Bagian Sebelas

3 0 0
                                    

Hidup itu adalah sebuah pilihan yang berulang, kamu harus membawa nilai diri yang tepat untuk sebuah hasil yang maksimal.
-Varka zidan anugrah-




Sore harinya...
Jihan sudah siap, ia memandang jalan dari atas kamarnya,  menunggu Varka datang menjemputnya.

Sebuah mobil hitam kini muncul membuat lekukan di bibir jihan terlihat, Jihan mengambil tas abu dengan pita kecil di tengah kemudian memasukan handphone nya lalu turun ke bawah.

Disana terlihat ibu Jhan mengintip dari balik jendela, mungkin ia sedang melihat mobil siapa yang terparkir di depan rumahnya itu.

"Bu, lagi ngapain " tanya Jihan

"Itu loh nak, ada mobil parkir di depan rumah siapa ya!?" ucap kinan penuh tanda tanya.

"Ohh itu guru aku bu, aku ada janji sama dia sekarang aku mau pamit izin keluar sama dia." Ujar Jihan

"oalahh.. Yaudah ibu mau samperin dia boleh? " tanya kinan

"Boleh ayo. " ucapnya spontan lalu menuyun ibunya ke luar untuk menemui Varka.

"Kak, sini dulu. " Ajak Jihan yang melambaikan tangannya kepada Varka, laki-laki itupun berjalan menghampiri kedua perempuan yang tersenyum ramah kepadanya. Ia bersalaman lalu membalas senyum pada ibunya jihan.

"Kenalin palk, e eh kak ini ibu aku. " kata Jihan memperkenalkan ibunya.

"Saya Kinan, ibunya Jihan salam kenal ya nak. " ucap ibunya memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangan nya.

"Saya Varka, salam kenal. " membalas uluran tangan sembari tersenyum manis kepadanya.

"Mau pergi ya?. " tanya Kinan pada varka

"Iya bu, saya minta izin bawa Jihan. Pulangnya tidak akan larut kok. " jelasnya

"Baiklah hati-hati kalau begitu ya, tolong jagain anak saya." Perintah Jinan

Kemudian keduanya berpamitan, lalu pergi masuk ke dalam mobil. Di tengah perjalanan...


"Bibir bapak kenapa? Berantem? " celetuk Jiihan

"Oh ini? Gak papa kok. "  Ia memalsukan Perkataannya. Dan mendapat anggukan dari Jihan

"Ngomong-ngomong kita Mau kemana ka?" Tanya Jihan penasaran

Varka terkekeh, ia begitu gemas mendengar Jihan yang memanggilnya ka. Suaranya yang lucu membuat Varka candu.

"Kak kenapa malah ketawa? Ada yang lucu ya di depan. " Jihan sembari celingak-celinguk melihat di depan ada apa, namun dia tidak melihat apa apa disana. Membuat Barka semakin terkekeh atas tingkah laku bocil yang di miliki Jihan.

"Di depan Gak ada yang lucu han, yang lucu cuman ada di sini." Mengangkat dagunya, mengisyaratkan bahwa yang ia maksd adalah Jihan.

Jihan Membulatkan matanya, awalnya posisi dia menatap Varka. namun, akibat Varka berbicara seperti itu dan menatap matanya ia berbalik posisi dan menatap jalanan di depan.

Varka menekan salah satu tombol di mobil, kiranya ia ingin memainkan musik agar tidak jenuh karena Jihan dan Varka tidak mengobrol sama sekali di sana.

VARKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang