5

822 60 2
                                        

" Grook! Husst! Grook! Husst!" Irama indah dari mimpi Minhyuk terus bersahutan membuat Minho yang mencoba berdamai dengan keadaan sejak satu jam yang lalu pun akhirnya menyerah.

Dengan langkah letih, lesu dan kantuk, Minho menghempaskan tubuhnya yang lelah di sofa tengah.

Selama 20 menit lebih Minho mencoba mencari posisi yang pas untuk tulang belulangnya beristirahat namun meski sudah berguling kesana kemari tubuhnya masih belum menemukan kenyamanan yang dia inginkan.

" HANJER! MAU TIDUR AJA SUSAH AMAT YAK?!" Keluhnya.

Minho melirik kearah pintu kamarnya yang ternyata tak di kunci oleh Seungmin. Bisikan-bisikan halus pun mulai mempengaruhi alam bawah sadar Minho hingga akhirnya langkahnya pun terhenti ketika mengamati wajah tenang yang tengah terbaring berselimut rapi.

" Pipi Seungmin kalau lagi tidur gitu makin gembung aja, lucu." Gumam Minho.

Tangan Minho perlahan menyentuh kasur ranjangnya yang empuk. Melihat space di pinggir Seungmin yang luas membuat tubuh Minho meronta meminta untuk berbaring di sana namun sang empu masih ragu.

" Kalau gua tidur di sini besok gua bakal jadi batu, kalau ga tidur di sini besok ada pertanding basket dan kalau kalah bisa-bisa gua di lemparin batu. Hadeehh... Galau yang ga berfaedah." Keluh Minho.

Seungmin berpindah posisi, kini punggung kecil itu terekpose jelas oleh pandangan Minho. Desir angin yang menerobos dari jendela menyentuh lembut tubuh Seungmim dan menghadirkan aroma lembut yang indah dan menenangkan hati dan pikiran Minho.

" Akh!, Bodo amat! Jadi batu, jadi batu dah besok. Lagi pula gua sama Seungmin juga punggung-punggungan, ga mungkin terjadi apa-apa dong. Ga mungkin dari berdua jadi bertiga kan? Gua ga doyan kok sama perempuan setengah jadi kek dia." Minho terus menguatkan prinsipnya.

Hasrat tubuh lelahnya membuat Minho pasrah, dia pun akhirnya terkapar di samping Seungmin, dan akhirnya tubuh lelah Minho pun dapat beristirahat dengan tenang.

________________________________________

" ASTAGA!! MINHO!! SEUNGMIN!! APA-APAAN INI?! KALIAN BERDUA --- BANGUN!!!" Teriakan indah ibu Lee memecah keheningan pagi di komplek sejahtera.

" Mama kenapa sih? Pagi-pagi udah teriak-teriak aja? Malu tahu sama tetangga!" Keluh Minhyuk yang mengampiri sang ibu dengan wajah bantal.

" Kamu lihat itu!" Ibu Lee menunjuk tajam kearah kamar.

Mata Minhyuk pun terbelalak ketika mendapati kejadian menggemparkan itu. Dengan segera Minhyuk memisahkan kedua sejoli yang masih terlelap dengan posisi berpelukan erat satu sama lain.

" HANJER LAH MINHO!! LU UDAH NYOLONG START AJA!! BANGUN GA LU!!" Minhyuk menarik paksa tubuh Minho dari atas kasur.

" Apaan sih lu bang! Pagi-pagi udah ngajak perang?!" Sahut Minho malas.

" Bisa-bisanya lu rangkul-rangkulan kayak pengantin baru begitu! Siapa yang suruh?!"

" Dih siapa yang rangkul-rangkulan?! Halu kali lu!"

" Pala lu halu! Kalau gua halu, nyokap ga bakal murka, komplak!" Minhyuk menggetok kegemas kepala sang adik.

" Seungmin, Minho, Minhyuk! Ikut mama ke ruang tengah, SEKARANG!!"

" Lah? Minhyuk juga? Aku kan ga salah, Ma!"

" Ga terima komplainan! Cepat jalan!"

Ketiganya di giring rapi menuju sofa panjang di ruang tengah. Tatapan tajam ibu Lee merobek keberanian satu persatu mahluk muda di hadapannya.

" Coba jelaskan sama mama, kenapa Minho dan Seungmin bisa tidur satu kamar? Kalian ngapain aja semalem?! Ayo jawab!"

" Jawab! Lu apain aja Seungmin semaleman di kamar?!" Pertegas Minhyuk.

[ GS ] Ignore Cat & Fluffy PuppyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang