What Is Love

6 0 0
                                    

Written by: Erukani_mitsu

---

Himari selalu berandai-andai. Bagaimana rasanya jatuh cinta? Atau, bagaimana rasanya dicintai? Atau pula, bagaimana mencintai.

Suatu hari, ia bertanya kepada teman-temannya yang masing-masing sudah menemukan tanbatan hati mereka. Satu berujar, rasanya bagaikan berenang di laut segar setiap hari saat bersama dengan orang yang dicintai. Satu lagi berujar, rasanya selayaknya berdiri di hamparan indah rerumputan dan bunga liar, bebas dan menakjubkan. Pun, ada yang berkata rasanya seperti terbang di antara langit-langit bersiram kilau bintang-gemintang.

Himari menghela nafas, semua orang merasakan hal yang berbeda, tapi semuanya terdengar sama indahnya. Apakah miliknya akan begitu? Apakah ia juga akan merasakan hal yang sama? Akan bagaimanakah rasanya? Seperti sedang terbang di langit biru cerah penuh awan putih kah? Atau seperti berenang di lautan lepas ditemani lumba-lumba?

Himari terus melanjutkan hidupnya, berjalan, berusaha mencari penyelesaian rasa penasaran itu. Entah sudah berapa lama, ia sendiri tidak sadar. Sampai secangkir apple tea diletakkan di depannya, Himawari tertegun dengan cepat, lalu menoleh pada sesosok yang meletakkan cangkir tersebut di hadapannya, sosok itu tersenyum kepadanya, lembut sekali. Hangat.

"Sunshine, apa yang kamu lamunkan sedari tadi? Asik sekali, ya?" tanya Rei seraya tertawa kecil.

Hati Himawari terasa kupu-kupu mendengarnya. "Tidak apa-apa, Rei-san. Hanya kenangan lama," jawabnya kikuk.

Tawa lembut itu terdengar lagi. "Ah begitukah?"

Himawari hanya mengangguk-angguk seraya tangannya meraih cangkir berisi apple tea dan meminumnya perlahan-lahan, sesekali mencuri pandang pada Rei yang nampak sibuk memerhatikan sekitar, kala pandangan mereka bertemu, Himawari tersipu malu.

Tapi, pada akhirnya, Himawari jadi tahu. Jatuh cinta, kepada Rei-san, rasanya begitu hangat. Dipanggil penuh sayang, rasanya begitu mengagumkan. Cinta miliknya terasa hangat seperti disiram cahaya mentari pagi. Himawari tak kuasa menahan senyum. Ia menyukai perasaan ini kepada Rei-san.

"Ada apa?" tanya Rei keheranan melihat Himawari senyum-senyum sendiri.

"Tidak ada, aku hanya... Um, mencintaimu, Rei-san,"

Dan Rei, tertawa lagi. "Tentu, aku selalu tahu, Sunshine,"

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Birthday Gift: ReiHimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang