“cantik…”,Tanpa disadari Mark bergumam saat memandangi wajah Jaemin yang sedang terlelap.Dia hanya reflex mengucapkan apa yang terlintas dalam pikirannya.
Na Jaemin memang sangat cantik bahkan dalam kondisi tidur sekalipun.Segala yang ada pada dirinya membuat siapa saja akan menjadi candu untuk memandanginya.Sama seperti Mark yang sangat betah memandangi wajah Jaemin sejak satu jam yang lalu.Niatnya tadi untuk membangunkan Jaemin namun tertunda dengan wajah cantik yang terlelap itu.Sungguh sangat disayangkan bagi Mark jika berpaling dari kesempatan ini.Sungguh dia sangat berterimakasih pada momy nya yang telah membawa Jaemin ke rumah.
“eunghh…”,
Tidur Jaemin terusik karena merasa geli di pipinya.Kelopak dengan bulu lentik itu perlahan terbuka dan memperlihatkan netra bulatnya.
“eumhh…hyunghhh…”,Jaemin mengucek matanya untuk menghilangkan rasa kantuknya.
Mark menahan tangan Jaemin,”jangan dikucek nanti matanya perih”.
Jaemin hanya tersenyum menuruti.Dia membenarkan apa yang dikatakan oleh Mark.
“sejak kapan hyung di sini…?”,
Mark hanya terkekeh.Menurutnya Jaemin itu sangat lucu dan menggemaskan sehingga membuatnya kesulitan untuk tidak selalu menerkamnya.
Jaemin bingung melihat Mark hanya tertawa dan tidak menanggapi pertanyaannya.
“tentu saja sudah dari tadi…,ini kan kamar ku”,Jaemin terlonjak dan mendudukkan dirinya lalu melirik sekelilingnya.Ternyata benar,ini adalah kamar Mark bukan kamarnya.Jaemin lupa bahwa dia tadi ketiduran sehabis melakukan itu bersamaa pria di hadapannya ini.
Jaemin juga merasa heran dengan tubuhnya yang telah dibaluti pakaian.Seingatnya sebelum tidur dia tidak memakai kain sehelai benang pun.Jaemin menjadi bersemu saat memimikirkan Mark yang telah mengganti pakaiannya.
“hei…ada apa dengan pipi mu”,Mark benar-benar tidak tahan dengan pipi Jaemin yang berubah warna menjadi peach.
Jaemin reflex memegangi pipinya dan menatap bingung pada Mark.Memang ada apa dengan pipinya.
“berhenti seperti itu jika tidak ingin pipi mu ku makan….”,
Jaemin masih cengo dan tidak mengerti dengan ucapan Mark.Memang pipinya itu makanan apa?,sehingga membuat Mark selalu ingin memakannya.
“hyung lapar…?,ya udah kita turun ke bawah.Aku sudah memasak tadi,jangan makan pipi Nana”,
Ekspresi bingung Jaemin semakin membuatnya bertambah lucu dan menggemaskan.
“ahh sudah lah…ayo kita turun!”,lama-lama seperti ini membuat Mark semakin frustasi menahan gemasnya pada Jaemin.
“hyung…,kenapa Jeno belum pulang?”,
Jaemin mengambil makanan lalu memberikannya pada Mark.Dia memang terbiasa mengambilkan makanan untuk orang lain saat dirinya yang memasak.
“mungkin dia masih ada urusan di kantor…”,Mark menjawabnya enteng,sementara Jaemin terlihat khawatir.
“Jeno memang sering seperti itu yah hyung…?”,Jaemin masih mencemaskan Jeno yang belum pulang,padahal ini sudah malam.
Mark mengangguk tanpa menghentikan suapannya.Masakkan Jaemin sangat cocok di lidahnya tidak jauh beda dengan masakkan Mommy Taeyong.
Menangkap raut Jaemin yang terlihat risau,Mark menghentikan suapannya dan menatap Jaemin.
“sudah…jangan mengkhawatirkan Jeno.Anak itu memang sering seperti itu.Dia pasti pulang nanti kalau tidak besok pagi…”.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEKS
RandomNa Jaemin,seorang yatim piatu yang dipungut oleh Taeyong seorang ibu dari dua anak.Sejak saat itu kehidupannya berubah seratus persen. Mature Content Boys Love #nomin #markmin #jaeyong