---○▪︎●▪︎○---
Waktu menunjukkan pukul 00.00 tepat, terdengar suara langkah kaki menaiki tangga kayu dengan perlahan. Suara yang dihasilkan decitan kayu itu membuat Mina terbangun.
"Siapa?" Mina mengatakan itu sambil mengusap matanya yang terasa berat.
Kesunyian malam ditambah suara burung hantu yang terdengar di kejauhan membuat Mina kesulitan untuk kembali tidur.
Mina membalikkan tubuhnya, mengarah ke pintu. Matanya sangat berat, tapi Mina menyadari sesuatu saat mengerjap pelan. Mata Mina jadi terbuka penuh, ia merasa harus bangun karena pintu itu.... terbuka(?)
Mina terkesiap dan segera terduduk. "Aneh sekali." Ucapnya pelan sambil bergerak keluar dari kamarnya
Di bagian luar sepi sekali, seluruh lampu yang ada di rumah itu sudah padam. Mina hanya melihat kilatan cahaya dari jendela karena tiba-tiba hujan sangat deras.
Mina terkejut mendengar suara gemuruh dan kilatan cahaya terang akibat hujan deras itu. Mina memperhatikan keadaan sekitar cukup lama sebelum teringat alasannya terbangun tadi.
Mina bergerak pelan, berusaha memastikan semuanya aman. Pertama, ia mengintip ke lantai bawah. Disana tak ada tanda-tanda adanya kejanggalan. Mina melanjutkan kegiatannya memastikan orang tuanya aman. Mina mengintip dari celah pintu dan syukurlah semuanya aman. Kini tersisa satu tujuan lagi sebelum Mina kembali tidur di kamarnya.
Mina segera menuju ke kamar adiknya untuk melihat apakah dia tidur dengan nyenyak atau terbangun karena suara guntur barusan.
"Jae-jae~" Mina membuka pelan kamar itu tapi dia tak melihat sosok adiknya disana.
"Jae-jae kemana?" Mina terlihat bingung dan kembali terdengar suara decitan kayu dari arah yang berlawanan.
Mina menoleh perlahan, tepat saat itu kilatan cahaya perak terlihat dari jendela. Sosok bayangan bertubuh besar dengan mata merah menyala seolah bersiap untuk mencekiknya.
"Matilah"
Mina terengah, ia terbangun. Dia sungguh ketakutan. Mimpi yang sama lagi.
Mina menghela napasnya dan berjalan keluar kamarnya. "Eh?"
"Pintunya kok...?" Mina menunjuk pintu kamarnya yang sudah terbuka. Tepat saat Mina menunjuk pintu, suara guntur bergemuruh membuat Mina merinding setengah mati.
---
"Woi!" Teriak Jimin tepat di telinga Taehyung untuk membangunkannya
"A*sh!!" Pekik Taehyung sambil menutup telinganya dengan bantal menggeliat menjauh dari Jimin
"Gimana sih? Katanya mau ketemu Mina?! Jadi ikut gak?!!" Pekik Jungkook sambil menarik selimut Taehyung
Taehyung yang kebisingan kini terduduk, tak lama ia berjalan ke kamar mandi menepuk wajahnya dengan air dingin lalu berkumur.
Jimin dan Jungkook hanya memperhatikannya saja dari sisi ranjang.
Taehyung lalu membawa jaket, bantal dan ponselnya. "Aku tunggu di mobil" ucapnya dengan mata yang tertutup rapat
Jimin menggeleng cepat dan kembali memasukkan hadiah yang akan mereka berikan ke dalam paper bag.
Waktu menunjukkan pukul 4.20 waktu setempat. Sinar matahari bahkan belum muncul tapi mereka harus segera berangkat karena perjalanan mereka membutuhkan waktu sekitar 5 jam lagi.
"Semuanya sudah siap?" Tanya Yoongi sambil menyeret tas berisi boneka di dalamnya.
"Aman terkendali pak bos!" Jawab Jungkook dengan logat khasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love Part 2✅️
FanfictionCerita ini adalah sekuel dari Eternal Love, melanjutkan kisah 'perjalanan' keluarga kecil Jin dan Dita setelah resmi memiliki anak kedua. Ada satu rahasia lagi yang menyelimuti keluarga ini. Bagaimanakah kehidupan baru mereka bersama Mina dan anak k...