SUAMI PILIHAN PAPA

Senin

Upacara bendera dilakukan dengan khidmat pagi itu, teriknya matahari tidak mematahkan semangat untuk tetap mengibarkan bendera

Namun alih alih untuk pura pura sakit tak luput disetiap sekolah tentunya, itu pula yang terjadi pada satu circle yang pemalas ini

"Duh, bisa belang kulit gue kalau begini ceritanya" Keluh Rega
"Mau gimana lagi? Sa, pingsan cepetan, biar kita bisa ngadem di UKS" Ucap Reifita

"Sialan lu pada, kenapa gue?" Tanya Ajiesa
"Cepettt Sa, duh ga tahan lagi gue panasnya" Ucap Rega

"Ck"

"Aduhh kepala gue sakit banget" Ucap Ajiesa menjalankan aktingnya

"Eh Sa, jangan pingsan dong" Ucap Rega
"Eh tolong dong digotong" Ucap Reifita

Tiba tiba Tama datang dan menggendong Ajiesa, membuat semuanya kaget dan iri

"Beh Tama" Ucap Reifita menyenggol Rega
"Tam?" Tanya Ajiesa disela kagetnya
"Gapapa" Ucap Pratama

Tama menggendong Ajiesa hingga sampai ke UKS, Reifita dan Rega juga ikut menemani Ajiesa

"Makasih ya Tam" Ucap Rega dan Reifita
"Ok" Angguk Pratama

"Makasih Tam, harusnya tadi lo gak harus sampai gendong gue gitu" Ucap Ajiesa
"Gapapa, santai aja. Lo gak seberat itu kok" Ucap Pratama mengelus puncak kepala Ajiesa

"Eh sorry" Ucap Tama
"Iya" Angguk Ajiesa

"Hm, lo bisa balik lagi ke lapangan kok Tam" Ucap Rega
"Oh iya, duluan ya"

Tama pergi, aroma tubuh Tama seakan masih lekat di badan Ajiesa

"Sa, Tama kayaknya suka deh sama lo" Ucap Reifita
"Reifita, gue udah bilang sama lo jauh sebelum ini. Berbulan bulan lalu, menurut lo kenapa Tama selalu mau diminta tolong sama Ajiesa? Ya karna suka lah" Ucap Rega

"Kalian berdua apaan sih, gue udah punya Aegean" Ucap Ajiesa
"Lo harusnya liat Tama Sa, dia setulus itu sama lo, sesabar itu dia liat lo sama Alex, dan sekarang lo sama Aegean. Beh, gak kebayang sih nyeseknya dia gimana" Ucap Reifita

"Lo ngomong apaan sih? Itu memang takdirnya Tama kali, Aegean tu udah dijodohin sama Ajiesa sejak belum brojol" Ucap Rega
"Gue cuma nyampein pendapat gue doang kali" Ucap Reifita

"Double Re, please deh jangan debat. Gue gak suka sama Tama, dan gak pernah suka sama dia. Meski waktu gue masih sama Alex pun, gue cuma anggap Tama itu temen, sebaik apapun dia, bukan dia yang ada dihati gue" Ucap Ajiesa

"Lagian, Reifita jauh lebih baik buat Tama dibandingkan gue" Ucap Ajiesa pelan

Dari luar, ternyata Tama mendengar semuanya. Roti dan minuman botol yang dia beli tak lagi dia pedulikan

"Nih buat lo" Tama memberi itu kepada orang yang tak sengaja lewat

Selanjutnya saat hampir tengah hari, Ajiesa ada mata pelajaran olahraga, yang dimana semua siswa diharuskan untuk mengganti baju

Toilet penuh dengan mereka yang ganti baju, gedar gedor terdengar karna diantaranya tak mau antri

"Weh sabar dong" Ucap seseorang yang di serobot, Rega
"Diem deh lo, lo kira ini wc bapak lo?" Nyolot seorang kakak kelas

"Ck, gue amplas juga tu muka lo yang kecentilan itu sampe rata, mau lo?" Tanya Rega
"Shut Rega udah sih" Ucap Ajiesa melerai

"Gak naik kelas aja bangga, angkatan mana lo?" Nyolot Rega
"Rega, udah Re" Ucap Reifita

"Maaf ya kak" Ucap Ajiesa

"Hahaha, liat gak muka dia takut gitu anjir. Pasti bingung mau jawab apa" Ucap Ajiesa yang tak bisa lagi menahan tawanya
"Udah udah ayo keluar" Ajak Rega