"hai, bagaimana hari ini?" -. . .
Pliss kalau ada typo sorry ehh😓🙏
Pelacur
"Wow! Akaza-Dono, kau hebat bisa membunuh salah satu dari pilar-pilar bodoh itu! Mendekatlah!!! Aku ingin memelukmu!!" Douma menggeser tubuhnya ke hadapan Akaza. Urat-urat di kening Akaza terbentuk bersamaan dengan pukulan keras ke kepala Douma.
(Name) yang duduk tenang sembari menyeruput pelan teh bunga hasil kerjanya sendiri diantara kedua teman dekatnya. Matanya menatap malas kedua orang yang sedang bertengkar di depannya. Berbagai macam umpatan dari mulut Akaza terdengar jelas di telinganya. Ikut emosi karena pertengkaran mereka tak ada habisnya, (Name) melemparkan air panas yang berada di teko kecilnya. Keduanya terkejut dan menjauh beberapa meter dari tempat mereka berkelahi. Mata kedua orang itu hanya tertuju ke salah satu insan yang sedari tadi duduk manis dengan tehnya. (Name) melirik mereka berdua secara bergantian. Senyum seringai tercetak di bibir pink (Name), menghembuskan nafasnya pelan.
"Haa... Kan enak kalau begini." Ujar (Name) kembali meminum tehnya.
"Huh! Sialan!" Akaza berdecak kesal, mendudukkan tubuhnya dengan tangan yang ia lipat. Douma hanya mengelus dadanya yang terkena air panas hingga melepuh dan kembali beregenerasi.
"Lihatkan padaku, Akaza." Tangan putih pucat milik (Name) terulur ke arah Akaza, meminta sebuah objek yang terikat di belakang tubuh Akaza. Akaza melempar sebuah pedang ke arahnya. Melihat pedang itu sudah pasti milik para pemburu iblis yang berkeliaran di luar sana, menunggu para iblis berkeliaran di malam hari untuk dibinasakan.
"Hmm, aku tau pemiliknya. Anak itu ya..." (Name) menatap lekat ke arah pedang yang berada di tangan kirinya dan tangan kanannya memegangi dagunya.
"Apa kau kenal dia?" Tanya Akaza. (Name) kembali dengan senyumnya dan kembali meletakkan pedang itu ke lantai tatami. Mata merahnya ia gulirkan perlahan ke atas di mana Kokushibou berdiri menatap mereka dari kejauhan dengan wajah datar.
"Humm... Kalau menurut ku sih, orang yang akan mengakhiri semuanya." (Name) menyipitkan matanya membentuk seringai lebar di bibirnya.
.
.
.
"(Name) luang tidak?" Daki duduk di seberang meja lab (Name) dengan kedua tangan menumpu kepalanya.
(Name) melepas pandangannya dari buku penjelasan herbal, menatap Daki yang menunggu jawaban dengan senyuman. "Ya aku luang, kenapa?"
"Hehe! Ayo ke distrik ku! Aku akan memberitahu sesuatu. Mungkin bisa kau gunakan untuk Tuan~" (Name) menutup bukunya, mata mereka beradu satu sama lain.
"Apa... Harus?" (Name) berusaha menahan ekspresinya kerena wajahnya yang mulai memanas. Kedua alis Daki saling bertautan, memanyunkan bibirnya kedepan.
"Ayolah~! Sekali ini saja!" Pinta Daki dengan senantiasa mempertahankan wajahnya. Mata (Name) memandang kearah lain, mencoba mendinginkan wajahnya kembali.
(Name) kembali menatap Daki dan mengangguk menyetujui permintaan Daki. Daki tersenyum lebar dan berjalan ke samping (Name) meraih tangannya dan saling bertautan. Daki meminta Nakime mengantarkannya pulang dan dengan seketika mereka berada di salah satu kamar, di 'Distrik Bunga, Rumah Kyougoku'.
"Baiklah! Hmm, kau sebagai iblis spesial ciptaan dia mungkin bisa merubah tubuhmu menjadi lebih kecil. Cobalah menjadi anak kecil, (Name)!" Pekik pelan Daki membayangkan tubuh kecil (Name). (Name) mendengus pelan dan menuruti kemauan Daki. Perlahan tubuhnya mengecil, membuat yukata yang dipakainya melonggar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demons || Kimetsu No Yaiba X Reader X Muzan
Fantasy(Name) Kuyomi . . 'semua orang memiliki gilirannya masing-masing ' 'bahkan malaikat seperti mu tak bisa bersamaku' . . seluruh karakter adalah ciptahan:Koyoharu Gotōge terkecuali (Name) ff pertama saya ini cerita asli dari pikiran saya dan kegabutan...