Happy reading
.
.
.Ada banyak hal yang membuat Neira percaya semua itu adalah mimpi. salah satunya saat bangun tidur, ada buku aneh di sampingnya yg sempat ia yakini sudah di buang dalam hujan di mimpinya.
Tapi bukan hanya itu saja. ia sebelumnya juga bermimpi hal yang sama sejak ia tinggal di rumah orang tuanya. walau hanya bagian Azester yang melompat dari gedung dengan masih memakai baju seragam, tapi itu juga terasa nyata baginya.
Tetapi semakin ia percaya itu hanyalah mimpi, semakin banyak hal dan adegan yang terulang kembali persis seperti di mimpinya.
Apa benar semuanya hanya mimpi?
Maka dari itu, Neira bertekad untuk melakukan segala cara untuk tidak akan terlibat dengan mereka. contohnya, ia pindah sekolah agar ia tak merasa bersalah pada mereka karna hanya mampu menyaksikan semua itu.
"Jangan pindah dong, Nei,,," mata Aluna tampak sembab karna baru saja menangis.
Neira baru saja keluar dari ruang guru dengan pakaian bebasnya dan bertemu dengan Aluna di lapangan sekolah pada jam istirahat.
Ia akan pindah ke Surabaya dan tinggal bersama nenek angkatnya yang sudah di anggap sebagai nenek kandungnya sendiri. ibu dari papa Andra, papa angkatnya.
Tentu saja sudah ada izin dari kedua orang tua angkatnya itu.
"Lo kenapa tiba-tiba pindah sih? gw kan sedih jadinya,," Aluna masih tak terima.
"Jangan sedih gitu, kita kan bisa ketemu tiap tahun,,"
"Tapi tetep aja beda,, trus sekarang siapa yang duduk di samping gw?" Aluna memasang wajah memelas.
"Setan," jawab Neira tanpa dosa.
"Lo tuh ya, gw lagi sedih juga," Aluna malah kembali mewek.
"Jangan sedih lagi dong, lagian gw cuma pindah sekolah bukan pindah alam," Neira mencoba menghibur Aluna.
"Emangnya Lo gak sedih?"
Neira terdiam. bohong Neira tak sedih jika pindah dari sekolah ini apalagi berpisah dengan satu-satunya teman akrabnya. Tapi apa boleh buat karna ini menyangkut tentang semuanya. tentang mimpi kekacauan dan kematian orang-orang itu.
"Gw pergi dulu ya? baik-baik Lo di sini," pamit Neira kemudian memeluk Aluna sebagai perpisahan kecil.
"Lo gak mau pamit sama yang lain gitu? sama para sepupu lo misalnya"
"Gak deh," Neira menggeleng pelan lalu tersenyum.
Aluna mengangguk kecil dan menyaksikan temannya itu pergi dari sana dan keluar gerbang sekolah dengan menaiki mobil mewah hitam.
Neira yg duduk di tempat penumpang menatap keluar jendela mobil dengan perasaan tak menentu.
Apa ini keputusan yang tepat? atau haruskah ia kembali?
^^
Ini sudah dua bulan sejak perpindahan Neira ke sekolah yang baru dan tempat yang baru. ia mulai terbiasa dengan suasana sekolah di sana.
Entah sampai mana alur novel sudah berjalan. ia tak pernah lagi menyentuh buku aneh bin usang itu dan menjalani hidupnya seperti biasanya.
Tapi nyatanya, semua yang ada dalam mimpinya ternyata benar-benar terjadi. mulai dari pertengkaran antara Azester dan gara, kematian Hazel, kematian orang tua Azester hingga gosip-gosip yang beredar tentang Azester adalah seorang pembunuh, termasuk Azester yang bunuh diri. dan akhir bahagia untuk gara dan Yasmine.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Or Not?
FantasyMenceritakan tentang seorang gadis kecil yg terbangun di rumah sakit dan divonis mengalami 'amnesia'. lalu kemudian di jadikan anak angkat oleh sepasang suami-istri muda yg menolongnya. Tapi anehnya, ia malah merasa tak asing saat bertemu sepasang k...