Bagian Tujuh

8 0 0
                                    

Cara tuhan itu berbeda dengan manusia, dia akan memepertemukan orang yang tidak ingin mereka temui. Dan begitupun sebaliknya.
-Jihan-


Jam menunjukan pukul 8 malam, biasanya jihan sudah tertidur pada waktu itu. Namun, entah kenapa matanya sperti tidak ingin terpejam. Ia menatap langit-langit dindingnya lalu bangun, baring lagi, dan bangun lagi.

Ia menatap jendela yang sedikit terbuka, lalu berjalan dan membuka gorden  minimalis berwarna putih itu, menatap keluar jendela dan mendapati sedang hujan di luar sana .

Ia menatap setiap rintikan hujan yang turun membasahi tanah yang ada di bumi, menatap langit dan kemudian berbalik badan melihat foto dia bersama aska di atas meja belajar miliknya.

"Ini emang sakit, tapi aku gak bisa terus terusan kaya gini, aku gak bisa terus harepin kamu yang mungkin aja kamu udah lupa sama aku." ucapnya pelan

perlahan pikiran jihan terbuka mungkin dia mengingat ucapan kedua sahabatnya yang sempat mereka bicarakan waktu itu.

"Apa aku coba buka hati aku buat pak varka ya?." tanyanya pada dirinya sendiri.

***

Cuaca pagi yang cukup menyegarkan, terlihat di sana seorang laki-laki tampan sedang berkaca merapihkan rambutnya yang basah. Kini varka mengenakan jas berwarna coklat dengan di lengkapi dasi panjang yang membuat pesona dia semakin terlihat berwibawa.

Ia pergi ke arah meja makan, dan mendapati ibunya yang sedang menyiapkan makanan disana.

"Good morning bunda!" ucapnya dengan senyum manis di bibirnya

"Morning too sayang. " balas nya dengan tersenyum kembali pada varka

"kamu makan dulu ya, udah bunda siapin makanan kesukaan kamu loh." pinta vina

"Aku harus buru-buru ke sekolah bun, nanti malem aja aku makan di rumah oke." tolak Varka seraya mengecup kedua pipi milik ibundanya lalu berjalan pergi keluar dari apartemen.

***

"Selamat pagi anak-anak." Ucap varka pada murid Kelas XII-IPS A,  sekarang adalah jadwal dia mengajar di kelas itu

"Saya gak bakal ngajar disini, saya cuman mau kasih informasi aja kata kepala sekolah bahwasannya kita bakal adain pesta topeng di sekolah kita nanti malam. Dan kita bakal kedatangan tamu khusus yang sudah memberikan banyak bantuan untuk sekolah ini" ujarnya dengan bibir yang terangkat karena melihat semua muridnya antusian kegirangan.

"wahhh beneran pak? " tanya seorang murid laki-laki

"Asikk bakal liat cogan sebelah dong piwittt." ucap shani centil yang malah mendapat toyoran dari nesya yang duduk di sebelahnya.

"giliran cowok aja semangat banget lu. " nyinyir nesya.

"Semuanya harus ikut dan harus membawa pasangan Masing-masing." ucap kembali Varka memberi intruksi pada muridnya

"Lahh pak yang jomblo gimana?." ujar nesya dengan nada yang sedikit kecewa karena  dirinya jomblo.

"Kan bisa sama temen sekelas kalian. "

"kalo gitu saya permisi keluar, terimakasih. " Ucapnya lalu pergi dari kelas

"gw sama nizar. " ucap shani yang belum tentu dapat persetujuan dari nizar sendiri.

VARKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang