Ketika semua hal yang tidak mungkin mendadak terjadi dan menangkis rasa ketidak percayaan, hampa, kosong. Menjadikan pikiran logis untuk semua bayangan yang fana~
Akankah dia kembali?
(Heyoo, sudah sangat lama ya 🤗 semoga masih setia nungguin ya. Wkwk. Sangat disarankan untuk membaca ulang xixixi) • •
Makasih sudah setia sama Al Tara dan Yessica 🤍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹 • • •
Shani begitu erat memeluk Chika, begitupun Chika yang tersenyum dalam dekapan Shani. Azio masih tersenyum, ada haru yang begitu menyelinap dalam lubuk hatinya.
"Sayang kamu apa kabar?" Tanya Shani setelah merenggangkan pelukannya.
Chika tersenyum "Aku baik mama cici.. "
"Syukurlah kalau begitu, kamu kok disini, kamu ini nggak kuliah atau ambil cuti? "
Terdiam sejenak, Chika bingung apa yang harus dia katakan.
"Ambil cuti mama cici.. " begitulah kalimat yang keluar dari mulut Chika, karena nyatanya Chika memang sedang mengambil Cuti sementara.
Tidak berbohong kan??
Belaian lembut berhasil mendarat di rambut Chika. "Jangan terlalu memforsir tubuh mungilmu ini, ya.." ucap Shani dengan sangat lembut.
Tersenyum mengangguk itulah jawaban yang Chika berikan.
Malam harinya Chika tidak pulang kerumah karena Shani memintanya untuk menginap di rumahnya saja. Dan Shani sudah meminta ijin kepada abi dan mami Aya yang tentu saja di bolehkan.
Ada rasa bimbang dan juga bahagia dalam hati Chika ketika Shani mengajaknya.
Bahagia karena dia bisa bersama Shani, dan mungkin bercerita soal apapun, tapi di lain sisi Chika juga bimbang karena pasti dalam rumah Shani ada banyak sekali hal yang berkaitan dengan Al Tara dan mungkin bisa membuat hatinya sedikit gundah karena mengingatkannya dengan kejadian beberapa hari yang lalu. Yap, kejadian dia bertemu dengan Alan.
Namun Chika tidak ingin mengecewakan wanita yang sudah ia anggap sebagai mamanya itu. Dan memilih untuk ikut saja.
Walaupun Chika awalnya ragu untuk masuk kedalam rumah Shani atau rumah Al Tara setibanya ia sampai. Dengan dorongan keberanian yang di berikan Shani, Chikapun berhasil memasuki rumah yang tidak banyak berubah itu.
Dan setibanya Chika masuk ke dalam rumah, benar saja sudut persudut rumah yang di dominasi warna coklat itu masih dengan posisi yang sama.
Sampai pada akhirnya Chika menelusuri rumah itu dan berakhir dengan..
