Sejak hari itu, Changbin diam-diam selalu meminta Minho untuk berbicara pada Seungmin agar menyiapkan bekal untuknya setiap hari. Tentunya Minho setuju karena Changbin memberikannya upah yng tidak main-main.
Hari ini wajah Minho terlihat begitu segar, harum parfum sang empu pun lebih semerbak dari biasanya. Sekuntum bunga indah di belainya dengan istimewa sebelum diletakan kedalam tas kampusnya.
Seungmin memperhatikan perilaku Minho dari balik tirai. Jantungnya berdebar hebat tak kala melihat mawar cantik yang Minho pegang. Tanpa sepengetahuan Minho, setiap kali Changbin mengembalikan kotak bekal Seungmin, dia selalu menyelipkan sebuah hadiah untuk sang koki. Entah itu cemilan mewah ataupun makanan manis yang Seungmin sukai dan Seungmin mengira semua hadiah itu berasal dari Minho.
" Adduuhh jantung, santai kali! Jangan begini! Gua ga mau salting depan orangnya. Pura-pur ga tahu aja kalau dia udah menyiapkan hadiah cantik buat gua. Ternyata --- Minho orangnya sweet juga." Gumam Seungmin.
" WOY! MATA EMPAT!! BURUAN!! KEBURU MACET NANTI!!" Teriak Minho.
" Iya! Iya! Sabar!" Seungmin segera berlari mengampiri sang empu.
Saat jam istirahat seorang siswa asing memberikan sekuntum bunga dan sepucuk surat untuk Seungmin. Dia mengaku hanya di suruh oleh seseorang dan Seungmin diminta untuk mengikuti petunjuk dari surt tersebut. Dengan senang hati Seungmin mengikuti setiap petunjuk yang tertulis disana.
Seungmin berlari cepat menuju kelas ekonomi di lantai dua. Lorong menuju kelas sudah di hias dengan cantik sesuai dengan ekpektasi Seungmin. Langkah Seungmin terhenti di depan kelas ekonomi yang sepi. Matanya bergulir cepat, mencari sosok tampan yang dia idamkan.
Mata berbinarnya tiba-tiba berubah sendu ketika pandangannya terkunci pada sosok tampan di tengah lapangan basket. Minho dengan sekuntum bunga mawar yang indah bertekuk lutut di hadapan sosok cantik pirang yang menjadi primadona kampus.
" Felix ---- lu mau ga --- jadi pacar gua?!" Tanya Minho lugas. Setelah menunggu sekian menit, akhirnya anggukan kepala dari sang empu membuat Minho seakan di terbangkan ke langit ketujuh. Keduanya berpelukan dengan mesra untuk merayakan status baru keduanya.
Seungmin mundur perlahan. Bunga yang di pegangnya jatuh, terinjak dan hancur tak berbentuk. Tetesan kesedihan mengalir tak terbendung membasahi pipi kapas tersebut.
" Seungmin..." Panggilan lirih itu mengalihkan perhatian Seungmin.
Changbin berdiri di sudut lorong, dengan boneka teady bear besar berwarna pink yang cantik.
" Maaf ya, aku sedikit terlambat. Tadi ada sedikit kendala soalnya." Ucap Changbin malu-malu.
" Elu ---- yang --- minta gua datang kesini?"
" Umh! Min --- lu mau kan jadi pacar gua?!" Ucap Changbin sambil menatap nanar Seungmin penuh harap.
" Wait! Kenapa --- tiba-tiba ... Lu nembak gua?"
" Kok tiba-tiba sih? Emangnya Minho ga pernah cerita sama lu kalau selama ini, gua yang ngirim semua hadiah dan coklat buat lu sebagai ganti dari bekal yang selama ini lu bikinin buat gua."
" Buat lu?" Hati Seungmin terhenyut mendengar fakta yang Changbin ungkapkan.
" Jadi selama ini --- Minho ga pernah makan bekal yang gua siapin buat dia? Padahal --- demi dia, gua rela bangun larut malam, cuma buat bikinin bekal yang enak buat dia, tapi dia ---- ternyata --- dia ga pernah menghargai semua jerih payah gua selama ini..."
Changbin mengamati wajah Seungmin yang murung. Dia pun mengerti ada yang tak beres dengan semua ini.
" Min ---- lu --- ga suka ya, sama gua?" Terka Changbin meski dengan menahan semua gejolak rasa dalam hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] Ignore Cat & Fluffy Puppy
Fiksi Penggemar[ 2Min AREA] 23+ Bijak sebelum membaca!! Book berikut mengandung muatan dewasa 23+, bahasa non baku, frontal dan GS [ Gender Switch ]. Bagi yang berbeda pandangan / belum cukup umur harap SKIP saja. sekian dan terimagaji. Kyuji_25