Happy reading.
..
Huff
Azester menghempaskan dirinya di tempat duduknya di deretan belakang dengan tenang. sekarang ia sudah berada di kelasnya, XII IPA 2. kelas ini sepi karna masih jam istirahat.
Setidaknya sekarang ia sudah merasa tenang karena tak ada lagi gadis aneh yang menggangunya.
Ia masih tak habis pikir dengan sikap sepupu angkatnya yang aneh. mengekornya kemanapun seolah mengganggunya, kemudian menyelamatkannya dari bahaya yang tak terduga.
"Mana ada cewe yang nembak sepupunya sendiri? apalagi kalau gak di terima malah nawarin diri jadi babu? sebenarnya dia mau apa sih?" pertanyaan itu mengusik kepalanya.
"Dasar cewek aneh bin ajaib" satu kata itu lolos di bibirnya. ia terkekeh pelan entah menertawakan apa.
"Zes," panggil seseorang tiba-tiba.
Suara itu tak asing lagi baginya. suara yang membuatnya tenang sekaligus menyakitkan. tapi sialnya ia mencintai nya. bahkan sangat.
Tapi kali ini ia memilih untuk bungkam dan enggan menatap gadis itu kini meraih kursi dan duduk di sampingnya.
"Zes, gw mau minta maaf sama Lo soal semalam," gadis itu kembali membuka suara dan menatap Azester penuh harap.
Tak ada tanggapan lebih dari sana.
"Zes, perasaan Lo ke gw itu salah. gw berharap Lo lupain perasaan itu. dan gw berharap kita kembali kek dulu lagi,"
Azester kembali merasakan nyeri dihatinya. kenapa jadi sesakit ini?
Bagaimana ia bisa melupakannya begitu saja? sedangkan gadis di sampingnya sekarang adalah cintanya?
"Kenapa? kenapa Lo gak pernah mau nerima perasaan gw?" di tatapnya lekat-lekat manik mata itu.
"Karna yang gw cintain cuma Gara, Zes,," ungkap Yasmine jujur.
"Ternyata, sampai akhir pun lo tetap milih dia, ya?" Lagi, azester kembali tertawa hambar. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain, tak sanggup mendengar jawaban gadis itu.
"Gw cinta banget sama Gara, Zes,, tolong relain gw. biarin gw bahagia,," tatapan Yasmine memohon padanya.
Tatapan itu lagi. tatapan yang membuatnya seketika luluh sekaligus memberi rasa sakit yang mendalam di hatinya.
"Gw sayang sama Lo, Yas. Lo tau itu kan?" Tatapan Azester berubah menjadi nanar. ia masih berharap gadis itu mengubah keputusannya untuk tidak memilih Gara dan memilihnya.
"iya, gw tau. gw juga sayanggg banget sama Lo. tapi sayang sebagai adik ke kakaknya, gak lebih," jelas Yasmine.
Azester seolah tertampar oleh kenyataan. ternyata gadis yang dicintainya ini tak bisa lagi digapainya. di hatinya sudah ada yang lain. dan itu bukan dirinya.
"Gw berharap, Lo baikan sama Gara dan yang lain. jangan gara-gara masalah ini, pertemanan kalian bakal hancur,,"
Azester masih larut dalam diam. ia hanya menatap tangannya yang kini di genggam erat oleh Yasmine dan menuntunnya untuk menyentuh wajah gadis itu.
"Lo mau kan, lakuin ini semua demi gw?" Ujarnya penuh harap.
Azester kembali terdiam cukup lama namun kemudian membuka suara."ok, gw bakal ngabulin permintaan Lo dan baikan sama Gara dan yang lain." ujar Azester pada akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Or Not?
FantasiaMenceritakan tentang seorang gadis kecil yg terbangun di rumah sakit dan divonis mengalami 'amnesia'. lalu kemudian di jadikan anak angkat oleh sepasang suami-istri muda yg menolongnya. Tapi anehnya, ia malah merasa tak asing saat bertemu sepasang k...