Autumn & Love

67 11 0
                                    


Di taman..

Saat itu, udara lebih dingin dari kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu, udara lebih dingin dari kemarin. Sepertinya musim gugur akan berakhir dan beralih ke musim dingin. Mereka berdua berjalan tanpa percakapan. Taman yang tadinya sepi, tiba-tiba memiliki beberapa pengunjung. Di hatinya, Roxy tidak bisa menyembunyikan perasaannya.

Roxy : "Kenapa terasa canggung sekali? Apa yang terjadi padaku?"

Takatora : "Kau baik-baik saja?"

Roxy : "Hah? Ya, aku baik-baik saja."

Takatora : "Apakah kau kedinginan?"

Roxy : "Ya, sedikit."

Takatora : "Bagaimana jika kita membeli kopi hangat? Ada cafe di dekat sini, kau mau?"

Roxy : "Ya."


Di Cafe..

Yuka : "Selamat datang, Anda pesan apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuka : "Selamat datang, Anda pesan apa?"

Takatora : "Tolong satu Coffe Latte. Kau pesan apa Roxy?"

Roxy : "Aku Cappuccino saja."

Yuka : "Baiklah, tunggu sebentar ya."

Tak lama kemudian, pesanan mereka sampai. Setelah itu, mereka melanjutkan berjalan di taman.

Di taman..

Mereka duduk di kursi taman dan mulai berbincang.

Roxy : "Kau tidak perlu mentraktirku, tapi terima kasih."

Takatora : "Tidak masalah."

Roxy : "Oh ya, apa yang ingin kau bicarakan?"

Takatora : "Sebelumnya, aku tidak bermaksud apa pun. Apakah kau memiliki sesuatu yang membuatmu sedih hingga kau membencinya di masa lalu?"

Roxy : "Sebenarnya itu cukup sulit. Aku hanya mengatakan ini kepada orang yang kupercaya saja. Di masa lalu, aku dikenal karena bakat yang aku miliki. Itulah penyebab aku berada dalam kesulitan saat itu. Mereka memanfaatkan bakatku untuk kepentingan mereka sendiri. Aku juga kehilangan teman-temanku. Sampai pada akhirnya, aku berhasil melarikan diri. Tapi sampai saat ini, aku masih dihantui perasaan itu." (menitikan air mata)

Takatora : "Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu sedih."

Roxy : (menghapus air matanya) "Aku baik-baik saja. Maaf, apakah kau juga punya masa lalu seperti itu?"

Takatora : "Tidak ada yang berkesan di masa laluku. Hanya kekosongan yang terlintas di benakku. Sampai pada akhirnya, aku bertemu dengan seorang gadis kecil yang mengajarkan hal yang tidak aku ketahui sebelumnya. Dia selalu tersenyum, tapi aku tidak pernah membalas senyumannya saat itu. Dan sekarang, aku merasa menyesal karena tidak bisa menemuinya lagi. Aku tidak tahu apakah dia akan mengenaliku atau dia akan membenciku."

Roxy : "Saat itu, kau mungkin berada dalam kegelapan dan dia muncul sebagai cahaya. Menurutku, sekarang giliranmu untuk menjadi cahaya dan menerangi kegelapan di hatinya. Kau orang yang baik, aku yakin dia tidak akan membencimu." (tersenyum)

Melihat senyuman itu membuat Takatora semakin merasa bersalah.  


***

3 days later..

Di rumah sakit, Takatora berniat menemui Zero untuk membicarakan semuanya. Saat dia berjalan ke ruangan Roxy, dia menabrak seseorang dan menjatuhkan kuenya. Dia Kris.

Takatora : "Maafkan aku, kau baik-baik saja?"

Kris : "Ya, tapi kuenya jatuh."

Takatora : "Apakah itu untuk seseorang? Begini saja, (memberikan sejumlah uang) kau bisa membeli yang baru. Maaf, aku buru-buru. Permisi." (berjalan menjauh)

Kris : "Hei, ini terlalu banyak! Sudahlah."

Setelah membeli kue baru, Kris berjalan menuju ruangan Roxy.

Ruangan Roxy..

Saat itu, Roxy tidak ada di ruangannya. Dia sedang menjalankan operasi pasien di lantai 5. Takatora menyalakan panggilan hologram Zero.

Takatora : "Zero? Zero, kau bisa mendengarku?"

Zero : "Kau lagi? Ada apa? Aku sedikit sibuk di sini."

Takatora : "Apa kau tidak bisa menundanya? Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu."

Zero : "Hei, aku tidak bisa pergi tanpa izin."

Tiba-tiba seseorang membuka pintu.

Kris : "Hei, kau yang tadi menabrakku kan? Apa yang kau lakukan di sini?"

Takatora : "Ya, aku ingin bicara kepadanya mengenai sesuatu."

Zero : "Dia teman kakak sepupumu. Jangan khawatir, dia orang yang baik."

Kris : "Jadi kau teman Kak Roxy? Aku Kris Tennyson, salam kenal." (tersenyum)

Takatora : (tersenyum) "Ya, aku Takatora Kureshima."

Mereka berjabat tangan.

Kris : "Jika ada yang ingin kau tanyakan, katakan saja kepadaku. Anggap saja sebagai ucapan terima kasih."

 Takatora : "Jadi kue itu untuknya?"

Kris : "Ya."

Zero : "Takatora, sifatnya berbeda dari Roxy. Dia adalah orang sombong sok pintar yang berisik."

Kris : "Jangan dengarkan dia, ayo bicara di taman."

Takatora : "Ya."

Setelah meletakan kue di meja, Kris menemani Takatora di taman rumah sakit.

Di taman..

Kris : "Apa yang ingin kau tanyakan?"

Takatora : "Apa kau ingat peristiwa 10 tahun lalu?"

Kris : "10 tahun lalu? Maksudmu serangan beberapa monster yang dipimpin seorang alien?"

Takatora : "Ya, siapa sebenarnya penyebab peristiwa itu?"

Kris : "Sebenarnya dalang dari peristiwa itu adalah Rayblood, tapi bukan dia yang membangkitkan monster-monster itu. Dia mengendalikan sebuah jiwa yang dilahirkan dengan kekuatan cahaya dan kegelapan. Dia adalah Roxy. Kami hampir kehilangan harapan, namun Zero berhasil menyelamatkannya dari kegelapan dan menghentikan serangan para monster."

Takatora : "Bagaimana kalian bisa mendapat kekuatan seperti itu?"

Seseorang muncul.

Verdona : "Karena mereka adalah keturunan leluhur kami."

Kris : "Nenek?"

Verdona : "Senang bertemu kalian lagi. Aku Verdona, mereka berdua cucuku. Kau orang yang belakangan ini dekat dengan Roxy, kan?"

Takatora : "Ya, bagaimana Anda tahu? Bukankah ini pertama kalinya kita bertemu?"

Verdona : "Aku bisa merasakannya, Nak. Kau petarung yang hebat, terima kasih telah melindunginya selama ini."

Takatora : "Itu bukan apa-apa."

Kris : "Oh ya, apa maksud Nenek dengan keturunan leluhur?"

Verdona : "Belum waktunya kalian mengetahui semua itu. Sebaiknya kalian waspada. Kegelapan akan kembali sebentar lagi." (menghilang)



-To be Continued-

ULTRAMAN ZERO X KAMEN RIDER : The Revenge of The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang