Chapter 2 : Uchiha Sasuke

552 67 5
                                    

Halloo!!

Chapter 2 udah updatee, yuhuuu!

Selamat membaca.

Jangan lupa untuk vote dan comment!

Sankyuuu❤️❤️

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Jam olahraga saat ini membuat para siswa Konoha High School harus melakukan pembelajaran di lapangan sekolah. Kegiatan olahraga yang dilakukan adalah permainan. Dimana para siswa dibagi menjadi dua kelompok, kemudian mereka akan saling melempar bola yang harus mengenai tubuh lawan.

Secara kebetulan, Sakura dan Sasuke berada dalam satu kelompok yang sama.

"Oper padaku, oper!" ucap Kiba, salah satu siswa yang berada di tim lawan. Dengan semangat ia berusaha melempar bola untuk mengenai Uchiha Sasuke. Namun dengan sigap, Sasuke menunduk.

Bughh..

Bukan Sasuke yang terkena, melainkan orang yang tepat berada di belakangnya.

"Sakura! kau tidak apa-apa?" tanya seorang teman Sakura yang bernama Tenten.

Tenten berusaha memegang tubuh Sakura yang tampak lemas karena wajahnya terkena hantaman keras bola tersebut.

Sakura memegang wajahnya yang berdenyut-denyut. 'Sudah kuduga, aku dan dia bukanlah teman!' batin Sakura sambil mendelik ke arah Sasuke yang tanpa sedikitpun membantu dirinya.

.

.

Sakura sudah berganti dengan seragamnya yang biasa, yaitu rok dengan motif kotak-kotak berwarna abu dengan panjang diatas lutut kemudian kemeja putih yang dibalut jas abu. Sambil berjalan di koridor sekolah, Sakura memegangi sudut matanya yang sebelumnya terkena hantaman bola. 'sangat perih' batinnya

"Sakuraaa." Teriak gadis blonde dengan keras, kemudian mendatangi Sakura dan merangkulnya.

"Hey, kudengar Uchiha brengsek itu melakukan hal ini padamu." Ucap Ino sambil menunjuk memar yang ada di sudut mata.

Sakura tak menjawab, ia masih meringis sakit karena memar yang ada diwajahnya itu cukup perih saat ini.

"Apakah sangat sakit?" pertanyaan retoris itu muncul dari sahabatnya membuat Sakura menoleh dan mengerucutkan bibirnya.

Samar-samar Sakura dan Ino mendengar ada seseorang yang membicarakan Sakura.

"Sakura pantas mendapatkanya."

"Betul, gadis bodoh itu memanglah sangat bodoh dan naif. Dia bahkan tetap diam saat tahu kita memanfaatkannya."

"Aku tidak percaya dia sebodoh itu."

Ino mengepalkan tangannya kesal, dan hendak masuk ke toilet perempuan yang menjadi sumber suara tersebut, namun Sakura menahan Ino. "Ino, sudahlah aku tidak apa-apa." Ucap Sakura dengan nada memohon.

Namun Ino menghempaskan tangan Sakura kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam toilet.

"Hoy, gadis murahan! Jika ingin menghinanya katakan secara langsung, bukan membicarakannya di belakang!" ucap Ino dengan lantang dan tatapan yang garang.

Taksa [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang