{bab : 17}

112 6 0
                                        

Karna jarang up, jadi kali ini Mimin kasih up dua bab sekaligus 😊

Happy reading
.
.
.

Neira menyaksikan tubuh Azester di angkat oleh beberapa member gemstone dan para siswa lain. Martin juga ikut membawa cowok itu.

"Semoga dia baik-baik aja," ujar gadis netra abu² itu penuh harap.

Bersamaan dengan hilangnya gerombolan itu, Aluna muncul dari sana dengan ekspresi khawatir dan berjalan kearahnya setengah berlari.

"Nei!" Panggil gadis berambut sebahu itu masih dengan ekspresi yang sama.

Neira hanya membalas dengan lambaian singkat.

Tiba-tiba saja tenggorokan Neira terasa gatal dan terbatuk hebat tanpa henti dan membuatnya meringkuk di lantai hingga rasanya ingin muntah.

UHUKK! UHUKK! KHEKK!

"Astaga Nei, Lo muntah darah!!" Teriak Aluna panik.

Neira menyaksikan darah segar  berhamburan di tangannya dan mulutnya bahkan juga ada di lantai. banyak sekali.

"Nei! Lo juga harus kerumah sakit!!"

Telinganya berdengung. kepalanya sakit dan  sekelilingnya buram. entah apa yang  terjadi, tapi sudah banyak orang yang mengerumuninya seperti sebelumnya dan membawanya entah kemana.

Ah, jangan lagi!

Apa semua yang di lakukannya selama ini hanya sia-sia belaka?

"Queen! kenapa bengong? ayo kita ke kelas! bel udah bunyi loh?"

Suara itu membuat Neira tersentak. kini ia menyaksikan gadis cantik berseragam elit tersenyum manis kearahnya.

"Queen! ayo! nanti keburu telat," ujar 4 gadis lainnya yang tak jauh dari mereka juga melambai singkat kearahnya.

"Ayo main lari-larian! nanti siapa yang telat dia yang traktir ya!"

"Oke! siapa takut!"

"Eh, jangan curang!" Teriak  gadis di sampingnya tak terima.

"Ayo Queen!" Gadis yang di sampingnya menariknya pelan dan mengajaknya berlari menyusul mereka.

Terpaksa, ia juga ikut berlari menyusul mereka memasuki kelas yang masih asing baginya. XII Mia 2.

Sekolah dan gedung-gedung ini juga  berbeda dari ingatannya.

Sebenarnya ia sedang ada di mana?

"Queen! kali ini Lo yang kalah! Lo traktir kita makan ya?" Ujar gadis bermata biru dan berambut pendek itu dengan girang. Dia duduk di bangku tengah.

"Yes! Di traktir queen!" Ujar gadis berambut sebahu dan perawakan ceria. dia duduk di samping gadis bermata biru dan berambut pendek itu.

"Tumben banget Lo kalah, biasanya kan Lo yang selalu menang!" Ujar gadis berambut kuncir satu  yang mengajaknya berlari. Dia tampak cemberut dan duduk di dekat jendela deretan depan.

"Iya, Lo keliatan aneh hari ini," ujar gadis berambut ikal. Gadis itu duduk di samping gadis berambut kuncir satu itu.

Gadis berbandana merah menatap Neira sekilas.

"Gak tuh? Gak ada yang aneh,"

"Yang penting sekarang, kita akhirnya di traktir queen setelah sekian purnama," lanjutnya bersorak riang.

"Bener banget tuh!"

Neira masih terpaku di tempatnya. menatap tempat asing sekaligus familiar dengan kelas yang ada dalam ingatannya.

Transmigrasi Or Not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang