{bab : 13}

229 13 1
                                        

Happy reading
.
.
.

Awan mendung mulai menumpahkan isinya. tapi seorang gadis tak menghiraukan hal itu dan malah berjalan menyusuri jalan dengan membawa payung transparan bermotif bunga kuning.

 tapi seorang gadis tak menghiraukan hal itu dan malah berjalan menyusuri jalan dengan membawa payung transparan bermotif bunga kuning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu Neira. Ia baru saja pulang dari sekolah dan memillih untuk berjalan kaki menyusuri pinggiran kota. tentu saja ia sudah mengganti seragamnya dengan baju bebas.

Neira menatap langit. tanganya terulur merasakan air hujan yang mulai membasahinya.

Ini sudah kali berapa ya, ia mengulang waktu? 97? 98? atau 99 kali?

Neira bahkan tak ingat jelas ini sudah kali berapa waktu itu terus terulang. yang jelas setiap semua itu terjadi, ia akan terus merasakan sesak seolah kehilangan harapan hidup.

Bahkan ia tak lagi peduli dengan semuanya karna semua yang ia lakukan hanya sia-sia. azester tetap mati walau ia berusaha menyelamatkannya.

"Gw gak sanggup lagi sampai rasanya mau mati," nafasnya tercekat. Ia bahkan tak sadar dirinya sudah melangkah ketengah jalan.

Dari arah yang berlawanan, sebuah mobil truk pengangkut barang melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya. supir truk itu tampak sedang menelepon dan tidak fokus ke depan.

DUARR!!

BRUKK!!

Supir truk itu sontak menghentikan laju mobilnya saat menyadari menabrak sesuatu. ia sontak turun dari mobilnya melihat apa yang baru saja ditabraknya.

Jantungnya berdetak kencang saat melihat dua orang tergeletak jauh dari mobilnya dengan di penuhi darah di sekujur tubuh mereka.

Itu seorang gadis dan pemuda yang kira-kira masih menduduki bangku SMA.

Sopir itu mundur beberapa langkah ke belakang dengan wajah pucat dan kembali menaiki truknya dan berlalu dari sana tanpa ingin tanggung jawab.

Dia tak ingin mengambil resiko.

Neira membuka matanya berat. tubuhnya terasa remuk hancur dan patah. darahnya seperti sudah menyatu dengan air hujan.

di titik ujung kesadarannya, Ia menatap seorang cowok yang tak jauh darinya. Cowok itu juga bernasib sama dengannya bahkan terlihat lebih parah. dia tak lagi membuka mata.

Cowok itu yang berusaha menerobos dan menyelamatkan nya dari maut. namun usahanya sia-sia seperti dirinya. dia bahkan kembali kehilangan nyawanya untuk kesekian kalinya.

Mobil truk itu menghantam keduanya sampai terpental cukup jauh tanpa bisa menghindar lagi karna mobil melaju terlalu cepat .

Dan yang menyelamatkannya itu adalah Azester de Pradipta.

Kenapa? Kenapa dia menyelamatkannya?

Apa itu murni dari sisi kemanusiaan? karna sepupu angkat? atau karna ada perasaan khusus sama seperti sebelum mereka mengulang waktu?

Transmigrasi Or Not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang