⭑ࣶࣸ ꞋꞌꞋꞌ 👩🏻‍🌾 2' janjinya.

19 9 0
                                    

hallooo^^
vote+komen.
jika ada kritik ataupun saran bisa langsung bilang saja, terimakasih.

SELAMAT MEMBACA!

***

Chia yang saat ini sudah berada di dalam kelas bersama wigan mendapat tatapan aneh dari seluruh murid terkecuali ana. ia tidak peduli sama sekali dengan gadis dan kekasihnya itu pedahal sejak tadi bela sudah menyuruh ana untuk mengambil tindakan namun tidak di dengar oleh ana ia lebih memilih menidurkan kepala nya diatas meja dengan tumpuan tangan.

"Agil aku takut." chia memegang erat tangan cowok itu.

"Gausah takut chi mereka cuma masih heran aja sama lo." ucap wigan agar gadis itu sedikit tenang.

"Woi gan lo ngambil tu cewek darimana? bisa juga lo ngambil nya." teriak fajar sahabat dekatnya wigan.

Cowok itu menatap tajam sahabatnya. "Lo kira dia barang apa tinggal ambil ambil."

"Ya terus dia siapa nya lo." kali ini bela yang angkat bicara ia berdiri sambil menatap tajam kearah chia.

Chia yang merasa ketakutan itupun memegang lebih erat tangan wigan. Cowok itu tak melarang nya sampai ia lupa dengan perasaan kekasihnya.

"Dia chia murid baru disini jadi gue harap kalian bisa nerima dia jangan malah dibully." jelas wigan.

"Biar dia duduk sama gue aja, lo sama ana." bela menunjuk ana yang sudah berganti posisi menjadi duduk bersandar di kursi.

Cowok itu menatap ana sebentar sebelum akhirnya menggeleng. "Dia baru disini bel gue gamau dia takut kalau sama lo."

"BUSETT LO KIRA GUE SETAN APA SAMPE TU CEWEK TAKUT SAMA GUE?" sentak bela. "Cewe nya aja kali yang lebay."

"BELA." sentak lelaki itu ntah mengapa ia tak terima sahabatnya dibilang lebay.

"Apa, bener kan? liat aja noh dia pegang tangan lo seerat itu pedahal kita cuma liatin biasa aja ke dia."

"Ya itu karena dia belum terlalu terbiasa sama situasi ini bela."

Ana yang sudah muak mendengar keributan ini dan sudah muak juga dengan pembelaan cowok itu akhirnya menyuruh bela untuk duduk kembali dan menenangkan gadis itu.

"Udah nanti gue traktir lo, biarin aja dua manusia itu." ana memberikan air minumnya kepada bela.

"Tapi na, wigan itu cowok lo."

"Iya gue tau bel, udah deh ni minum dulu."

Bela menerima botol air itu dan langsung meminum nya. "Makasih anaa cantik."

"Lebay lo."

Ana menoleh kearah wigan dan chia yang sedang asik berbincang. Seharusnya ana yang seperti ini bukan chia dan tidak biasanya cowok itu seperti ini kepada ana. Ia kembali menyenderkan punggungnya. Ntahlah hari ini ana seperti tidak memiliki semangat dan mungkin hati nya juga sedang tidak baik-baik saja.

***

Setelah beberapa menit guru kesiswaan masuk kedalam kelas. Semua murid memberi salam. Guru itu menatap chia lalu menyuruh gadis itu untuk maju kedepan.

ANASTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang