Bandung, 2020.
Braak!'
"Jangan jadi anak manja,kamu bukan Queen di rumah ini. Jadi, jangan pernah manja faham!"murka Fani Sambil mengebrak meja belajar Zea.
"Aku ga pernah jadi ratu,aku anak bungsu di sini, aku bukan anak sulung mah,plis jangan tuntut aku menjadi dewasa,aku capek mah..."jengah Zea.
"Capek?! Kamu bilang capek?! Disini mama yang banting tulang buat sekolah kamu! Tugas kamu hanya belajar apa susahnya"
"Mah ... Stop bisa ga mama sedikit aja mengerti aku?"
Plak...
satu tamparan mendarat di pipi kanan mulus Zea."kamu mangkin lama mangkin ga tau diri kamu yah!" Tekan Fani dengan mata memerah tanda emosi."Mah, Cukup! AKU CAPEK IKUTIN SEMUA KEMAUAN MAMA," jerit Zea dengan emosi memburu.
Plak'
Sontak, Fani menampar pipi kiri Zea. "Kalau kamu ga mau ikut peraturan orang tua,"jeda tiga detik, "PERGI DARI RUMAH INI! MAMA GA SUDI PUNYA ANAK LIAR SEPERTI KAMU!!" jerit sang ibu menunjuk arah pintu kamar Zea, yang menandakan ia harus keluar dari kamarnya.
Zea memejamkan matanya sejenak, mengontrol emosi yang ia tahan sejak lama.
"Mah, aku juga ingin seperti kakak-kakak ku yang lain, yang mama sayang selayaknya seorang anak pada ibunya. Tapi, kenapa mama ga pernah beri aku sedikit aja kasih sayang mama untuk aku? Jika aku boleh memilih pada Tuhan, aku lebih baik ga lahir di dunia ini, plis ngertiin aku" lirih Zea dengan nada bergetar menahan tangis.
Setetes air mata jatuh di pipi sang ibunda, sakit hati ini rasanya jika malaikat yang Zea sayangi menangis. "Mah.. maafin Zea" tangis Zea juga mulai ikutan pecah.
"Cukup Zea, cukup kau buat mama kecewa. Mama ga ingin lihat kau lagi di rumah ini" ucap sang ibunda sambil melangkah pergi jauh dari kamarnya.
********
***
*Amerika,2022.
Suara Dentruman musik mengelegar di mana-mana, lampu kelap kelip mewarnai seisi ruangan, membuat orang orang yang berada di sana ikut meliukkan tubuhnya mengikuti iringan musik,banyak sepasang kekasih yang bercumbu mesra.
Club' malam yang terkenal di negara Amerika itu selalu sangat ramai,suasana seperti ini sudah menjadi makanan sehari hari buat gadis bernama Zea Anantasya Alexander yang berusia 18 tahun. tandai GADIS!
Satu tahun lamanya Zea bekerja sebagai pelayan, cowo tampan, om-om pedo dan para wanita dari kalangan remaja seusianya sahmpai dewasa pun banyak ia temukan di sini.
“Zea! Antarkan ini di meja ujung sana yah, aku masih ada urusan sama oom yang di sana.” ucap salah satu rekan kerjanya, bedanya ia mengambil dua kerjaan sekaligus, menjadi pelayan oke, menjadi pelacur juga oke. Zea tak heran dengan negara Amerika yang identik dengan kebarat-baratan.
“Okey, biar aku urus” ujar Zea mengambil nampan yang berisi empat gelas wine tersebut.
Tak!'.
Zea meletakkan gelas yang ia bawa ke meja pesanan.
“Hay cantik, siapa namanya?” tanya salah satu pria yang berada di meja tersebut.
Zea tak menggubris ucapan buaya yang satu ini. “Cantik - cantik sok jual mahal” ucap salah satu pria lagi.
Dengan geram Zea menatap kedua pria dengan bengis,“nama gue gendis, bukannya sok jual mahal, tapi gua emang mahal!” geram Zea sambil melangkah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZeBara
ChickLit"vin ... Maafkan aku, oke aku janji bakal berhenti kerja disitu, asal lo bertahan, kita cuma memiliki satu sama lain, kalo Lo pergi ... gua sama siapa?" lirih Zea menangis tersedu-sedu. "lo pasti bakal dapat cowok yang lebih baik dari pada gua" ucap...