MD S2 📜 5

6.1K 355 73
                                    

Jangan Untuk Follow Akun Ini Sebelum Membaca.
Happy Reading.

📜📜📜

"Dimana, DADDY! dan apa yang terjadi pada, MOMMYKU!!"

Dirra dan Eireen berusaha sabar untuk menenangkan L yang kini tengah terus mengamuk dan menangis, bahkan sampai membuat dokter Assel menyerah untuk harus menjelaskan seperti apa dan bagaimana kondisi ibunya kini.

Yang dimana sekarang ini keadaan Arine memang tengah begitu lemah bahkan wanita itu sampai harus diinfus, karena dari semalam sampai siang Arine hanya menyempatkan sadar 2 kali dengan waktu yang sebentar dan setelahnya kembali tidak sadarkan diri sampai sekarang wanita itu bahkan belum juga ada tanda-tanda kembali akan siuman.

Membuat Eireen tentunya begitu panik apalagi ia yang menemukan Arine pingsan di balkon kamar saat tengah malam tadi, tidak bisa mengabari Damma atau V. Eireen meminta pada Jimin untuk segera kembali ke Moscow karena keadaan Arine yang kini benar-benar tidak memungkinkan.

Dan L yang mengetahui ibunya itu tengah di tangani oleh dokter tentunya langsung marah dan mengamuk, bahkan saat siang tadi ia baru sampai di Moscow L langsung menangis mengomeli siapa saja yang ia lihat termaksuk Grandmanya sendiri.

"Daddy bersama Grandpa sedang pergi ke Prancis." ujar Eireen pada L dengan begitu lembut sambil mengusap wajah cucunya yang penuh dengan air mata.

"Daddy pelgi ke Plancis kenapa tidak membeli tau L?"

"Mungkin karena suatu urusan yang sudah paman Jimin beritahu."

"Hiks...L kesal dengan, Daddy!"

Lalu setelah itu L menoleh melihat pada Jimin sambil mengusap air matanya, segera berjalan menghampiri pamannya itu yang membuat Jimin yang melihat tampak sedikit merasa kebingungan.

"Paman, L mau pinjam ponsel paman." ujar L sambil mengadahkan satu tangannya dengan menampilkan raut wajah yang terlihat begitu lucu, karena sehabis menangis dan mengamuk.

"Ponsel?"

L menganguk. "L mau menghubungi Daddy menyuluhnya untuk segela pulang."

"Tapi Daddymu itu sedang---"

"L tidak peduli dan L mau sekalang Daddy segela pulang!" pekik L sambil setelahnya kembali terisak yang membuat Jimin merasa tidak tega dan langsung memberikan ponselnya pada L.

"Thank you, paman."

Jimin menganguk dan L pun mulai mengotak-atik ponsel milik Jimin yang tidak beberapa lama setelahnya L kembali memberikannya kepada Jimin yang membuat pria itu kembali bingung.

"Telponkan Daddy, L tidak bisa."

Jimin sontak langsung terkekeh mendengarnya sedangkan Eireen, Dirra, dan Dokter Assel tampak tersenyum sambil geleng-geleng kepala, dan Jimin pun langsung menuruti ucappan L, mulai menghubungi V dan memberikan kembali ponselnya itu pada L.

Namun panggilan itu tidak di angkat sama sekali oleh V, bahkan sampai berkali-kali L terus mencoba menelpon semuanya sama saja tidak ada yang mengangkatnya. Hingga pada akhirnya L memilih menyerah dan langsung kembali memberikan ponsel milik Jimin tanpa berucap apapun setelah itu kembali berlalu pergi masuk ke dalam ibunya.

•Mafia Damaresh S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang