Healing

135 6 0
                                    

Mobil Aegean melaju secepat kilat menuju rumah sakit, raut wajahnya menandakan dirinya sedang panik sekarang

Dia segera mencari kamar papa mertuanya

Dia berlari menaiki tangga dan lorong, hingga wajahnya menangkap wajah istrinya yang berderai air mata

"Ajiesa" Panggil Aegean

Dia langsung memeluk tubuh Ajiesa

"Mas, papa sakit" Ucap Ajiesa lirih, menangis dalam dada bidang Aegean

"Iya iya udah, udah gapapa. Papa sembuh kok, pasti sembuh" Ucap Aegean menenangkan Ajiesa sambil mengelus punggung istrinya itu

Tiba tiba dokter keluar dan mendorong Bara dengan tergesa

"Kenapa dok?" Tanya Ve
"Pak Bara mengalami gagal jantung, dia harus ditindak segera" Ucap dokter

"Tolong tanda tangani surat persetujuan ini untuk tindakan lebih lanjut ya ibu" Ucap dokter itu

Ve sebagai putri pertama langsung menanda tangani berkas itu

"Tolong selamatkan nyawa ayah saya dokter" Ucap Ve
"Kami pasti akan berusaha semaksimal mungkin bu" Ucap dokter itu

Bara dibawa menuju ruang UGD

Lampu merah didepan pintu itu menyala, tanda sedang terjadi perjuangan nyawa didalam sana

Satu jam berlalu

Dokter keluar

"Maaf pak, bu, kami gagal menyelamatkan nyawa beliau" Ucap dokter itu pelan

Semuanya seakan hitam putih saat itu juga, Ajiesa pingsan di rangkulan Aegean

"Ajiesa" Aegean membopong Ajiesa untuk duduk dan diberi minum

Nafas Ajiesa memburu, matanya sendu, pikirannya kacau

"Gapapa, its ok" Ucap Aegean
"Papa ninggalin aku, ninggalin kita" Ucap Ajiesa

"Iya iya, ini takdir dia Ajiesa. Papa pasti bahagia karna orang terakhir yang ngomong sama dia itu kamu" Ucap Aegean

"Papa bilang aku harus akur sama kak Ve meski papa gak ada, papa mau aku jadi istri yang baik buat kamu, dan papa bilang aku harus ikhlasin papa, papa ngomong seolah dia tau akan pergi sekarang" Ucap Ajiesa kembali menangis

"Ini takdir papa, Tuhan udah atur semuanya sebaik mungkin. Tuhan nitipin kamu ke aku melalui papa, setidaknya kamu harus bisa penuhin permintaan terakhir papa Sa" Ucap Aegean

"Semuanya pergi, Asa sama siapa? Gak ada lagi keluarga kecil yang Asa harapin sejak dulu. Bunda, papa, Asa, kak Ve, semuanya hancur"Ucap Ajiesa

"Hey, kalau kamu gak bisa dapetin keluarga kecil yang kamu impikan, maka harus kamu yang mewujudkan untuk anak kamu nanti" Ucap Aegean
"Sebagai seorang anak aja aku gagal, apalagi harus sebagai ibu" Ucap Ajiesa

"Jika kamu tidak sempurna, maka aku yang akan mengurangi kekuranganmu" Ucap Aegean memeluk Ajiesa

Ajiesa menangis mendengar setiap kata yang suaminya ucapkan. Papanya menitipkan dirinya kepada lelaki yang tepat dan terbaik menurut papanya

Tidak sedikitpun Ajiesa menyesal karna telah dinikahi Aegean, sejak pertama pun dia hanya biasa saja. Toh Alex tidak menganggapnya lagi masa itu

Kini Ajiesa sendiri, dia harus menjadi diri yang lebih baik untuk mewujudkan impiannya, dan permintaan papanya

"Bantu aku Gean" Ucap Ajiesa
"Pasti sayang, selalu" Ucap Aegean

Ajiesa mengambil cuti satu minggu, pemakaman papanya dilaksanakan dengan khidmat. Dia berusaha untuk melepas papanya, kini papanya tidak perlu merasa sakit dan menyembunyikan lukanya

Dia bebas sekarang, dia bahagia. Ajiesa sedih karna dia jarang mengunjungi papanya. Sibuk masalah sekolah, rumah, dan lain lainnya

Tak ada waktu untuk berbicara omong kosong pikirnya, apalagi dia bukan sebatang diri lagi sekarang

Rumah harus diurus, kebutuhan dapur harus dipenuhi, sekolah dan tugas harus dikerjakan, suami harus di layani. Belum lagi waktu yang dia habiskan hanya untuk mengerjakan tugas yang tak ada ujungnya

Kini penyesalan itu sedikit demi sedikit mulai menghampiri

Ajiesa dibaringkan dikamarnya, Aegean terus berada disisi Ajiesa

"Sa, makan dulu yuk. Kamu belum makan apa apa dari pagi ini" Ucap Aegean
Ajiesa hanya menggeleng

"Harus makan, nanti kamu sakit" Ucap Aegean
"Udah sakit kok" Ucap Ajiesa

"No, engga boleh ngomong gitu. Asa gak sakit" Ucap Aegean
"Aku durhaka ya, papa salah punya anak kayak aku" Ucap Ajiesa

"Gaboleh ngomong gitu, semuanya udah diatur sama dia yang di atas. Kita cuma bisa mengikuti alur yang udah dia tentuin, kita gak bisa lari dari apapun. Jika dia yang memberikan nyawa, maka biarkan dia juga yang mengambilnya. Kita cuma harus siap kapanpun dia mengambilnya, semua hanya sementara, ikhlas sayang, ikhlasin papa ya" Ucap Aegean mengelus kepala Ajiesa

"Kamu pucet banget, makan ya" Ucap Aegean
"Gak nafsu" Ucap Ajiesa

"Mau makan apa biar nafsu? Aku bawain" Ucap Aegean
Ajiesa hanya menggeleng pelan

Aegean mengelus pipi istrinya singkat, "Kamu harus sayang sama diri kamu sendiri, baru kamu bisa sayang sama orang lain" Ucap Aegean

"Gak nafsu mas" Ucap Ajiesa
"Makan apa aja, yang bisa ganjel perut" Ucap Aegean
"Gado gado?" Tanya Ajiesa
"Iya, kita beli ya" Ucap Aegean

"Kamu ganti baju lah" Ucap Ajiesa
"Kenapa? Terlalu jelek ya bajuku?" Tanya Aegean
"Celananya ganti, masa pake boxer?" Tanya Ajiesa

"Iya ganti, kamu juga siap siap" Ucap Aegean
"Pucet gak muka ku?" Tanya Aegean
"Pucet, makanya kamu harus makan biar ada energi, biar gak lemes" Ucap Aegean masuk kedalam kamar mandi

"Aku bedakan dikit deh" Ucap Ajiesa

Dengan celana diatas lutut serta baju kaos oversize, cepolan rambut, serta sedikit polesan warna diwajahnya. Ajiesa nampak begitu manis

"Cantik banget masyaallah" Ucap Aegean memuji istrinya
"Aamiin, makasih" Ucap Ajiesa

"Udah siap? Ayo kita berangkat kalo udah" Ucap Aegean
"Nanti ke pusat belanja ya? Aku mau beli sayuran sama beberapa keperluan dapur" Ucap Ajiesa

"Kenapa gak nyuruh bibi aja?" Tanya Aegean
"Gapapa, aku pengen aja. Kali aja ada sayur yang pengen aku beli" Ucap Ajiesa
"Yaudah ayo" Ucap Aegean mengambil kunci mobil

Aegean juga membawa tas selempang nya

"Kamu ganteng ganteng gini buat apa geh? Mau cari istri baru?" Tanya Ajiesa
"Engga Sa astaga" Ucap Aegean yang merapihkan rambutnya

"Kali aja kamu mau cari istri baru" Ucap Ajiesa
"Engga akan, cuma kamu" Ucap Aegean
"Udah ah ayo" Ucap Ajiesa menutupi saltingnya

Aegean sebetulnya senang ketika Ajiesa mengajak dirinya untuk pergi keluar, karna dengan begitu, dia merasa bisa lebih dekat dengan istrinya

Terutama ketika Ajiesa ingin membeli sesuatu, atau jika Aegean tidak mengizinkan, dia akan merengek dan berusaha membujuk bak anak kecil. Sungguh, Aegean menyukai sisi kekanak kanakan Ajiesa pada saat saat seperti itu

SUAMI PILIHAN PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang