18. Found You

735 153 31
                                    

Langkah demi langkah telah di tempuh oleh sosok pria manis yang kini tengah berdiri menjulang di atas bebatuan.

Nafasnya sedikit tersengal-sengal karena anak itu telah berjalan kaki dengan menempuh jarak 2km. Dari tempat dia turun angkutan.

Rutenya tak main main kali ini karena ia melewati jalanan tanah pun bebatuan.

Setelah di rasa sampai di tempat tujuan Dheo dengan buliran keringat yang membasahi dahinya pun terdiam sembari menghela nafas panjang

Anak laki-laki itu sendirian, tanpa sosok sang kekasi Jinan yang mendampinginya.

"Kayaknya alamatnya di situ deh!" gumam Dheo kemudian meneguk air mineral botol yang berada di saku kanan ranselnya.

"Gila jauh banget ternyata!?"

"Tapi kok nggak keliatan ada siapa-siapa ya?!"

"Ya kali rumahnya kosong.."

Dheo masih bergumam sembari memperhatikan rumah yang ada di hadapannya.

Kemudian Dheopun berjalan mendekati rumah yang sedari tadi ia cari sembari membawa perasaan penasarannya.

Dheopun menengok kekanan kekiri, bahkan ia mengitari sudut per sudut bagian rumah bangunan tua itu dengan pandangan tajamnya.

Namun hasilnya Nihil. Rumah itu kosong, sepi, seperti tak berpenghuni.

"Mas mas nyari siapa?"

Ucap salah satu warga yang melintas, sedikit menaruh curiga pada Dheo.

tubuh Dheo sedikit tersentak kemudian anak laki-laki itu berupaya menghampiri sosok laki-laki tua yang tentu membawa kayu di jalan masuk rumah itu.

"Assalamualaikum bapak!" Kata Dheo kemudian mencium punggung tangan bapak itu.

Berusaha bersikap tenang dan sopan.

"Walaikumsallam, ada perlu apa mas? Mau nyari siapa?" Kata Bapak itu masih dengan tatapan curiganya pada Dheo

Dheo yang merasa terintimidasipun berusaha untuk menghela nafasnya.

"Ah gini pak saya Dheo, saya mau tanya, rumah ini apa benar rumahnya pak RW di sini ya pak?"

Kemudian bapak itu terdiam sejenak.

"Memangnya ada perlu apa sampai masnya nyari pak RW?" Ucap bapak itu.

"Saya mau nanya sesuatu ke beliau soal urusan penting pak.. sangat penting"

"oh gitu.."

Bapak itu kemudian berjalan mendekati rumah yang Dheo yakini rumah dari pak RW setempat.

Dheo masih terdiam ditempatnya. Menyaksikan pria tua itu sembari membawa katu di atas kepalanya.

"Masuk sini mas! Saya pemilik rumah ini, saya Pak RW!" Kata bapak itu yang membuat Dheo sedikit terkejut.

"Ah bapak rupanya, maaf paakk saya tidak tahu!"

Di luar dugaan Dheo rupanya bapak itu ialah pak RW yang ia cari.

"Gapapa duduk disini, saya taruh kayu saya ke belakang dulu" sambung bapak itu kemudian meninggalkan Dheo sejenak.

Sepeninggalan bapak itu, Dheo kemudian mengambil ponselnya, dia terlihat tengah mengetikan sesuatu.

Jinan 👸

|Sayang?!
Aku udah ketemu sama bapaknya

Dilain tempat Jinan tengah duduk, kemudian ia sedikit tercekatmerasakan ponselnya bergetar, Jinan kemudian mengambil ponselnya di saku jaket.

HEY ARA II: Sky, Stars, And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang