6

2.1K 77 8
                                    

"Jeno...",Mark memanggil adiknya yang masih sibuk dengan game di ponselnya.

"eum..",Jeno menjawab hyungnya tanpa mengalihkan atensinya dari game yang dimainkan.

Merasa tidak ada kelanjutan dari hyungnya,Jeno juga menjadi penasaran.Dengan enggan dia menaruh ponselnya dan menatap pada hyungnya.

"ada apa hyung?",

Mark melirik ke arah Jaemin yang masih terlelap di atas ranjang,kemudian kembali fokus pada Jeno yang di hadapannya.

"apa yang telah kita lakukan pada Jaemin....?",sebelum menanyakan ini,Mark sempat menghela nafasnya kasar.

"maksud hyung?",Jeno malah tidak paham apa yang dimaksud oleh hyungnya itu.

"kita sudah menyakitinya,Jeno",Mark kembali menatap sendu pada pundak sempit yang berbaring membelakanginya itu.

"ch ha ha...,hyung menyesal??",Jeno malah terkekeh dan itu membuat Mark mengernyitkan dahinya, bingung.

"sudah lah hyung....,kita nikmati saja lotre ini",Jeno kembali melanjutkan ucapannya saat melihat hyungnya hanya melongo.

Mark masih diam,entah memikirkan kalimat Jeno atau larut dalam pikirannya sendiri.Jeno menatap hyungnya bingung,kemudian kembali meraih ponselnya.

"eunghh...,Mark hyung...",Jaemin telah membuka matanya yang seharian ini terasa sangat berat.

Mendengar Jaemin memanggilnya,Mark spontan berdiri dan langsung menghampiri Jaemin.

"ada apa Jaemin...?",Mark bertanya lembut dan menatap penuh keteduhan pada Jaemin.

Jaemin menatap dengan mata berkaca - kaca dan itu membuat Mark khawatir.

"hei...,ada apa?.Tell me baby...",Mark duduk di pinggiran ranjang dekat Jaemin.Tangannya mengusap pipi gembul Jaemin yang terasa sangat lembut dan kenyal.

"aku minta maaf hyung...",Jaemin menatap lekat pada manik yang menatapnya penuh ketenangan itu.Entah kenapa tatapan mata itu memancarkan kehangatan dan membuatnya lebih tenang.

Mark heran dan bingung.Dia tidak paham atas permintaan maaf yang dilontarkan oleh Jaemin.Setahunya Jaemin belum pernah membuat kesalahan padanya.

"maksudnya...,minta maaf untuk apa Jaemin?dari pada penasaran,Mark langsung menanyakannya.

"maaf karena tadi pagi Nana marah - marah pada hyung..."Jaemin akhirnya mengatakan hal yang mengganjal di hatinya.

"hei...,itu bukan salah mu Na,wajar kamu marah.Seharusnya hyung yang minta maaf...",Mark tercengang karena Jaemin yang meminta maaf karena itu.Yang salah di sini itu adalah dia dan Jeno.Jaemin memang sangat polos.

"tapi kan tidak sepenuhnya itu salah hyung...",Jaemin masih merasa bersalah pada Mark.

"baiklah...,kalau kamu memang merasa bersalah karena itu,hyung maafkan.Padahal sebenarnya hyung tidak pernah menyalahkan mu",melihat Jaemin yang benar - benar terbebani karena perasaan bersalahnya,Mark menjadi mengalah dan memilih menuruti keinginannya.Walaupun sebenarnya di hati tidak pernah menganggap sikap Jaemin tadi pagi itu adalah sebuah kesalahan.

Jaemin tersenyum ceria karena merasa sangat senang dan sudah lega.

"terimakaih hyung...",senyuman Jaemin terus merekah sehingga membuat Mark kesulitan menahan salivanya sendiri.Bibir Jaemin sungguh terlihat sangat manis dan menggoda.

"ekhem....",

Atensi mereka teralihkan karena mendengar suara deheman.Secara bersamaan Mark dan Jaemin menoleh ke arah pria yang mereka anggap tidak ada di ruangan itu.Yah...,baru saja mereka hampir melupakan kehadiran Jeno di sana.

SEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang