Ombak

268 12 0
                                    

Sabtu siang itu, Aegean mengajak Ajiesa untuk pergi ke pantai. Tidak mandi, hanya berjalan di pinggiran pasir yang sesekali tersapu ombak

"Udah lama aku gak ke pantai, terakhir mungkin sama kak Ve, itupun aku jadi nyamuk" Ucap Ajiesa
"Sekarang masih jadi nyamuk?" Tanya Aegean

"Engga dong, kan ada kamu" Ucap Ajiesa

"Seneng gak?" Tanya Aegean
"Banget, akhirnya bisa refresing" Ucap Ajiesa

"Kamu kalau mau refresing bilang aja, kalau ada masalah bilang aja, aku gak mau istriku pikirannya beban semua ya. Kamu kalau mau sesuatu juga bilang aja, aku bisa beliin kalau itu hal baik" Ucap Aegean

"Kalau aku mau narkoba?" Tanya Ajiesa ngawur
"Aneh aneh, gak boleh ya Sa. Aku gak mau kamu nakal kayak gitu" Ucap Aegean

"Becanda mas, kalau aku mau jagung itu boleh?" Tanya Ajiesa menunjuk penjual jagung bakar
"Boleh, mau?" Tanya Aegean
"Mau" Angguk Ajiesa

Pernah dengar kalimat ini gak?
'Bahagia Itu Sederhana'
Betul, Ajiesa membuktikan itu sendiri

Bahagia memang sangat sederhana, berjalan menyusuri pantai sambil bergandengan tangan dengan orang yang akan menemani hingga dia tua, tertawa haha hihi tak henti henti, menghilangkan lelah dan pikiran sejenak

Hidup bagaikan sebuah ombak, bukan tentang airnya yang dingin, bukan tentang angin yang bertiup, bukan tentang luasnya laut itu, bukan tentang pasir putihnya, tetapi tentang bagaimana kita melihatnya, bagaimana kita merasakan suasana yang sedang kita hadapi, bagaimana keadaan makhluk hidup didalamnya

"Sa, kalau nanti aku udah tua, terus rambut aku udah putih semua, udah keriput, udah gak bisa jalan, gimana?" Tanya Aegean
"Ya gak gimana gimana, terus aku harus gimana? Masa harus sihir biar kamu jadi muda lagi?" Tanya Ajiesa

"Gitu? Kalau aku, nanti kalau kamu udah tua dan mungkin jauh berubah dari fisikmu yang sekarang, perasaanku ke kamu akan tetap sama, perubahan fisikmu gak akan mengurangi perasaan ini" Ucap Aegean

"Kalau ada yang lebih cantik gimana?" Tanya Ajiesa
"Yang cantik banyak, yang selalu ada itu sulit" Ucap Aegean

"Kalau ada yang cantik terus dia selalu ada juga, itu gimana?" Tanya Ajiesa
"Kan itu kamu" Ucap Aegean

"Ish, aku serius" Ucap ajiesa menoel pelan lengan Aegean
"Ish, aku juga" Ucap Aegean melakukan hal yang sama

Ajiesa menatap sinis, Aegean tertawa

"Dasar aneh" Ucap Aegean mengusap puncak kepala Ajiesa

"Kamu sabtu gini gak sibuk? Tumben" Ucap Ajiesa
"Kan sekarang udah punya istri, jalan dulu lah berdua, kasih waktu" Ucap Aegean

"Waktu gak bisa dikasih Gean, yang bener itu, kasih kenangan" Ucap Ajiesa
"Pinter" Ucap Aegean

"Eh tau gak, aku kepikiran manggil kamu Ae" Ucap Ajiesa
"Maksudnya?" Tanya Aegean

"Iya, kayak orang orang gitu, yang manggil aa gitu, nah berhubung namamu Ae, jadi cocok kan? Gituloh, ngerti gak?" Tanya Ajiesa
"Iya ngerti, yaudah panggil aja" Ucap Aegean

"Nah terus nanti kalau punya anak, aku mau manggil anak kita abang" Ucap Ajiesa mulai berkhayal
"Kalau dia cewe?" Tanya Aegean

"Kalau dia cewe aku mau manggil kakak" Ucap Ajiesa
"Kamu mau punya anak?" Tanya Aegean

"Mau lah" Ucap Ajiesa
"Sekarang?" Tanya Aegean
"Ha?"
"Ha hi ho" Ucap Aegean
"Engga, maksudnya gak sekarang gituloh. Nanti" Ucap Ajiesa

"Tunggu lulus sekolah?" Tanya Aegean
"Kecepetan, bentar lagi juga lulus. Aku belum siap punya anak dulu, mau nikmati masa remaja" Ucap Ajiesa

"Aku gak nuntut kok, kapan kamu siap aja. Tapi jangan kelamaan, aku juga mau ngerasain jadi seorang ayah" Ucap Aegean

"Kalau aku siapnya beberapa tahun lagi, gimana?" Tanya Ajiesa
"Kenapa? Kasih alasannya" Ucap Aegean

"Pernikahan ini terlalu mengejutkan, aku mau menikah ketika aku sudah siap, bukan berarti juga aku harus menikah ketika masih sekolah" Ucap Ajiesa

Aegean memeluk Ajiesa, mengelus punggung gadis itu

"Maaf, aku udah hancurin impian kamu ya? Atau udah hancurin rencana kamu? Maaf banget semuanya rusak karna aku.." Ucap Aegean terpotong

"Nooo, engga gitu maksudku. Itu hanya rencanaku aja, aku cuma gak nyangka bakal nikah dengan masih duduk di bangku sekolah, menikah dengan seorang lelaki yang sudah mapan dan tertata hidupnya. Hidupku masih jauh dari tertata, kenapa kamu memilih aku? Kenapa kamu menerima pernikahan dengan bocah ingusan?" Ajiesa melerai pelukan

"Karna aku melihat sesuatu yang berbeda pada dirimu, disaat semua orang mendekat, kamu menjauh. Disaat semua tersenyum, kamu memanyunkan wajahmu. Jika aku memang sesuatu yang mengejutkan bagimu, maka akan kupastikan kehidupanmu akan sangat teramat mengejutkan juga nanti. Kamu ratuku Ajiesa, selalu, dan akan tetap begitu hingga akhir hidupku" Ucap Aegean

"Kalau harus jawab jujur, kamu beruntung gak punya aku?" Tanya Ajiesa
"Beruntung, bangettt malah" Ucap Aegean mengelus surai Ajiesa

"Aku juga, makasih karna udah yakinin aku untuk terus disini" Ucap Ajiesa
"Ini semua takdir, dinginku luluh hanya dengan sikapmu. Terlalu takut aku kehilanganmu, sampai aku rela maju dan mengejarmu" Ucap Aegean

"Selama ini aku cari lelaki yang rela melakukan apapun demi aku, ku kira itu ada di Alex, ternyata ada di kamu, Aegean Cakra Alvares" Ucap Ajiesa tersenyum, menyentuh rambut dan wajah Aegean

Aegean terpejam, merasakan tangan halus yang berani menyentuh wajahnya. Dia biarkan tangan itu menyusuri setiap lekuk wajahnya

"Kamu ganteng banget sih" Ucap Ajiesa yang membuat Aegean membuka matanya

Aegean tersenyum

"Pasti banyak yang suka sama kamu" Ucap Ajiesa
"Termasuk kamu?" Tanya Aegean

"Mungkin" Jawab Ajiesa
"Kamu juga cantik Ajiesa, aku iri dengan mereka yang sudah lama melihat wajahmu" Ucap Aegean menyentuh pipi kiri Ajiesa
"Tapi cuma kamu yang bisa lihat semuanya" Ucap Ajiesa tersenyum nakal

Lagi dan lagi Aegean tersenyum, entah sudah berapa kali Aegean tersenyum hari ini

"Hish ini istri siapa sih? Lucu banget" Ucap Aegean mencubit pipi kanan dan kiri Ajiesa

"Ih sakit, jangan cubit cubit" Ucap Ajiesa
"Ini istri siapa? Jawab dulu" Ucap Aegean mengulang pertanyaannya

"Kamu" Ucap Ajiesa
"Pinter, karna jawaban kamu betul, kita ke mall yuk? Aku kasih hadiah" Ucap Aegean

"Apa?" Tanya Ajiesa
"Kamu bisa beli apapun yang kamu mau" Ucap Aegean

Ajiesa kaget, "Serius?"
"Iya dong, aku kan rich daddy" Ucap Aegean menyombongkan diri

Jagung bakar bukan lagi hal yang Ajiesa mau sekarang, tiba tiba dia mendekatkan wajahnya

Aegean merangkul pinggangnya, dia memulai hal itu. Singkat, namun itu membuat bibir Ajiesa basah karnanya

"Sorry" Ucap Aegean
"Untuk?" Tanya Ajiesa
"Untuk ini" Ucap Aegean

"Kenapa sorry?" Tanya Ajiesa
"Karna tanpa seizin kamu, aku lancang" Ucap Aegean

Aegean memang tegas, dibilang kasar, dia tidak kasar dengan wanita, dibilang baik, dia sangat teramat baik, namun sisi itu tidak terlihat jelas

Ajiesa beruntung, dia bisa melihat semua sisi yang tidak nampak dari diri Aegean. Sisi lain dari lelaki ombak itu

SUAMI PILIHAN PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang