberapa stasiun televisi.

Uty tidak tahu tentang mantan suaminya sejak mereka bercerai, terakhir kali bertemu seminggu yang lalu di hotel, saat itu si mantan bersama selingkuhannya. Pekerjaannya banyak dan perhatiannya tersita tak bersisa untuk urusan yang tidak penting, sekarang alasannya pulang hanya satu untuk bertemu anak-anak, tak ada lagi tujuan utama seperti dulu. 

******

"Mama tidak menyangka masa depanmu akan seperti ini."

Bukan sekali tapi setiap berkunjung ke rumah orang tuanya mama akan terus membahas nasib Uty biasa saja. Terhitung tujuh bulan Uty menjanda dan selama itu pula mama menyinggung tentang garis takdirnya.

"Alasan yang tidak masuk akal lebih mengerikan ternyata."

"Mama akan membahas ini terus?" Uty menatap mamanya.

Nuha menarik napas dalam. "Mama yang mencarikan suami untukmu nyatanya kalian memutuskan untuk bercerai saat Chika sudah besar." Nuha masih tidak habis pikir, sangat disayangkan melihat nasib Uty dan Argan kadang Nuha sering menangis saat bertemu kedua cucunya.

Segalanya bukan tentang cinta (Rutin Up Di Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang