Episode 16

118 31 8
                                    

⚠️ Terdapat adegan yang berbahaya, diharapkan pembaca dibawah umur untuk berada dalam pengawasan orang tua dan menyikapinya dengan bijak⚠️

Selamat membaca!💜

✨️✨️✨️

Jin mengacungkan pedangnya pada penyihir wanita itu. "LEPASKAN MEREKA SEMUANYA!" Titah Jin dengan berani

Wanita itu tersenyum, "kau.. memang tidak pernah berubah sejak dulu.. kau selalu mengganggu dan merepotkan" wanita itu berjalan mendekat dengan tenang membiarkan bilah pisau yang dipegang oleh Jin menggores lehernya. "Kau pikir aku akan mati hanya dengan ini?" Wanita itu memberikan senyum yang menyeramkan

Jin merasa gemetar tapi ia tak bisa berhenti sekarang, "pak tua Min.. berikan aku kekuatanmu" bisiknya pada diri sendiri. "JANGAN HANYA MENGOMEL DAN BANTU AKU!"

Setelah Jin mengatakan itu, sesuatu merasuk pada Jin. Ekspresi wajahnya tampak buas, berbeda dengan Jin yang sebelumnya. "Hallo lagi wanita jahat" sapa nya

Wanita penyihir itu mengalihkan fokusnya dari ritual pembangkitan, ia terbang dengan awan hitam di sekitarnya "oh lama tidak melihatmu.. bahkan saat mati pun kau sungguh merepotkan, ******"

Pedang yang digunakan Jin mengeluarkan aura, pergerakannya sangat teliti dan tepat sasaran. Wanita itu berhasil menghindari seluruh serangan tadi.

Ketika Jin sedang sibuk memberikan serangan, Youngju terbangun dan terkejut melihat pemandangan ini. Sesuatu merasuk ke dalam dirinya dan dengan cepat dia membawa belati yang ada di dekat kakinya lalu melemparkan belati itu pada penyihir wanita.

"Yoo-ni?" Jin mengatakan itu sambil menoleh pada Youngju.

Youngju mengangguk dan mengecoh penyihir wanita itu dengan melemparkan berbagai macam barang ke arahnya.

Sibuk dengan setiap serangan, fokus penyihir wanita itu kini beralih. Sihir yang digunakan dalam mengeluarkan jiwa Dita dan anak-anaknya sedikit terganggu. Melihat celah itu, Youngju segera mengambil kesempatan dan menyeret Dita beserta anak-anaknya keluar dari lingkaran peti itu.

Dita terkulai lemas, Youngju menopangnya serta menggendong seluruh anak Dita menuju ke arah ruangan lain. Namun belum sampai ke luar ruangan, suara lolongan dari luar kuil kembali terdengar dan wanita penyihir tampak berbeda dari sebelumnya. Dia mencekik Jin dengan awan hitam dan segera menghadang Youngju. "Mau kemana tikus kecil?!"

Youngju yang terkejut tak sempat mengelak kekuatan awan hitam itu. Rasanya seperti ia menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Wanita penyihir itu menarik Dita dan seluruh anaknya menggunakan awan hitam menjauh dari pintu keluar. "Sebelum malam ini berakhir tidak ada yang dapat keluar dari sini HAHAHAA"

Dari arah belakang Jin bersama beberapa orang tak dikenal yang tadi membantunya di depan kuil, menghujani panah ke arah penyihir itu. Namun seluruh panah itu berhasil ditepis oleh awan hitam tadi.

Wanita penyihir itu menoleh, ia menyeringai dengan seram. "Tidak ada yang dapat membunuhku HAHAHAHA"

Mendengar tawa menggelegar itu membuat semua yang sebelumnya pingsan tadi jadi tersadar. Minho melirik ke arah Minjae, mereka seolah berbicara dalam diam dan tiba-tiba dengan gerakan cepat Minho menikam wanita penyihir itu dengan pisau buah yang tadi disembunyikan dalam pakaiannya.

Wanita penyihir itu terluka tepat di bagian dadanya, tapi ia sama sekali tak tampak kesakitan. Dia menatap Minho dengan dingin, raut wajahnya berubah. Matanya mengeluarkan darah, "nak, kau melakukan ini karena marah kan?"

Minho tak menjawabnya, lalu memperdalam tekanan pada pisau buah tadi.

"Jangan berpura-pura, aku sudah mengabulkan harapanmu untuk bertemu keluargamu kan. Kini giliran kau membalasku.." wanita itu kini mencekik Minho dengan awan hitam, sesuatu berwarna putih dan abu-abu keluar dari tubuh Minho menuju wanita penyihir itu. "Semuanya, lihatlah boneka pembunuhku ini sedang memberikan energi untuk tuannya"

Eternal Love Part 2✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang