1

6.2K 155 0
                                    

Dua submisife cantik yang terpaut usia sangat jauh terlihat sedang memasuki sebuah mansion mewah.Submisife cantik yang lebih tua terlihat sangat santai dan senyum anggunnya senantiasa merekah.Sementara yang lebih muda terlihat sangat gugup dan canggung sejak pertama kali memasuki mansion ini.Tangannya menenteng sebuah koper besar.

Dua pria cantik itu adalah Taeyong dan Jaemin.Taeyong adalah tuan rumah di mansion ini,pantasan saja dia terlihat enjoy dan lebih leluasa.Sedangkan Jaemin hanya tamu yang juga tidak terbiasa dengan segala hal yang penuh kemewahan.Dia hanya diam dan mengikuti setiap langkah Taeyong.

Na Jaemin dalam suasana hati yang kurang baik.Mungkin itu juga yang menajdi salah satu faktor membuatnya lebih banyak diam dan tak bergeming.Dia sedang berduka karena belum lama ini dia kehilangan kedua orangnya.Ayah dan bundanya dibunuh tanpa sebab yang diketahui.Sekarang dia yatim piatu dan sebatang kara.Beruntung pria cantik di hadapannya ini berhati mulia sehingga sudi memungut dan menampungnya.

"Jaemin...,ini kamar mu nak",Taeyong mempersilahkan Jaemin untuk memasuki sebuah kamar dengan segala fasilitas lengkap penuh kemewahan.Jaemin sedikit melongo dan terkagum.

"terimaksih bibi...",Jaemin memasuki kamar itu sambil menyeret kopernya.

"panggil momy,sayang...",Taeyong tersenyum seperti seorang malaikat di mata Jaemin.

"mo-momy?...",Jaemin sedikit ragu dan canggung mengatakannya.

"iya sayang...,sekarang kamu beresin dulu barang - barang mu habis itu turun ke bawah.Sebentar lagi anak - anak akan pulang,kita akan makan bareng....",Taeyong masih memandang Jaemin dengan tatapan yang sulit diartikan.Kadang tatapan itu penuh dengan perasaan iba seakan membayangkan anaknya sendiri berada di posisi Jaemin saat ini.

"baik momy...,sekali lagi terimakasih",Jaemin tidak tahu apa yang harus dikatakannya atas kebaikan Taeyong padanya.

"jangan sungkan sayang...,momy sudah nganggap kamu seperti anak momy sendiri",Taeyong mengusak surai Jaemin lalu mengecupnya singkat.

Hati Jaemin menghangat karena perlakuan Taeyong.Dia seperti menemukan sosok ibunya di dalam pria cantik dihadapannya ini.

Jaemin memeluk Taeyong erat.Bulir - bulir hangat membasahi pipinya.

"hiks....",Jaemin terisak karena di dunia ini masih ada yang peduli padanya.

"ssttss....,tenang sayang.Jangat berlarut - larut dalam kesedihan...",Taeyong mengelus sayang punggung Jaemin agar menenangkannya.

Jaemin melepaskan pelukkannya lalu menatap pada sepasang netra yang menatap teduh ke arahnya.

"momy turun yah...,kamu istirahat dulu saja",Taeyong mengusap air mata di pipi Jaemin.

Jaemin mengangguk, dan menatap punggung Taeyong,sosok malaikat yang menghilang bersamaan dengan pintu yang ditutupnya kembali.



Jaemin masih termenung,memikirkan hidupnya yang sekarang.Tinggal bersama orang asing yang sama sekali tidak dikenalnya.Jaemin masih mengingat dengan jelas memorynya bersama kedua orang tuanya.Hidup sederhana namun penuh kebahagiaan.Gelak tawa selalu mengisi dan menghiasi rumahnya.

Sekarang segalanya telah berubah,tidak akan ada lagi lagu nina bobo sebelum tidur,nonton drama favorite bersama bunda,memasak bersama dan jalan - jalan keluarga setiap hari minggu.Masih begitu banyak lagi hal yang ingin Jaemin lakukan bersama ayah dan bundanya,namun terhenti dan tak kesampaian.Semua itu telah menjadi bingkisan yang akan selalu tersimpan di lubuk hatinya.

Tes...

Cairan bening itu kembali terjun bebas di pipinya.Jaemin menepis kasar buliran hangat itu lalu berusaha tersenyum.Dia akan mencoba dan menjalani kehidupan barunya.Dia akan melanjutkan hidupnya dan berusaha untuk menerima kenyataan ini.

SEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang