Chapter 2 : You are My Friend

101 15 0
                                    


1 minggu kemudian..

Mereka berlima memutuskan untuk menunda pekerjaan mereka selama beberapa waktu untuk beristirahat setelah petualangan panjang. Yuna sendiri harus berlatih mengendalikan kekuatan yang telah diberikan kepadanya sebagai takdir seorang pendeta wanita, Yuzare.


Yuna's House..

Malam itu, Yuna mulai menanyakan hal yang mengganggunya sejak lama.

Yuna : "Ibu, bolehkah aku menanyakan sesuatu?"

Yurika : "Apa yang ingin kau tanyakan?"

Yuna : "Cincin ini. Saat aku dan teman-temanku menjalankan misi, aku menemukan cincin ini melingkar sebagai kalung di leherku. Apakah aku yang akan mewarisi takdir Yuzare?"

Yurika : "Maaf karena Ibu tidak pernah bercerita padamu. Cincin itu adalah satu-satunya warisan dari nenek moyangmu, Yuzare. Dia adalah seorang wanita yang hebat. Mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan alam semesta."

Yuna : "Hah? Apakah sesuatu yang buruk menimpanya?"

Yurika : "Ya, dia menggunakan kekuatan Eternity Core dan menyatukan kekuatannya dengan tubuhnya untuk menyegel para raksasa kegelapan. Tepat pada saat itu, dia tiada dan tubuhnya menghilang. Ibu adalah keturunan dari Yuzare, begitu juga denganmu. Itu sebabnya, kami memberimu kalung itu untuk melindungimu."

Yuna : "Apakah aku akan baik-baik saja?"

Yurika : (tersenyum) "Semua akan baik-baik saja. Lagipula, sepertinya sesuatu yang berbeda sangat terasa malam ini. Mungkin karena Ibu sudah mengatakan semuanya padamu, akhirnya Ibu merasa lega. Kau tidak perlu mengikuti jejak Yuzare, kau tetaplah Yuna. Jangan khawatir, ya?"

Yuna : (tersenyum) "Ya."


Yuna's Room..

Setelah makan malam, Yuna mulai merenungi kata-kata ibunya.

Yuna : "(Kenapa Yuzare memilihku sebagai pembawa takdirnya? Kenapa tidak orang lain?) Andai saja, aku terlahir sebagai manusia biasa."

Tiba-tiba, di langit terdapat kilatan cahaya yang sama seperti yang dia lihat di hutan hitam.

Yuna : "Bukankah itu.. apakah kali ini sesuatu yang buruk benar-benar terjadi?"

Kemudian Yuna menggunakan kekuatannya untuk pergi ke pegunungan tempat jatuhnya kilatan cahaya itu. Dan benar saja, firasatnya benar kali ini. Monster muncul dan mengejarnya.

Yuna : "Kenapa harus aku?" (berbalik dan berlari)

Kemudian seorang raksasa cahaya muncul dan menyerang monster itu.

Yuna : "Monster itu berhenti mengejar? Itu.. Zero!" (tersenyum)

Kemudian Yuna menyaksikan pertarungan mereka dari jauh. Tiba-tiba, monster itu membuka portal dan menghilang begitu saja.

Yuna : "Apa yang terjadi?"

Setelah itu, Zero berubah ke wujud manusianya dan menemui Yuna.

Zero : "Kau baik-baik saja?"

Yuna : "Zero? Ya, apa yang terjadi pada monster itu?"

Zero : "Aku tidak tahu, sepertinya seseorang mengendalikannya dari jauh. Kau sudah mengetahui semuanya, kan?"

Yuna : "Ya, aku sudah mendengarnya dari ibuku. Oh ya, senang melihatmu lagi. Sekarang kau bisa bertarung tanpa gangguan lagi."

Zero : (tersenyum) "Kau sangat lugu seperti biasa, apakah kau bisa mengendalikan kekuatanmu sekarang?"

ULTRAMAN ZERO X KAMEN RIDER : The Revenge of The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang