Kita adalah sekumpulan patah hati yang memilih matahari ....
Zea my sunris!Bara Narendra ✍️
°°°°
“stttttt auuuu” Zea meringis memegang jari telunjuknya yang terkena pisau.
“astagaa Non Zea!” panik salah satu maid melihat jari Zea yang mengalir darah, “non, jangan gerak tetep di situ saya ambilkan kotak P3K aduh ponsel di mana ponsel tuan Bara harus tau ini!” panik maid tersebut sambil kalang kabut, Zea melongo menatap maidnya yang berlari kesana kemari karna panik.
“dia kenapa ...?” gumam Zea bertanya pada dirinya sendiri, Zea berjalan ke wastafel mencuci jarinya yang berdarah merobek sedikit ujung bajunya untuk menghentikan pendarahan lalu ia melanjutkan masakannya yang tertunda mengabaikan maid tadi yang ga tau kemana.
“yes! Selesai ... ” ujar Zea sambil mematikan kompor gas, Yap sedari tadi Zea berkutik di dapur sedang membuat rendang entah kenapa ia rindu sekali dengan masakan khas Indonesia satu ini, jadi ia berinisiatif membuatnya sendiri.
Dengan perasaan senang Zea duduk di meja makan, sambil menikmati masakannya 'rasanya tidak terlalu buruk masih bisa di makan kok' batin Zea berkomentar.
BRAAK...!
Bara membuka pintu dengan kasar membuat Zea tersedak karena kaget, dengan panik Bara berlari ke arah Zea.
“uhuk ... uhuk ... uhuk” dengan segera Zea meminum air putih sambil menepuk-nepuk dadanya.
“Zea kau baik - baik saja? Apa yang luka? Mana yang sakit? Mana ... Mana lukanya aku mau lihat, ya ampun baju kamu sampai robek begini!” panik Bara sambil memutar-mutari tubuh Zea.
“Bara stop!” potong Zea membuat Bara mematung.
Zea melihat seorang yang pernah ia temui bersama Bara di club' waktu itu, sepertinya dia seorang dokter karna sudah terlihat dengan pakaian yang di kenakanya membuat Zea menyerit bingung, “kenapa ada pak dokter, dan bukannya dia temanmu?” tanya Zea.
“iya katanya kau terluka sampai berdarah, aku jadi khawatir kau kenapa - kenapa makannya aku membawa dia untuk memeriksamu” jawab Bara.
Zea yang mendengar jawaban Bara lantas tertawa, “Astaga aku hanya terkena pisau kecil, lihat lah lukanya juga ga seberapa” ucap Zea menunjukkan jarinya.
Bara membuka luka Zea yang sudah di baluti kain, “ya ampun sayang, kenapa kau tak memberi obat atau alkohol dulu kenapa langsung di baluti kain begini, jika infeksi gimana hah! kemana maid yang aku perintahkan untuk menjagamu?” ujar Bara cerewet setengah marah, sambil mengambil kotak P3K punya Vano secara paksa.
Vano yang mendengar cerewetannya Bara mendadak melongo seketika ia terkejut menjadi patung dengan mulut yang terbuka. 'i ... Ini temen gua! Omaygooot' batin Vano tak menyangka.
Dengan telaten Bara mengobati kembali jari Zea sesekali meniupnya, Zea memperhatikan Bara yang tengah serius mengobati lukanya.
“ini hanya luka kecil jangan terlalu di khawatirin aku juga ga bakal mati dengan luka sekecil ini” ucap Zea.
“yang namanya luka walau sekecil apapun itu jika infeksi akan berbahaya,” ujar Bara yang sudah selesai mengobati luka Zea.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZeBara
ChickLit"vin ... Maafkan aku, oke aku janji bakal berhenti kerja disitu, asal lo bertahan, kita cuma memiliki satu sama lain, kalo Lo pergi ... gua sama siapa?" lirih Zea menangis tersedu-sedu. "lo pasti bakal dapat cowok yang lebih baik dari pada gua" ucap...