H2

145 8 0
                                    

Hari kedua tanpa Aegean, Ajiesa terus mengecek ponselnya berharap Aegean mengirimkannya pesan 24 jam

Hey Ajiesa, sadar, Aegean itu sibuk kerja. Overthinking

"Sa, kantin yok" Ucap Reifita
"Ayo deh, bosen gue" Ucap Ajiesa
"Orang mah kekantin karna laper, mau jajan. Lo karna bosen, aneh lo" Ucap Rega

Sepanjang perjalanan dari kelas ke kantin, Ajiesa hanya memanyunkan wajahnya

"Senyum, kenapa deh manyun mulu tuh muka" Ucap Reifita
"Suami dia dinas keluar negri, galau dia" Ucap Rega

"Masalah itu? Kan udah dari kemaren dia pergi" Ucap Reifita
"Namanya juga galau, tidak perlu alasan" Ucap Rega

"Berisik lo berdua, gue mau beli cilok" Ucap Ajiesa
"Mana ada cilok hari selasa ogeb, yang ada mah besok rabu" Ucap Reifita

"Ha? Besok rabu ya? Berarti Gean pulang dong" Ucap Ajiesa
"Ya emang iya, orang cuma dua hari doang. Lo di tinggal dua hari kayak ditinggal idup dikayangan tau gak" Ucap Rega

"Kok gue gak nyadar ya?" Tanya Ajiesa
"Lo overthinking Sa, apa sih yang lo pikirin soal dia disana? Selingkuh? Ya elah Sa, orang liat dia aja udah ngeri duluan" Ucap Reifita

"Dia ganteng tau Fit, lo gak boleh ngejelekin orang sukses begitu" Ucap Rega
"Rega, dia sukses gak sukses juga sekarang udah jadi suami temen kita? Anggep aja temen kali, formal amat" Ucap Reifita

"Bener tuh Re kata Fita, tapi Fit, lo juga gak boleh ngejelekin suami gue kayak gitu. Seenggaknya dia berpikiran dewasa, mapan, terus sefrekuensi sama gue" Ucap Ajiesa

"Yaelah, ujung ujungnya jadi muji kan? Udah laper gue, mendingan beli basreng" Ucap Reifita
"Gue mau deh" Ucap Rega

"Gue mau kripca ya satu, nitip" Ucap Ajiesa
"Iyaa nona, ditunggu ya pesanannya" Ucap Reifita ala pelayan
"Freak" Ucap Ajiesa

Rega dan Reifita menuju kerumunan umat manusia yang lapar dan ingin mengisi perut, sedangkan Ajiesa hanya menunggu dan menjadi penjaga kursi mendadak

Dia melihat ice cream roll yang dijual dipinggir sana. Rasa inginnya pun naik

Dia berjalan menuju penjual ice itu, tak peduli lagi dengan kursi

"Satu cup ya rasa matcha" Ucapnya
"Ditunggu ya" Ucap abangnya

Setelah tiga menit, jadilah ice creamnya

"Toping nya mau apanih?" Tanya abang ice
"Susu coklat sama gulali aja" Ucap Ajiesa

"Oke ini"
"Makasih ya"

Ajiesa kembali ke tempat duduknya, sudah ada Rega dan Reifita juga disitu

"Beli ice cream lo? Gak ngajak" Ucap Rega
"Pengen doang sih, belum pernah nyoba" Ucap Ajiesa

"Gulali" Ucap Reifita menyomot gulali Ajiesa
"Udah tau secupil, masih lo malingin" Ucap Ajiesa
"Pelit amat" Ucap Reifita

Tiba tiba kak Ve menelepon masuk

"Kenapa kak?"
"Papa masuk rumah sakit, kamu bisa kesini?"
"Papa kenapa?"
"Kepalanya pusing, darahnya rendah, gamau makan. Kamu datang waktu sempet, papa mau bicara sama kamu"
"Iyaa pulang sekolah nanti aku kesana"

Pulang sekolahnya Ajiesa bersama dua pengawal dan sopirnya pergi menuju rumah sakit tempat papanya dirawat

Aegean juga sempat menelfon sebelumnya

"Non, ini ada telfon dari pak Aegean" Salah satu pengawal itu memberi ponselnya kepada Ajiesa

"Hallo"
"Kamu habis paketan kuota ya? Ku chat gak masuk"
"Ha ada chat ya? Iya abis kuota"
"Kamu harusnya beli lah, atau bilang kek, bikin khawatir"
"Pengawal mas udah dua loh disini, khawatir apa lagi?"
"Bukan berarti mereka gak berani sama kamu kan? Mereka cowo, punya hawa nafsu, kamu cantik Ajiesa"
"Kamu jangan overthinking, yang ada kamu gak fokus kerja"
"Kamu bikin khawatir"
"Maaf yaa, lain kali ga akan lagi"
"Janji ya, awas"
"Kalau chat gak masuk, kenapa gak nelfon pake nomor biasa aja? Kan gak harus lewat whatsapp mas"
"Gak inget lagi"
"Yaudah aku tutup ya? Masih ada urusan, udah ya?"
"Iyaa"

Kenapa Aegean menelfon? Karna Ajiesa waktu di kirimi pesan tidak masuk
Kenapa Aegean mengirim pesan? Apa yang dia kirim? Belum ada jawaban untuk itu

Ajiesa menuju meja resepsionis dan segera berjalan menuju ruang papanya dirawat.

Dengan baju seragam putih abu yang masih melekat dibadannya, dua pengawal berjas hitam putih yang mengikutinya juga menjadi pusat perhatian

"Kalian tunggu didepan aja" Ucap Ajiesa sebelum masuk ke kamar papanya

Kala Ajiesa membuka pintu, pandangan tertuju kepadanya.
Kak Ve, suami kak Ve, papanya, dan satu suster muda di sampingnya

"Maaf Asa baru bisa datang sekarang" Ucap Ajiesa
"Asa, sini duduk. Papa mau ngomong sama Asa boleh?" Tanya Bara
"Boleh" Ajiesa menjawab sambil berjalan mendekat ke papanya

Ve, suaminya, serta suster itu perlahan keluar dan memberi ruang untuk papanya menyampaikan pesan itu

"Papa sakit apa? Papa pucet banget" Ucap Ajiesa
Bara tersenyum menanggapi perkataan anak bungsunya

"Papa mau ngomong, tapi janji ya kamu gak marah sama papa" Ucap Bara
"Marah? Kenapa?"

"Seandainya papa gak ada, kamu bisa gak akur sama kakakmu? Kamu bisa gak jadi istri yang baik bagi suamimu? Kamu bisa gak ikhlasin papa?" Tanya Bara

"Papa ngomong apa sih, papa sembuh kok" Ucap Ajiesa
"Papa bilang seandainya" Ucap Bara
"Aku cuma punya papa" Ucap Ajiesa
"Kamu punya kak Ve" Ucap Bara

"Ve bukan papa" Ucap Ajiesa
"Meski setelah papa gak ada, kamu tetaplah adik Ve. Bunda gak akan suka kalau papa pilih kasih antara kamu dan Ve" Ucap Bara

Verlita memang kakak perempuan Ajiesa. Namun ada hubungan yang berbeda antara Ajiesa dan Verlita

Verlita adalah anak Bara dengan istri pertamanya, setelah istri pertamanya itu meninggal, dia menikah lagi dengan seorang perempuan kelahiran Bandung.

Itulah bunda Ajiesa, kemudian karna kecelakaan mobil yang mengenaskan, bunda Ajiesa harus meninggalkan keluarga dan pergi untuk selama lamanya

"Ve anak ayah, dan kamu anak papa. Papa harap kalian tidak saling membunuh nantinya" Ucap Bara

Tiba tiba Bara memegang dadanya, meringis

"Pa, papa kenapa pa?" Tanya Ajiesa panik
"Suster... suster.." Panggil Ajiesa

Suster dan dokter langsung masuk dan memeriksa keadaan Bara

Bara mempunyai riwayat penyakit jantung yang kian hari kian memburuk. Itu sama sekali tidak diketahui Ajiesa karna Bara ingin menyembunyikannya

Kini rasa sakit itu tak dapat lagi Bara bendung dalam dirinya, Ajiesa harus tau sebagai seorang putrinya

Ajiesa menangis melihat keadaan papanya dari balik pintu kaca

Papanya meringis menahan sakit yang menusuk pada dirinya, doa terus terucap dari mulut Ajiesa

"Semoga papa selamat ya Tuhan" Ucap Ajiesa

Ponsel Ajiesa berdering, itu telfon dari Aegean

"Hallo"
"Kamu dimana sih? Kenapa mas tungguin kamu gak pulang? Keluyuran dimana?"
"Ha? Mas dimana?"
"Dirumah, mas udah pulang dari tadi. Mas udah kirimin foto di whatsapp mu, tapi gak masuk"
"Mas udah pulang?"
"Kamu kenapa suaranya gitu? Kamu nangis? Kenapa? Dimana kamu sekarang?"
"Dirumah sakit"
"Kamu gapapa? Kamu sakit? Atau apa?"
"Papa masuk rumah sakit mas"
"Ya Tuhan, kamu dirumah sakit mana sekarang? Mas kesana"
"Rumah sakit Alma Medika"
"Mas kesana sekarang, kamu tunggu ya, tenang"
"Hati hati"
"Iya"

Aegean mungkin bukanlah suami yang sempurna, namun dia bisa menjadi suami yang sangat sigap dan pengertian

SUAMI PILIHAN PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang