🍬 - [ 14. Perjuangan El. ]

436 63 23
                                    

• • • • •

El segera masuk ke dalam mobil hitam Vincent saat mobil itu sudah terparkir di depan gerbang rumahnya. Tanpa peduli dengan Papanya yang entah sedang pergi kemana, El memekik senang saat mobil yang di kendarai Vincent melaju.

El sudah menyebutkan nama sekolah dasar yang ia ingat, dan GPS di ponsel Vincent tengah mengarahkan mereka arah sana.

El tidak sabar ingin bertemu Putra.

Mata anak itu menelisik keluar jendela, memandangi rumah-rumah yang mereka lewati. Hingga masuklah mereka kesebuah daerah yang El tidak tau apa namanya, tapi El ingat tempat itu.

"OH! KITA SUDAH DEKAT!"

"Benarkah?"

"Iya! El ingat tempat ini."

Saat mobil berbelok ke kanan, El langsung menunjuk ke arah depan.

"ITU! ITU DIA SEKOLAH DASARNYA"

Dikursinya El melompat kecil membuat dirinya mendapatkan teguran halus dari Vincent karena membuat mobil sedikit bergoyang dan itu berbahaya.

El langsung duduk diam kembali saat Vincent menegur. Hatinya sangat excited tapi belum bisa banyak bergerak karena masih di dalam mobil.

Hingga akhirnya, Vincent menepi di tempat yang cukup aman dan tidak mengganggu jalan. El langsung saja keluar dari mobil dan berjalan menuju pinggir jalan tempat Putra biasa memarkirkan gerobak hidup nya.

Wajahnya terlihat kecewa saat tidak menemukan Putra di sana. Saat teringat bahwa hari itu adalah hari minggu, El langsung saja menghela napas.

"Mana Putra? Apa kita salah sekolah?"

El menggeleng lemah, "tidak. El lupa ini hari minggu. Putra tidak berdagang disini kalau hari minggu."

"Lalu dimana?"

"El tidak ingat jalanan nya"

Cemberutnya anak itu membuat Vincent menatap sekitar. Hingga tiba tiba ada seorang anak yang sepertinya mengenali El.

"Kamu El kan?"

"Loh, Rio?"

"Lagi ngapain di sini?"

"Cari Putra. Rio tau tidak rumah Putra dimana?"

"Tau sih."

Mata El membulat seolah ini satu satu nya harapan yang ia temukan. "Rio, antarkan El ke rumah Putra yuk, pleaseee"

Sejujurnya, Rio tidak begitu dekat dengan El. Mereka hanya pernah bermain bersama saat El main ke rumahnya. Rio ingin menolong, tapi..

"Aku enggak bisa anter, El."

"Loh, kenapa?"

"Aku baru aja pulang ekskul. Kalau enggak langsung pulang nanti Bang Rian marah."

"Sebentar saja kok."

"Aku harus pulang dulu, izin sama Bang Rian."

"Yaudah ayo aku antar."

"Eh, enggak perlu. Kamu tunggu di sini aja dulu, nanti aku bakal balik lagi."

Setelah menyetujui Rio, El menunggu di dalam mobil, karena di luar panas sekali. Matanya terfokus pada gadget milik nya. Hingga tak lama mendengar seruan dari luar.

El segera bangkit dan menurunkan kaca mobil.

"Loh, ada Rian"

"Tuh, aku enggak bohong. Orang beneran El kok."

𝗘𝗟'𝗦 𝗔𝗡𝗚𝗘𝗟 | vk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang