19. Alan? Al Tara?

1.1K 174 43
                                    

Jinan terlihat sangat kebingungan di tempat duduknya.

Bahkan saking bingung dan gugupnya Jinan, dia merasa seperti sedang berada dalam suasana sidang skripsi.

Dokter Gabypun beranjak dari tempat duduk lantas berdiri di samping jendela yang berada di ruangannya.

"Jinan gimana perkembangan rumah sakit kamu?" tanya Dokter Gaby pada ahkirnya. Wanita itu memandang keluar jendela.

Suasana kala itu cukup untuk dirinya terima.

Jinan membenarkan posisi duduknya "Ehm.. alhamdulillah sejauh ini aman dokter.." jawab Jinan yang membuat dokter Gaby mengangguk.

"Jinan kamu pasti bertanya-tanya kan kenapa saya manggil kamu buat datang kesini?"

"Sejujurnya iya dok.."

Seketika dokter Gabypun tertawa kecil melihat Jinan yang terlihat sangat canggung dan juga serius.

"Nan nan, jangan tegang gitu. Saya jadi takut ngeliat kamu"

Mendengar ucapan dokter Gaby, Jinan masih terlihat kikuk.

"Sejujurnya saya yang takut dok, dan kalau boleh tau ada apa dokter manggil saya kesini.."

Tok tok tok!!

"Gabbb"

Mendengar suara serta ketukan pintu. Dokter Gaby dan Jinan pun kemudian menoleh ke arah pintu.

Setelah pintu berhasil terbuka, munculah sosok wanita cantik dengan rambut hitamnya yang tergerai indah.

"ci Shani.."

"Shan kamu udah datang?"

Shanipun tersenyum mengangguk, menutup pintu lantas berjalan mendekati Jinan.

Melihat Shani berjarak dekat dengannya, Jinan kemudian beranjak dan menjaba tangan Shani.

"Hay nan!?" sapa Shani lantas merengkuh tubuh Jinan.

"Hay ci, gimana kabarnya.."

"Baik, kamu baik baik kan? makin keren nih si direktur muda kita, ya nggak gab?" ledek Shani pada Jinan yang membuat Jinan salah tingkah.

"Jelas lah anak didik siapa dulu dong" timpal Gaby yang kemudian membuat ketiganya tertawa.

Suasana di ruangan Dokter Gaby yang semula dingin, tegang kini berubah mencair dan juga menghangat.

Obrolan-obrolan kecil itupun memenuhi sudut tiap sudut ruangan yang bernuansa putih tulang itu.

Tawa kecil, obrolan serius bahkan saling ledek pun mengiringi ketiga wanita itu.

Jinan yang mulanya bingung dengan situasinya, kini perlahan mengikuti alur suasana yang di ciptakan oleh Shani pun Gaby.

"Nan.." Panggil dokter Gaby, membuat Jinan yang pada saat itu meneguk teh hangat kemudian beratensi pada panggilan dokter Gaby.

"Iya dok.."

Shani dan Gabypun saling memandang, Shani tersenyum kemudian menggenggam tangan Jinan. Tentu saja hal ini berhasil membuat Jinan kembali merasakan kebingungan.

"Ci Shani, dokter Gaby, ini ada apaa?" Tanya Jinan

"Jinan, maaf sebelumnya kalau mungkin ini terdengar membingungkan buat kamu, tapi disini kita mau minta bantuan kamu.. lagi.." ucap Shani dengan hati-hati

Jinan tersenyum. Seolah dia tahu maksud dan tujuan dia di undang ke tempat ini untuk apa.

"Tentu, tentu saja, kalau Jinan bisa, Jinan akan membantu.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEY ARA II: Sky, Stars, And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang