{bab : 8}

220 14 3
                                    


Happy reading
.
.
.


Hari-hari berlalu dengan cepat. tak ada yg berubah. Azester dan Neira kembali menjalani hari-hari seperti biasanya tanpa peduli satu sama lain. mereka melupakan malam itu seolah hanya kenangan kosong yang tak berarti.

Sejak saat itu Azester juga tak lagi menemui Yasmine, begitu juga dengan para member gemstone terutama gara. hubungan mereka merenggang sepenuhnya bahkan kandas begitu saja.

Jika Azes dan gara berpas-pasan, mereka akan berlalu begitu saja tanpa saling sapa. padahal dulunya keduanya sangat akrab sebelum Yasmine pindah ke sekolah mereka 2 tahun lalu.

Memang terkadang cinta itu bisa merusak persahabatan itu sendiri. tapi jika di beri pilihan, kalian akan memilih yg mana? persahabatan atau cinta?

Jika pertanyaan itu di tujukan untuk Neira, ia akan memilih persahabatan. baginya cinta itu tidak penting. setidaknya, itu pendapatnya saat ini.

Gadis itu kini tampak sibuk mencari buku paket di antara rak perpustakaan sekolah. ia mencari buku paket untuk bahan presentasi di depan kelas.

Sebenarnya ia tak sendiri. ia datang bersama dengan teman-teman kelompoknya termasuk Aluna. tapi karna jam istirahat, mereka ke kantin untuk mengisi perut mereka yg sudah keroncongan.

"Hai,cute girl,," sapa seseorang.

Neira bisa menebak suara itu suara siapa. Yap, siapa lagi orang yg memanggilnya dengan panggilan itu selain Hazel. ia menyaksikan sosok itu sudah berdiri di belakangnya.

"Ngapain kesini?"

"Cuek banget sih, padahal kalo senyum dikit aja gemesin,," Hazel mencubit gemas pipi Neira.

"Jangan di cubit Zel," Neira menatap malas dan menepis pelan tangan Hazel di pipi nya.

Hazel cemberut lucu, "kapan sih Lo panggil gw kakak? Padahal kan gw kakak kelas Lo, beda dua taun lagi,," Ia tampak kesal.

"Terserah gw lah," Neira berjalan dan kembali mencari buku paketnya.

"Cute girl,"

"Eum," Neira menjawab dengan gumam.

"Gw suka Lo,," ujar Hazel tiba².

Neira berbalik menatap Hazel meneliti sesuatu lalu memutar bola matanya malas.

"Iya Lo suka sama gw, tapi bohong kan?"

Hazel berdecak kesal. "Kok Lo tau sih setiap gw boong, Lo cenayang ya?!"

"Ya iya lah gw tau, kalo Lo bohong keliatan jelas banget,, pipi Lo tetap mengembang walaupun tampang Lo serius,," Neira kembali mencari buku paketnya tanpa melihat ke arah cowok itu.

"Padahal gw orang lain gak nyadar,," cowok itu menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Gimana gw gak nyadar. Lo kan playboy, jadi ngucapin cinta ke setiap cewek pasti udah biasa" Neira kini sudah menemukan buku incarannya.

"Oh iya, gw selalu lupa kalo sama Lo gak bakal mempan,," Hazel cengengesan dan lagi² menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

Neira kembali memutar bola matanya malas. Hazel selalu seperti ini jika bertemu dengannya. si cowok playboy yg selalu mencari perhatian dari para adik kelas, contohnya seperti dirinya.

Entah sejak kapan ia sudah mulai terbiasa dengan kehadiran cowok yg satu ini. walaupun begitu, tetap saja scene mereka saat ini bukan termasuk bagian dari cerita novel yg ia masuki, termasuk dengan adegan yg di laluinya bersama para tokoh penting lainnya.

Transmigrasi Or Not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang