pas't Zea

41 20 197
                                    

Flashback on


“Mas ... Zea pinjem hpnya bentar, mau nge-video boleh?” Tanya gadis kecil yang cantik berumur 10 tahun, dengan rambut bewarna coklat gelap panjang yang berterbangan mengikuti arah angin.

“mas sedang membaca buku tidak megang hp dek, hpnya tertinggal di kamar,” jawab Agler kakak laki-laki Zea yang berumur 15 tahun

“Dek, sini lihat itu!” Teriak Bianca, kakak perempuan Zea yang kedua berumur 12 tahun.

Zea datang menghampiri Bianca, “ada apa kak?” tanyanya.

“lihat itu kupu-kupunya cantik, kakak ingin menangkapnya ... ” ujar Bianca antusias.

Hari Minggu ini ketiga anak di bawah umur tersebut sedang bermain di balkon rumah tanpa pengawasan orang tua. Agler sedang sibuk membaca buku, lelaki yang memiliki banyak fans di sekolahnya karna ketampanan dan prestasinya yang di capai. Maka tak heran di hari minggu libur ini ia lebih memilih belajar sambil sesekali memantau kedua adiknya bermain.

“Aaaaaa!”

Bruk!

“Bianca!” teriak Agler berlari menghampiri Zea yang mematung melihat ke bawah. Terlihat Bianca yang sudah tergeletak di lantai bawah dengan darah yang bercucuran di kepalanya.

“kok bisa gini sih akh ... Ini semua gara gara lo! ” ucap Agler frustasi sambil berlari ke bawah meninggalkan Zea yang mematung di tempatnya.

°°°°

Satu minggu sudah berlalu, Zea juga udah pulang dari rumah sakit 4 hari yang lalu. Semenjak kejadian 2 Minggu yang lalu, tingkah Bara ke Zea semangkin posesif! Bahkan ketika Zea ingin menaiki tanggapun dengan sigap Bara menggendongnya ala bridal style. “aku takut kau terjatuh ...” itu adalah bulan Bara yang terucap ketika Zea memberontak ingin jalan sendiri.

Saat ini keduanya sedang asik bersantai di taman mansion Bara, sejak kejadian waktu itu membuat Bara lebih banyak menghabiskan waktunya di mansion dari pada pergi kekantor. Dengan Zea yang tidur di atas paha kiri Bara yang sedang selonjoran sambil memainkan laptopnya mengerjakan tugas kantor yang menumpuk.

(Literasi posisinya kaya gini)

Dreet .... Dreeet!

Hp Bara tiba tiba bergetar ia memeriksanya lalu mengangkat panggilan tersebut, “katakan ada apa!” ucap Bara.

“kemarilah, di perusahaanmu ada yang korupsi!” jawab asisten Bara yang bernama Riyan.

“ck! Siapa yang berani berbuat seperti itu?” tanya Bara.

“Rabeca akutansi keuangan perusahaan daur ulang”

“beri aku semua dokumen tentang dia, akan aku selesaikan besok!” ucap bara langsung mematikan panggilan tersebut.

“akkkh. Bangat!” geram Bara sambil menggepal erat tangannya.

“ugh!” Zea menggeliat membuat Bara tersenyum seolah ia sudah melupakan masalah kantornya.

“hey ... wake up Beby,” ucap Bara lembut sambil menepuk pelan pipi Zea.

“ais ... jangan ganggu aku masih mengantuk” keluh Zea sedikit kesal.

“udah mau petang kau mau tidur di sini sampai pagi hmmm ...? Ucap Bara.

ZeBara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang