Jimin melihat anaknya yang tengah bermain dengan mainannya di atas ranjang untuk tamu yang tekah disediakan pihak rumah sakit di ruang VVIP. Jimin mendekati Naeul, mengusap mata cantiknya perlahan.
"Jika tuhan memberikan ku sebuah keinginan yang pasti akan terkabul, maka aku berharap kau bangun Naeul. Aku tau kau masih menikmati tidur mu yang panjang karna kau tak akan bisa merasakan pahitnya hidupmu, tapi aku mohon bangunlah. Daejung selalu berdoa agar mommy nya dapat melihatnya yang kian tumbuh menjadi anak yang tampan" ucap Jimin lirih.
"Daddy mommy masih belum terbangun?" ucap bocah tampan itu sambil berusaha turun dari ranjang tempatnya bermain, dengan gesit bodyguard Jimin membantu Daejung. "Mommy Daejung sangat cantik, itu akan terlihat lebih cantik jika Mommy bangun" ucap Daejung setelah ikut mendekat ke arah Naeul.
Jimin mengusap kepala Daejung "Hey boy tentu saja Mommy mu sangat cantik sebab itu aku jatuh cinta padanya" Daejung terkikik "cinta itu seperti sayang kah Dad?" Jimin berpuran-pura terlihat berfikir keras "emmm mungkin tapi level cinta itu lebih tinggi" Daejung hanya memangut-mangut.
Tiba-tiba tangan Naeul bergerak samar. Jimin melihat itu langsung berdiri "Naeul... Naeul kau bisa mendengarkanku?" Bodyguard Jimin bergegas memanggil dokter. Hingga beberapa dokter dan perawat datang untuk melihat keadaan Naeul.
"Keadaan Nyonya Allen membaik retinanya memberikan reaksi pada cahaya" dokter itu tersenyum "mungkin dalam minggu ini Nyonya Allen akan sadar, karena sadar dari koma memerlukan proses perlahan-lahan" ucap Dokter lalu ia memberikan perintah pada perawat agar lebih intensif mengawasi perkembangan kesehatan Naeul.
"Daddy berarti Mommy akan bangun sebentar lagi?" Jimin hanya mengangguk semangat, penantiannya selama tiga tahun ini tak sia sia.
"Terima kasih dokter, terima kasih telah menyelamatkan istri saya." ucap Jimin terharu.
"itu sudah kewajiban kami Tuan Jimin" ucap dokter tersebut sambil tersenyum ia merasa terhomat bisa membantu keluarga yang sangat berpengaruh di Eropa.
"Aku akan tetap menunggumu hingga kau bangun bellissima" Ucap Jimin sambil mengusap pelipis Naeul (cantik)
Jimin memberi kabar orang tua Naeul atas berita baik ini. Tak lama mereka datang tergopoh-gopoh dengan supir pribadi Jimin. Ibu Naeul nampak lega segaligus khawatir entah apa yang dipikirkan Ibu Naeul Jimin hanya bisa tersenyum dalam diam sambil menggendong Daejung.
Daejung sendiri tampak bersemangat mengetahui Mommy nya akan bangun melihat dirinya kini tumbuh dengan baik.
Hari demi hari Jimin tak pernah melewatkan pengecekan kondisi Naeul. Ia memotong jam kerjanya hingga siang, setelah itu ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama Naeul di rumah sakit. Beberapa kali Naeul melakukan gerakan namun ia tak kunjung membuka mata.
"Daddy apakah kita bisa membeli makanan?" Jimin meletakkan tablet nya. "Apakah kau lapar boy?" bocah itu mengangguk melihat itu Jimin terkekeh.
"Oke kalau begitu izin dulu sama mommy!" Daejung langsung berlari menghampiri bankar Naeul "Mommy, Daejung ingin pergi membeli makanan sebentar saja, Daejung akan kembali dengan cepat" ucap Daejung sambil berjinjit agar sampai di telinga Naeul.
Jimin pun menggandeng Daejung keluar dari kamar Naeul. Mungkin orang diluar sana akan terpana melihat ketampanan Jimin dengan dipadukan kemeja putih yang lengannya digulung sampai siku dipadukan dengan celana hitam. Dan tentu saja kalian tidak tau banyak wanita mengusik bisnis Jimin hanya untuk menggoda Jimin.
Jalanan Roma nampak padat tentu saja ini weekend semua orang berbondong-bondong untuk berlibur. Setelah membeli makanan tiba tiba Jack menelfon.
"Ada apa Jack?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOSPIRO 21+ [END]
Romansa🔞⚠️🔞 MATURE CONTENT "2 Shoot please..." ucap Naeul memohon. Ia melihat Jungkook mulai melepas kaos hitamnya "tidak... 13 shoot" ucap Jungkook sambil melepas bra yang digunakan Naeul " 4 shoot..." tawar Naeul lagi "kenapa..??" tanya jungkook "Eomma...