🍬 - [ 4. hadiah salam kenal. ]

491 93 19
                                    

• • • • •

EL'S ANGEL

• • • • •

Putra terbangun saat adzan subuh berkumandang di masjid dekat rumah. Dirinya bergegas bangkit dan mandi. Meninggalkan El yang masih terlelap di dalam tidurnya.

Setelah selesai, Putra langsung berwudhu dan mengambil pasukan ibadahnya. Mengetuk pintu kamar perlahan dan melangkah masuk.

Dilihatnya Ibu yang masih berdamai dalam tidur, lalu Putra mengusap kening orang yang telah melahirkannya. Di cium singkat hingga membuat Ibu terbangun.

"Maaf, Ibu. Tapi sekarang sudah subuh, Putra mau ke masjid. Ibu wudhu sendiri bisa? Atau perlu Putra bantu?"

"Kamu ke masjid aja. Ibu bisa sendiri."

"Betulan bisa sendiri, Bu?"

"Iya, Nak."

"Yaudah, Putra berangkat ya, Bu. Assalamualaikum." Putra mencium punggung tangan Ibu dan bergegas pergi. Saat hendak keluar kamar, Putra berhenti melangkah lalu menoleh pada Ibu.

"Bu, El masih tidur di depan, tolong di jaga selama Putra di masjid ya"

"Iya, Nak. Sudah sana berangkat, nanti telat."

• • • • •


Putra mengusapkan tangan mengadahnya pada wajah dan terus berucap syukur, setidaknya Ibu bisa makan dengan baik.

Putra masih berdiam diri di tempatnya, duduk bersila sembari memikirkan banyak hal. Salah satunya adalah kesehatan Ibu yang Putra tau terus menurun. Putra tidak pernah mendoakan Ibu agar panjang umur. Putra hanya terus berdoa agar Ibu tetap sehat dan jika memang sudah waktunya, Putra mau Ibu pergi tanpa merasa sakit.

Pikiran Putra dibuyarkan oleh tepukan pada bahu kanannya. Pak Ustadz, selaku guru ngaji Putra dahulu yang menepuk.

"Ada masalah, Putra? Wajahmu terlihat banyak pikiran sekali."

Putra tersenyum, menggeleng pelan dan mengubah posisi duduknya menghadap Pak Ustadz.

"Enggak ada, Pak. Cuma kepikiran soal kesehatan Ibu. Beliau gak sembuh-sembuh. Saya suka sedih lihat Ibu mengaduh sakit kalo penyakitnya lagi kambuh."

"Sakit apa Ibumu, Putra?"

"Saya kurang paham, Pak. Tapi dokter bilang ginjal Ibu bermasalah."

"Sudah lama beliau sakit?"

"Dari waktu alm. Bapak masih ada juga sudah sakit, Pak."

"Tapi sudah dibawa ke dokter kan?"

"Ke puskesmas aja kita, Pak. Gak mampu ke rumah sakit. Saya mau nya sih ajak Ibu untuk di rawat tapi biayanya enggak ada pak."

"Kamu kerja sekarang?"

"Saya cuma nerusin pekerjaan Bapak, Pak. Dagang telur gulung."

Setelah berbincang cukup lama, Putra memutuskan untuk bangkit dan pamit pulang. Jam enam nanti, ia sudah harus berangkat berkeliling dengan gerobak hidupnya.

𝗘𝗟'𝗦 𝗔𝗡𝗚𝗘𝗟 | vk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang