Percakapan antara Jinny dan Yoongi berhenti setelah mereka saling menyatakan kebenaran mengenai perasaan masing-masing. Mereka berbincang cukup lama, Jinny mengecek ponselnya dan ternyata itu sudah hampir pukul 3 dini hari. Jinny menoleh pada Yoongi dan memberikan senyuman canggung
"Sebaiknya kita kembali sekarang" Yoongi tampak memahami maksud Jinny tanpa ia mengatakan apapun
"Ya" Jinny mengangguk, "jadi kita baikan?" Tanya Jinny kembali untuk memastikan
"Memang sejak kapan kita bertengkar? Kau kan yang selama ini menghindariku." Jawab Yoongi sambil menggandeng Jinny agar tak terpisah jauh darinya dalam perjalanan kembali ke tenda
Jinny terkekeh, "maafkan aku untuk itu"
"Jadi kita sudah kembali bersama?"
"Setelah aku berhasil memutuskan pertunanganku" jawab Jinny pelan
"Jujur saja, kau tidak pernah melupakanku kan selama ini kan. Kalau menurut penilaian objektif, aku lebih tampan dibanding dia dan juga hanya aku yang paling mendekati tipe idealmu" Yoongi tampak sangat percaya diri
"Aku benci mengakuinya" ketus Jinny, "Jangan besar kepala ya" sambil melirik pada Yoongi disertai kikikan khasnya
Yoongi terkekeh, "tapi kau mengakuinya." Ia menarik Jinny agar menghapus jarak antara mereka, "jadi jangan hindari atau lari dariku lagi ya? Kau sudah berjanji untuk mengatakan apapun itu padaku bahkan hal kecil yang tidak penting"
Jinny tak dapat menjawab apapun, sekali lagi meskipun pria di depannya mengatakan semua hal manis tanpa terlihat emosi apapun, tapi ucapannya berhasil membuat irama jantung Jinny tak karuan.
"Jinny, hei" panggilnya lagi dengan lembut
"Oppa tidak melakukan ini kepada wanita lain selain aku kan?" Tiba-tiba ekspresi Jinny berubah
Yoongi tertawa pelan, "tidak ada yang berani melawanku selain kamu" dengan gemas ia mencubit pipi Jinny pelan
Mereka kembali ke tenda masing-masing setelah mengucapkan selamat malam dan perpisahan yang tampak menyedihkan.
Jinny kembali ke tendanya dengan perasaan bahagia, ia langsung tidur setelahnya.
Setelah memastikan Jinny aman di tendanya, senyum Yoongi memudar dan segera ia menuju ke arah semak-semak yang tampak mencurigakan. "Woi. Aku tau kau disana!" Ucapnya setengah berbisik agar tak membangunkan yang lain. Yoongi sudah membawa tongkat kayu untuk menusuk-nusuk semak itu.
"Keluar sekarang, ku hitung sampai 5." Yoongi sengaja bergerak sedikit mendekat sambil mengatakan itu
"1.." ucapnya sembari mendekat
"2.."
"5!" Yoongi membuat gerakan yang tiba-tiba sehingga mereka yang sembunyi di balik semak-semak tertangkap semua.
"Kalian mau kabur kemana?!" Ucap Yoongi dengan datar namun ketiga orang yang tertangkap tampak sedikit ketakutan.
🏖🏖🏖
Mina terbangun dengan telinganya yang masih berdenging, sayup-sayup ia mendengar suara-suara yang memintanya untuk pergi.. tapi beberapa juga terdengar seperti mengajak Mina untuk tetap tinggal. Mina duduk di kasurnya untuk menatap sekeliling, namun tak melihat apapun. Suara di sekitarnya juga perlahan memudar. Tepat di hadapan tempat tidurnya itu terdapat sebuah cermin lalu ada sebuah tulisan yang ada di kertas kecil menempel disana.
Mina mendekat dan ketika bayangan Mina sepenuhnya terpantul di cermin itu tiba-tiba ia mencium wewangian bunga yang sangat menusuk hidung dari arah lantai tiga. Mina segera keluar, ia melihat orang tuanya dan Yoga berbicara serius di lantai bawah tanpa melirik padanya yang mengintip dari sela tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love Part 2✅️
FanfictionCerita ini adalah sekuel dari Eternal Love, melanjutkan kisah 'perjalanan' keluarga kecil Jin dan Dita setelah resmi memiliki anak kedua. Ada satu rahasia lagi yang menyelimuti keluarga ini. Bagaimanakah kehidupan baru mereka bersama Mina dan anak k...