written by: laughinapril_
---
Barangkali semua orang tau jika Akabane Karma itu bucin bego untuk Yuuki Arisa seorang. Semenjak menikah pun kebucinannya semakin menjadi-jadi. Flirting, PDA, skinship, and all of his love languages just for Akabane Arisa. Karma tidak akan pernah puas untuk menghujani Arisa dengan cintanya.
Akan tetapi, apakah kalian pernah melihat sosok Arisa yang soft dan malu-malu jika Karma menggodanya ini dalam mode bucinnya? Sumpah demi langit dan laut, Arisa mode bucin, mode needy, mode clingy, dan mode touchy adalah hal favorit sepanjang masa bagi Karma. Surga duniawi. Kebahagiaan sejati. Setara dengan mendapatkan separuh harta dunia walau beresiko Karma terkena penyakit jantung jika terlalu sering menghadapi Arisa yang mode needy. Istrinya itu akan bertambah cantik dan imut seratus kali lipat jika memasuki mode clingy sehingga tak pernah gagal membuat Karma jatuh cinta lagi.
"Princess ... what do you want? Please, tell me."
Arisa tidak menjawab bisikan Karma. Ia hanya bergumam manja sambil mendusel-dusel wajahnya di ceruk leher Karma. Posisi keduanya saat ini sedang duduk di sofa sambil berpelukan dengan Arisa di pangkuan. Kedua tangan Arisa melingkar erat di leher Karma. Wajahnya bersembunyi di sana membuat Karma diam-diam kegelian. Sang suami hanya membelai helaian rambut panjang sang istri sambil menciuminya. Karma masih ingin menjahili istrinya yang sedang mode needy ini. Ia pura-pura tidak peka.
"Arisa ... kenapa, hm?"
"Karma," panggil Arisa dengan nada merengek sambil menjauhkan wajahnya lalu bertatapan dengan Karma dengan jarak yang sangat dekat. Arisa menggembungkan pipi sambil mencebikkan bibir pertanda sebal. Ekspresi Arisa yang sangat disukai Karma. Tatapan keduanya bertemu. Iris hitam cemerlang Arisa itu menunjukkan sorot yang berbeda. Sorot tatapnya begitu dalam, ada hasrat terpendam di sana. Karma bisa merasakannya. Sebisa mungkin Karma menahan hasratnya untuk segera menerkam istrinya ini. Ia masih ingin menjahili istrinya lebih lama lagi.
"Kamu mau apa, Princess?" bisik Karma sambil menyeringai.
Arisa hanya menatapnya. Tangannya yang tadinya di leher mulai merayap ke bahu Karma. Mengusapnya pelan lalu merambat ke ruas leher Karma. Wajah Arisa semakin maju, tatapannya kini turun ke bawah-bibir Karma. Tatapan sang pria pun semakin menyalang. Keberanian Arisa membuatnya berada diujung hasrat.
Sedikit lagi.
"Arisa, jangan diam saja. Aku tidak akan tahu kamu mau apa. Katakan dengan jelas," tegas Karma dengan suara rendah sambil menggosok hidungnya dengan hidung Arisa. Tatapannya tidak teralihkan. Arisa masih diam. Malah tangannya semakin berani menyentuh tubuh Karma. Mengelus leher lalu ke dada kembali ke bahu. Arisa benar-benar menggodanya. Karma pun semakin mengeratkan pinggang Arisa ke arahnya guna menyatukan tubuh keduanya lebih dekat. Arisa sedikit terkejut bahkan sempat ingin menghindar saat menyadari jarak keduanya sangat pas untuk berciuman. Namun, Karma menahannya.
Tangan kiri Karma kini merambat ke punggung Arisa, mengusapnya pelan. Tangan satunya pergi ke tengkuk guna menahan wajah Arisa untuk menjauh. Posisi mereka kini begitu dekat. Maju sedikit saja bibir mereka bertubrukan. Akan tetapi, Karma menahan diri karena masih ingin menggoda istrinya.
"Angel, what do you want? Please, tell me."
"You."
"Hm?"
"I want you, Akabane Karma. Aku ... mau kamu."
Maka, Karma pun langsung menghujani istrinya dengan kecupan mesra. Karma berikan semua cintanya. Karma pastikan Arisa akan melihat nirwana indah di puncak bercinta mereka nanti.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Birthday Gift: ReiHima
Fanfiction"Sending you smiles for every moment of your special day, have a wonderful time and a very happy birthday! Greeting you all the best wishes ever!" ━━━━━ Sebuah hadiah sederhana dari para member banana kepada anggota kesayangan dalam rangka merayakan...