hallooo^^^
vote dan komen ya darling 🤩💗SELAMAT MEMBACA!
***
Saat ini anastasya pergi sekolah menggunakan angkutan umum. Tadinya ia ingin minta jemput wigan namun cowok itu beralasan akan datang sedikit telat dan ayahnya sudah pergi sejak tadi pagi.
Ketika hendak memasuki gerbang, mata ana tertuju pada cowok yang menaiki motor besarnya bersama seorang gadis yang di belakangnya. Ana tersadar dan mengetahui siapa kedua orang itu. Chia yang di boncengi oleh wigan kekasihnya ana. Ia tak menyangka cowok itu bisa berbohong pedahal tadi ia bilang akan datang sedikit telat tapi kenapa malah bareng dengan chia? Dan juga semalem mereka baru saja bersenang-senang namun sekarang? Ada saja masalah dari keduanya.
"Sialan." umpat ana. Dengan cepat ia menghampiri wigan dan chia yang sudah berada di parkiran.
"Ini helm nya, makasih ya agil." chia menyodorkan helm itu sembari tersenyum. Dan sebenernya helm itu milik anastasya tapi kenapa wigan menyuruh chia memakai nya?
Belum sempat wigan menerima helm dari chia, dengan cepat helm itu terjatuh ke tanah. "Lo apa-apaan sih ana?" sentak wigan takkala melihat melihat helm yang terjatuh akibat ulah ana yang menepisnya.
Anastasya terkaget tak menyangka cowok itu akan marah padanya. "Harusnya gue yang tanya sama lo. Apa apaan lo boncengin chia? Pake helm gue juga lagi. Sialan lo."
Wigan menarik paksa tangan gadis itu dan membawanya ke halaman belakang sekolah yang sepi.
"Dia sahabat gue na, gausa lo kaya gitu." bentak nya lagi.
Ana menatap heran cowok itu. "Sahabat ya?" ana terkekeh. "Kaya gitu lo namain sahabat? Lo ngga sadar kalau lo itu lebih perhatian sama dia dibanding sama gue yang cewek lo sendiri? Lagian gue liat dari mata kalian berdua dari cara kalian berdua kalau sebenernya kalian saling memiliki rasa satu sama lain kan?" tanyanya.
Terjadi keheningan beberapa saat. Wigan terkejut dengan ucapan gadis di depannya ini. Mungkin saja yang anastasya ucapkan benar adanya.
"KENAPA KAL KENAPA? LO GABISA JAWAB?" teriak ana.
"Lo bisu? Telinga lo udah ditutup sama chia supaya ngga ngedengerin apa yang gue bilang kan?" ana tersenyum miris melihat cowok didepannya hanya diam saja. "JAWAB KAL?!" teriak ana.
"GUE GAADA PERASAAN APA-APA SAMA DIA ANASTASYA." kini cowok itu yang membentak ana penuh kemarahan.
Mata ana berkaca-kaca ia tak menyangka kekasihnya sendiri akan membentaknya seperti ini. Dan juga ana benci tatapan itu.
"Lo bentak gue? Lo marahin gue kal?" ucap ana pelan. Ia menunduk dalam, ia bisa merasakan sesak yang sangat hebat di dadanya.
"Lo kan yang minta gue jawab tadi?" ucap cowok itu masih dengan nada tinggi. "Tapi ko lo yang jadi nangis gini? Sejak kapan lo lemah? Sejak kapan lo jadi cengeng?"
Ana mengangkat kepalanya menatap cowok itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Lo tanya kenapa gue jadi selemah ini? Lo tanya juga kenapa gue jadi cengeng? Gue jadi gampang nangis?" ana tertawa hambar. "ITU SEMUA GARA-GARA LO, KALAU GUE NGGA SAYANG SAMA LO NGGA MUNGKIN GUE KAYA GINI KAL. SEBENERNYA GUE EMANG CENGENG, GUE LEMAH. TAPI APA LO TAU GIMANA KUATNYA GUE NGADEPIN SEMUA MASALAH GUE YANG ADA? NGGA KAN, YANG LO LIAT LEMAHNYA GUE AJA KAL." tanpa aba-aba air mata gadis itu meluruh kebawah. Dengan cepat ia menghapusnya. "Sorry kal." ana meninggalkan wigan yang hanya mematung di tempat. Cowok itu tak menyangka seorang anastasya bisa se marah ini kepadanya.
Wigan meluruh ketanah. Ia menunduk dalam tanpa sadar air matanya juga turun. Ya, seorang Wigan Bagaskara akhirnya menangis. Ia akan sangat lemah jika menyangkut gadisnya, ia juga tak suka melihat gadisnya itu menangis. Ia benci itu.
'Maaf na maaf. Gue bakal coba hapus rasa ini secepatnya.' lirihnya.
***
"Nih susu coklat kesukaan lo." satu tangan terulur memberikan susu kotak varian coklat.
Ana yang menyadari hal itu langsung membenarkan posisi duduknya. Ia melihat kearah orang yang menawarkan nya susu.
"Lo ngagetin gue aja." ana mengambil susu yang diberikan oleh arseno. "Makasih." ucapnya lalu meminum susu itu.
Arseno duduk di bangku kosong yang berdekatan dengan ana. "Kenapa lo murung terus?" tanyanya.
Ana yang asik menikmati susu kesukaan nya itupun hanya menggeleng pelan.
Sadar apa yang dilakukan ana itu sangat terlihat menggemaskan bagi arseno. "Lucu banget lo." tangannya dengan bes mengelus rambut anastasya.
Ana berdecak. "Ishh lo seno ngga sopan tau." ana mengerucutkan bibirnya.
"Jangan murung terus nanti cantiknya ilang." rayu seno.
Ana semakin murung dibuatnya ia tak peduli dengan ucapan seno.
"Ko malah makin murung si?" tanya seno heran.
"Biarin se. Gue lagi mau sendiri, lo balik aja ke bangku lo sana." usir ana.
"Gamau."
"Kesana seno balik ke bangku lo." usir ana lagi.
"Gamau ana." seno semakin kuat pada pendiriannya.
"Awas seno itu ada orangnya."
Seno menoleh kearah belakang yang ternyata ada wigan yang berdiri menatap keduanya.
Seno berdiri menghampiri ana. Ia mengelus lembut puncak kepala ana. "Jangan sedih terus ya, kalau ada apa-apa cerita sama gue jangan sungkan-sungkan, gue bakal selalu ada buat lo." bisik seno kepada ana.
"Siap tuan." ana mengacungkan kedua jempol nya dengan sedikit senyum manis yang ia punya.
Seno tertawa pelan lalu pergi meninggalkan ana dan wigan yang masih berdiri menatap keduanya.
'sorry kal. ini supaya lo tau rasanya liat orang yang lo sayang deket sama yang lain' batin ana.
"Na." panggil wigan.
"Ana." panggilnya lagi.
"Levana anastasya gabriella." panggilnya lagi karena ana tak kunjung mendapat jawaban dari ana.
Wigan menyodorkan satu susu kotak kepada ana. "Ini gue beliin buat lo." ia memberi susu kotak varian stroberi. Mengapa stroberi? Bukankah ana tidak menyukai susu varian stroberi? Apa cowok ini lupa dengan kesukaan pacarnya?
Cowok itu hanya menyimpannya di meja ana. Karena gadis itu tak kunjung menerimanya.
Ana berdecak, ia berdiri dari duduknya. "Gue gasuka susu varian stroberi kalau lo mau tau." ana mengembalikan susu itu kepada wigan. Lalu pergi keluar kelas.
Wigan menatap susu itu. Mengapa ana tidak suka? Lalu yang menyukai susu stroberi ini siapa?
Cowok itu menepuk jidatnya ia baru menyadari kalau yang menyukai susu rasa stroberi adalah sahabatnya.
'Sialan lo wigan. Bego lo bego.' batin cowok itu. Ia memaki-maki dirinya sendiri atas kesalahan yang ia buat.
***
kalian team varian susu coklat apa stroberi???
KAMU SEDANG MEMBACA
ANASTASYA
Roman pour AdolescentsAnastasya adalah gadis yang tidak pernah memiliki keadilan dari siapapun. Anastasya selalu takut untuk melakukan segala hal. Sayap yang ia gunakan telah hampir seluruhnya menghilang, satu sayapnya telah dihancurkan oleh keluarganya. Anastasya perna...