17

432 53 2
                                    

Berbeda dengan kedatangan Argan ke rumahnya yang ingin meminta bantuan demi kelancaran hubungan pria itu dengan Laras, bu Hasni datang karena ingin menjenguk kedua cucunya. 

"Sehat kamu?"

"Sehat Bu."

Sengaja datang pagi-pagi karena ingin bertemu dengan mantan istri anaknya. Uty sibuk, pergi pagi dan sering pulang malam meski akhir pekan susah membuat janji ketemu dengan wanita itu.

"Argan sering datang?"

"Iya, kata si mbak."

Karena memang Uty tidak pernah bertemu dengan laki-laki itu kecuali tempo hari ketika Argan datang.

"Kalian memang niat bercerai." 

Gumaman bu Hasni didengar jelas oleh Uty tapi ia tidak menanggapinya.

"Aku bertemu dengan wanita itu, dia tidak lebih baik darimu." 

Baik bu Hasni maupun keluarga Uty belum tahu kisah yang sebenarnya. 

Saat Uty tidak menanggapinya bu Hasni meninggalkan Uty dan menuju ke kamar cucunya. Jika Argan bisa mengelak dengan seribu alasan agar bu Hasni tidak membahas rumah tangga mereka yang sudah hancur maka Uty memilih diam.

Sebelum perceraian Uty tidak meluangkan waktu bertemu dengan bu Hasni, semua urusan perceraian diserahkan pada kuasa hukumnya. Pun dengan Argan, mereka tidak bertemu kecuali di persidangan.

Saat bu Hasni sudah naik ke kamar anaknya Uty bersiap berangkat. 

Pembicaraan mengenai perasaan Saga juga tanggapan Uty sudah selesai, kini Saga bekerja seperti biasa.

Dulu Saga berhenti karena takut jika berdekatan terus dengan Uty maka akan sulit melupakan perasaannya, lalu mereka dipertemukan lagi setelah beberapa bulan Saga mengundurkan diri. Dan hari ini bukan Saga tapi Uty yang bertanya tentang kembalinya Saga.

"Tidak menggangu kesibukanmu?" 

Karena Uty memang belum membahas lantaran Saga belum menyinggung akan berhenti kapan.

"Aku tidak punya kesibukan," jawab Saga dan membuka pintu untuk Uty lalu kembali ke depan.

Mobil keluar dari kediaman.

"Maksudku persiapan pernikahanmu, tidak apa-apa kalau mau cuti dulu."

Saga tidak menjawab. Sejak pembicaraan malam itu di pantai ia masih memikirkan langkahnya ke depan. Hatinya masih tertaut pada wanita yang jelas-jelas sudah menolaknya Saga harus lebih bijak sebelum mengabulkan permintaan orang tuanya.

Perjalanan mereka tiba-tiba terhenti saat sebuah mobil menghadang.

"Buka saja," titah Uty saat melihat Argan.

Bukan di depan, Argan memilih duduk di samping Uty lalu pria itu menyuruh sopir mantan istrinya melanjutkan perjalanan.

"Kamu yang bisa membantuku."

Uty tidak tertarik menoleh ke samping. 

"Pak Bryan mengancam Laras."

Mungkin wanita lain akan gila jika memiliki suami seperti Argan, mereka bercerai karena laki-laki itu berselingkuh lalu sekarang disaat sudah berstatus mantan pria itu berani menemui Uty demi sebuah bantuan. Luar biasa kan?

"Beliau sudah menyelidiki hubungan kami." Argan terus berbicara memberitahu kondisi hubungannya dengan si selingkuhan.

Karena cinta butanya Argan tidak peduli kata-katanya didengar oleh sopir Uty.

Segalanya bukan tentang cinta (Rutin Up Di Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang