1. Backstage

4.3K 233 4
                                    

Malam itu, konser SM Town kembali digelar setelah dua tahun terakhir sempat tertunda. Antusias penggemar sangat terasa dari suara yang menggema di seluruh tempat ini. Para artis dan staf pun sangat bekerja keras untuk konser kali ini. Namun, kita tidak akan melihat seberapa meriahnya konser itu berlangsung. Hal yang jauh lebih dalam dari itu. Sesuatu yang tidak pernah diketahui oleh orang-orang sekalipun para staf.

Giselle menepuk bahunya berkali-kali. Serangan panik itu muncul tiga puluh menit sebelum show dimulai. Ia mengatur napas agar tetap stabil sambil melihat dirinya sendiri dalam cermin. Ruang ganti itu dipenuhi oleh beberapa macam kostum panggung dan alat kosmetik yang berjejer diatas meja rias. Giselle meraih obat yang diberikan dokter dan sesaat kemudian ia jauh lebih baik.

"Benar kan, serangan panikmu kambuh lagi," Jeno dengan santai memberikan minuman untuk Giselle. Di latihan sebelumnya, ia melihat Giselle selalu menyembunyikan kedua tangan di balik saku jaket. Giselle pasti terlalu gugup karena ini adalah konser SM Town pertamanya.

"Terimakasih," ujar Giselle dengan senyum singkat. Ia mengambil minuman itu.

"Dengar, aku tidak mencoba mendekatimu dengan ini, oke?" Jeno mengangkat alisnya.

"Aku tahu. Lagi pula, aku tahu siapa gadis yang selalu kau lirik belakangan ini." Giselle menyipitkan matanya.

"Itu.. ah, apa terlihat jelas ya?" Jeno mengusap tengkuk kepalanya.

Giselle mengangkat bahu. "Menurutku, kau tidak usah memperlihatkannya dengan jelas dihadapan penggemar seperti kau memperlihatkannya didepan rekan-rekan yang lain."

"Oh? Kau seperti lebih dewasa saja dariku." Jeno mengacak rambut Giselle.

"Hentikan! Kau membuat rambutku kacau Jeno Lee," ucap Giselle sambil mengerucutkan bibirnya.

Pintu ruangan terbuka dan menampilkan para gadis yang baru saja selesai membawakan lagu sub-unit nya. Mereka memakai pakaian serba putih bertemakan angel yang merupakan ide dari Produser Lee.

"Kak, kau tidak lihat hiasan rambutku hampir jatuh tadi? Uh.. untung saja aku memperbaikinya dengan cepat." Winter menunjukkan hiasannya pada Taeyeon. Wendy ikut menceritakan bagaimana heelsnya hanya mempunyai satu kaki sekarang.

"Oh, lihat siapa yang datang." Karina menghampiri Giselle dan Jeno.

"Karina! Wah.. temanku terlihat cantik sekali hari ini. Mirip seperti malaikat. Iya kan Jeno?" Giselle menyikut lengan Jeno.

"Hm, seperti biasa." Jeno menanggapi.

"Apa?" Karina menaikkan alis.

"Seperti biasa. Tidak ada yang istimewa."

Hanya dia yang berkata seperti itu hari ini, batin Karina.

"Benar, aku memang tidak istimewa." Karina mengalihkan pandangannya. Lihat saja, aku pasti bisa membuatmu memujiku lain kali.

"Dasar Jeno Lee payah, tidak mengerti suasana hati wanita ya? Apa sulitnya memuji temanku cantik? Ada-ada saja." Giselle meninju lengan Jeno keras.

"Hei Nona, bisa tidak jangan terlalu kasar padaku? Aku ini idol tahu, aw.." Jeno meringis.

"Jeno, Giselle, staf memanggil kalian ke backstage sekarang. Pertunjukan kalian akan dimulai sebentar lagi." Seulgi memanggil mereka sambil meluruskan kaki.

B(L)ACKSTAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang