Everything Has Changed

5 0 0
                                    

Written by: laughinapril_

---

'Tutorial melupakan senyuman mbak-mbak jurnalis kampus yang baru ketemu dan interaksi selama dua jam.'

Orgil.

Sakuma Rei merutuki kebodohannya yang baru saja mengetik satu kalimat ngawur di kotak pencarian internet laptopnya. Di mana letak akal sehatnya malam ini? Sepertinya hilang diambil oleh bayang-bayang mahasiswi Ilmu Komunikasi yang menjadi jurnalis kampus, Mikoaki Himari namanya. Mereka baru bertemu hari ini, tetapi rasa-rasanya seluruh jiwa dan raga Rei telah dijungkirbalikkan dan hatinya awur-awuran. Seisi tubuh Sakuma Rei berubah menjadi dipenuhi perasaan kupu-kupu dan salah tingkah. Presensi Mikoaki Himari begitu kuat meninggalkan bekas terhadap relung Sakuma Rei. Laki-laki muda itu jatuh cinta pada interaksi pertama.

Begini awal mulanya. Suatu hari Rei sebagai menteri sosial dan politik di BEM kampus mendapatkan undangan wawancara dari persma kampus. Semacam wawancara biografi mahasiswa petinggi BEM begitulah. Rei, sih, mau-mau saja diwawancarai. Sayangnya ia tidak mengantisipasi sosok jurnalis yang akan mewawancarainya, yakni Mikoaki Himari. Perempuan muda berambut panjang berwarna cokelat karamel dengan sorot mata berwarna cokelat madu yang teduh. Mampu membuat Sakuma Rei tenggelam dalam pusarannya.

"Kenalin aku Mikoaki Himari dari pers kampus. Salam kenal Kak Sakuma."

Satu kalimat perkenalan dari Himari masih diingat jelas oleh Rei. Suaranya begitu tenang, tetapi ada ketegasan di sana. Selama wawancara, Rei sebisa mungkin menahan diri untuk tidak menampar pipi diri sendiri karena terlalu tenggelam akan presensi Himari. Bagaimana gadis itu melontarkan pertanyaan dengan nada tenang, bagaimana gadis itu sesekali menyibakkan helaian rambutnya ke belakang telinga, bagaimana tatapan gadis itu fokus memperhatikan Rei ketika ia sedang menjawab. Rei benar-benar gagal fokus karena kehadiran Himari ini. Wawancara mereka yang hanya berlangsung dua jam itu entah kenapa membuat Rei berharap untuk berlangsung selamanya. Bercanda. Ia kecewa karena harus menyelesaikan konversasi dengan Himari yang kehadirannya membuat Rei sangat nyaman.

Setelah wawancara, nomor Himari yang ia simpan membawanya ke bayang-bayang masa depan. Sebuah pengharapan perasaan, rencana pendekatan, dan lusinan kemesraan. Kehadiran Himari tentunya akan membawa perubahan terhadap hari-hari Rei yang sebelumnya terasa datar menjadi lebih cerah dan segar.

---

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Birthday Gift: ReiHimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang