Kelulusan

167 7 0
                                    

Tak terasa, waktu sangat cepat sekali berlalu. Mungkin baru kemarin rasanya melihat Ajiesa menangis karna papanya menjodohkan dirinya

Lihatlah dia sekarang, dengan setelan kebaya putih dia berjalan diatas altar

"Kemudian ada Ajiesa Elbara, dengan nilai tertinggi ketiga yaitu 8,7" Ucap pak guru dengan mic

Ajiesa berjalan dengan anggun menuju panggung, senyumnya merekah. Tepuk tangan meriah mengiringi langkahnya

Aegean tersenyum melihat istrinya itu, tak sedikitpun sifat Ajiesa berubah. Dia tetaplah Ajiesa yang Aegean kenal dahulu, perempuan cantik yang begitu mengerti perasaan Aegean

Ajiesa diberi sebuket bunga dan juga piagam penghargaan

"Selamat pagi semuanya, lebih dulu saya mengucap syukur kepada Tuhan dan mengucap terima kasih kepada para guru yang sudah membimbing saya hingga bisa berdiri disini sekarang. Saya Ajiesa Elbara, pada hari ini memegang piagam hasil keringat perjuangan saya selama ini. Sebetulnya saya ingin berterima kasih kepada mama dan papa saya secara langsung, namun karna Tuhan telah memanggil mereka lebih dulu, saya akan mengucap terima kasih kepada orang yang ada disini, dia adalah orang yang menemani saya disaat terpuruk saya, orang yang selalu berusaha membuat saya bahagia dan tidak pernah mengecewakan saya, orang yang selalu menjaga air mata saya, dia adalah suami saya sendiri. Aegean Cakra Alvares, lelaki tampan pilihan papa saya, dia dengan penuh senyum mengambil tanggung jawab untuk menjaga saya seumur hidupnya"
"Didepan semua orang, saya ingin dia maju disini" Ucap Ajiesa

Aegean berdiri dari tempat duduknya, dia berjalan keatas panggung

"Dia adalah suami saya" Ucap Ajiesa
"Makasih mas, selalu ada untuk aku selama ini" Ucap Ajiesa

Aegean memeluk istrinya dengan bangga, tepuk tangan meriah kembali terdengar
Ajiesa dan Aegean turun dari panggung

"Wah, perjuangan yang bener bener dari nol yaaa. Bagaimana pun juga, selamat untuk Ajiesa yang sudah mencapai kelulusannya" Ucap pak guru

Acara kelulusan selesai, beberapa gambar juga tidak lupa diambil, untuk mengabadikan moment berharga hari ini

Ini hari terakhir Ajiesa menginjakkan kaki disekolah ini, kini masa Sekolah Menengah Atasnya selesai. Entah akan kuliah, entah kerja, atau menjadi ibu rumah tangga, Ajiesa mungkin memilih untuk kuliah, dan dia ingin mengambil jurusan hukum seperti yang dia impikan

"Aku bangga sama kamu" Ucap Aegean mencium kening Ajiesa
"Aku sayang sama mas" Ucap Ajiesa

"Gak cium?" Tanya Aegean
"Mau?" Tanya Ajiesa

Aegean merendahkan dirinya, Ajiesa mengecup bibir Aegean

"Bau rokok" Ucap Ajiesa
Aegean tertawa kecil, "Kan tadi aku ngerokok"

"Rokok terus" Ucap Ajiesa
"Engga, sebatang doang tadi" Ucap Aegean
"Kamu berenti lah ngerokok, aku udah lulus loh" Ucap Ajiesa

"Lagi usaha, ini juga gak tiap hari kan?" Tanya Aegean
"Aku gak mau ya nanti kalau punya anak, kamu masih ngerokok" Ucap Ajiesa

"Iya sayang" Ucap Aegean
"Iya iya tapi gak ditepatin" Ucap Ajiesa
"Lagi usaha aku, susah tau ngelepas sesuatu yang udah lama sama kita" Ucap Aegean

"Itu gak baik, gak sehat" Ucap Ajiesa
"Aku lepas rokok gantinya bibir kamu?" Tanya Aegean

"Iya, sampai anak kita usia dua tahun aja tapi" Ucap Ajiesa
"Janji ya?" Tanya Aegean semangat

"Iya janji, tapi kamu lepas rokok kamu" Ucap Ajiesa
"Gampang, ez" Ucap Aegean menyepelekan

"Love you" Bisik Ajiesa
"Love you too sayang" Ucap Aegean

"Sekali lagi happy graduation ya" Ucap Aegean
"Iya" Angguk Ajiesa
"Semoga kamu jadi orang yang sukses nanti, bisa memotivasi banyak orang, jadi istri yang baik, dan tetap menjadi Ajiesa yang aku kenal" Ucap Aegean

Tak pernah sekalipun Aegean berpaling dari Ajiesa. Tak ada rasa bosan, sebisa mungkin dia menjauhi kata kata dan perasaan itu.

Baginya, memandang Ajiesa adalah sebuah mimpi yang diwujudkan oleh Tuhan. Dia tidak boleh menyianyiakan apa yang sudah Tuhan berikan untuknya

Didalam mobil, Ajiesa menghapus make up nya

"Kamu mau beli sesuatu dulu gak?" Tanya Aegean
"Engga, langsung pulang aja" Ucap Ajiesa

Pukul dua siang, Ajiesa merasa sangat mengantuk dan capek

"Pulang ini mandi, terus tidur" Ucap Ajiesa sambil menguap
"Capek banget ya?" Tanya Aegean

"Kenapa? Pengen ya?" Tanya Ajiesa tersenyum, melirik suaminya
Aegean juga tersenyum aneh, "Ya gitu" Ucap Aegean

Memang sebelum ini Ajiesa sedang tidak mood dan Aegean tidak ingin mengganggu, maka selama itu juga dia tidak mendapat jatahnya

"Iya nanti kukasih" Ucap Ajiesa selesai menghapus make up nya
"Gapapa kalau capek gak perlu" Ucap Aegean

"Engga gapapa, daripada mas stress entar" Ucap Ajiesa
"Gak lah, orang gak senafsu itu" Ucap Aegean
"Kali aja,kan udah beberapa hari aku gak kasih" Ucap Ajiesa mencium pipi Aegean tiba tiba

"Aduh panas ya, bener bener harus mandi sih ini" Ucap Ajiesa
"Kamu rambutnya gak dikuncir, makanya panas" Ucap Aegean

"Mas aja keringetan ngucur gini, apalagi aku" Ucap Ajiesa
"Makanya dikuncir Sa,bajumu juga panjang tuh" Ucap Aegean

"Eh iya, aku belum haid loh dari bulan kemarin. Apa jangan jangan aku hamil ya?" Tanya Ajiesa
"Yaudah gapapa kalau hamil juga kan, kamu udah lulus, gak ada alasan lagi untuk kamu belum mau punya momongan" Ucap Aegean

"Belum siap mas" Ucap Ajiesa
"Hampir satu tahun apa masih belum cukup waktu buat kamu mempersiapkan diri? Aku udah lama loh nunggu kamu Sa" Ucap Aegean

Ajiesa tersenyum, "Iya nanti aku usahain lagi"
"Kalau kamu hamil sekarang?" Tanya Aegean
"Berarti Tuhan lebih yakin, kalau aku sudah siap" Ucap Ajiesa

"Aku mau coba testpack nanti" Ucap Ajiesa
"Jangan takut sama hasilnya oke?" Tanya Aegean

Ajiesa mengangguk

Aegean berhenti disebuah minimarket, dia keluar dari mobilnya untuk membeli benda tersebut

Kenapa bukan Ajiesa? Sengaja, supaya Ajiesa tidak dikira perempuan yang hamil diluar nikah

Aegean kembali dengan plastik hitam kecil

"Mas gak malu belinya?" Tanya Ajiesa
"Ngapain malu? Aku udah punya istri, bukan hal aneh lagi kalau lelaki sudah beristri itu beli testpack" Ucap Aegean

"Aku coba dirumah sepulang ini" Ucap Ajiesa
"Bismillah dulu Sa jangan lupa" Ucap Aegean

Sampai dirumah, Ajiesa mendapat ucapan selamat dari ARTnya.

"Selamat ya non, sekarang udah makin gede tanggung jawabnya"
"Bisa aja"
"Non cantik banget pake kebaya kayak gini non, masyaallah" Puji asisten Ajiesa
"Aduh makasih loh ya"

"Ajiesa cape, butuh istirahat, lanjut ngomongnya nanti aja gimana? Sekalian nonton TV kita" Ucap Aegean
"Boleh tuan"

Ajiesa menuju kamarnya, dia memegang testpack yang dibeli Aegean. Dengan perasaan campur aduk dia menuju toilet

"Bismillah Sa" Ucap Aegean
"Iya" Angguk Ajiesa

Tak lama Ajiesa keluar, Aegean menunggu jawaban

"Gimana hasilnya?" Tanya Aegean
"Positif" Ucap Ajiesa tersenyum
"Beneran?" Tanya Aegean
"Iya, aku hamil" Ucap Ajiesa
Aegean langsung memeluk istrinya

"Alhamdulillah, terima kasih banyak ya allah" Ucap Aegean mengucap syukur kepada sang Pencipta

Akhirnya mereka diberi kepercayaan untuk menjaga anak ini, anak yang menjadi darah daging Aegean

Pantas saja perasaan Ajiesa campur aduk belakangan ini, ternyata memang sedang ada yang baru pada dirinya

Aegean begitu senang dan hampir tak percaya, dia sangat senang karna kini tanggung jawabnya penuh. Bukan hanya Ajiesa seorang lagi yang harus dia bahagiakan, tetapi anak yang ada didalam rahim istrinya itu juga

SUAMI PILIHAN PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang