Rela

989 56 9
                                    

VOTE AND COMMENT BESTIE

MAAP LAMA UPDATENYA XIXIXI

OKE LANGSUNG AJA BACA CERITANYA


Jungkook mengunci dirinya kamarnya ia tak mungkin bisa menampakkan diri saat sidang esok. Ia tak mau tapi bagaimana pun Jungkook masih sangat mencintai Naeul. Ia menyesali perbuatannya dengan Saerom. Disisi lain ia tak bisa menyalahkan Saerom karna ia bukan tipe wanita pelacur, Jungkook yang mengambil mahkotanya.

"Hyaa jika kau seperti ini bagaimana kau bisa memperjuangkan Naeul bodoh" ucap Namjoon melihat adiknya yang benar-benar kacau.

"Naeul tak akan pernah memaafkan ku Hyung, aku... aku menyerah dengan semua ini" ucap Jungkook lalu meneguk wine langsung dari botolnya.

"Setidaknya kau bisa meminta maaf dan menjelaskan semuanya Jungkook-ah, Naeul pasti akan memaafkanmu" namun tetap saja Jungkook masih terdiam ia sudah putus asa dengan semua ini

Sampai keesekon harinya Jungkook tak bersemangat berjalan menuju ruang tengah disana ada semua keluarganya menatap layar monitor yang telah disediakan. Ibu Jungkook nampak sedih melihat bagaimana pengacara Jungkook yang masih berusaha untuk memenangkan putusan.

"Ini akan sulit" Ucap Yoongi, semuanya tau putusan hakim kedepannya tentu saja akan dimenangkan Naeul yang telah menggugat Jungkook. Tapi apa salahnya jika mereka berharap jika tuntutan Naeul dapat ditangguhkan untuk mengulur waktu.

"Aku dengar Naeul sedang di korea, karna orang suruhanku mendapati Naeul pergi kerumah orang tuanya di Ilsan kemarin lusa." Semua orang yang disana terkejut begitu pula dengan Jungkook

"lalu apa yang didapatkan anak buah mu?" tanya ayah Jungkook

"anak buahku mendapati Naeul seperti orang sakit keras, ia harus menggunakan kursi roda dan alat bantu pernafasan untuk beberapa saat. Namun setelah Naeul pergi dari rumah orang tuanya, anak buah ku kehilangan jejaknya." Jelas Namjoon

Semuanya hening hanya layar monitor yang bersuara menampakkan sidang yang masih terus berlanjut.

Namjoon tak mengatakan sesuatu yang ia pikir seharusnya Jungkook yang akan mengetahui sendiri, ia tak berhak atas itu.

Namjoon tak mengatakan sesuatu yang ia pikir seharusnya Jungkook yang akan mengetahui sendiri, ia tak berhak atas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyaa apa yang kau tunggu cari dia bodoh" ucap Yoongi memcah keheningan.

Jungkook tersadar dari keterkejutannya, dan bergegas mengendarai mobil. Jungkook menerahkan semua anak buahnya untuk mencari Naeul. Tentu saja hal ini mudah dilakukan anak buah jungkook karna ia memiliki koneksi mega besar di Korea Selatan.

"Nona Naeul berada di bandara sekarang tuan" ucap salah satu anak buah Jungkook di seberang telefon. Tak banyak bicara Jungkook langsung mengendarai mobil nya menuju Bandara.

Setibanya di Bandara, Jungkook disambut orangnya untuk menyambut tuannya.

"Cari Naeul di setiap sudut" Jungkook pun mulai berlari mencari Naeul di setiap sudut bandara. Ia bahkan tak menghiraukan beberapa orang yang terkena tabrak tubuhnya. Ia menghubungi manajemen bandara untuk menanyakan beberapa hal. Tentu saja Jungkook tidak menanyakan nama Naeul karna ia sudah menebak jika Naeul telah mengganti namanya di paspor.

"Penerbangan paling dekat?" tanya Jungkook

"tidak ada tuan, penerbangan selanjutnya ke Jepang namun masih 1 jam lagi" ucap petugas Bandara. Jungkook memutar otak jika tidak menggunakan pesawat reguler berarti....

"Tunjukkan aku penerbangan menggunakan pesawat pribadi atau....."

"Ada tuan di landasan B4, Jet pribadi menuju Italia. Akan lepas landas 15 menit lagi" sela salah satu pegawai Bandara

"Antar kan aku kesana" Mereka semua bergegas mengikuti pegawai bandara tersebut. 15 menit waktu yang harus Jungkook akuisisi dengan baik.

Jungkook melihat dibalik kaca beberapa meter dari tempat Naeul dengan kursi rodanya, bersama pria? Jungkook terus berlari...dan terus berlari ia tak memperdulikan nafasnya yang tersengal. Jungkook melihat banyak mobil Jeep yang terpakir beberapa meter dari pesawat yang akan membawa Naeul.

"NAEUL.....!" teriak Jungkook dan berlari menuju Naeul berada namun dicegah oleh beberapa orang berpakaian hitam-hitam.

Naeul menoleh, dan mengisyaratkan pria itu untuk bergegas masuk ke pesawat.

"Tidak!, biarkan aku bicara!" Anak buah Jungkook melumpuhkan orang berbaju hitam-hitam sehingga Jungkook dapat maju mendekati Naeul.

Hingga selangkah lagi ia dapat menggapai Naeul, Jungkook dicengkeram seorang pria yang telah ada di samping Naeul dari tadi.

"Go away!" ucap pria itu

"kau.. tak berhak memberikan perintah padaku" Ucap Jungkook mencengkeram kerah pria tersebut.

"Jimin.. lepaskan.." ucap Naeul lalu Jimin melepaskan cengkeramannya dengan hentakan.

"5 menit" ucap Naeul sambil memalingkan mukanya.

"Naeul..." ucap Jungkook dengan wajah tidak setuju.

"5 menit atau tidak sama sekali"

"BAIKLAH.... BAIKLAH..." Jungkook menghela nafas gusar. Ia mendekat kearah Naeul.

"A..aku minta maaf. Maafkan aku telah mengecewakan mu. Aku terlalu bodoh telah mengkhianati mu Naeul, semuanya adalah kesalahanku. Kau berhak marah atas itu. Tapi.. ku mohon jangan pergi dari korea, setidaknya aku masih bisa melihatmu walau dari jauh. Dan kau karus mengingat hal ini Naeul, disini... hanya ada namamu seorang." Ucap jungkook sambil menunjuk dadanya.

"kau bisa bahagia dengan siapapun Naeul tapi.. jangan menghilang seperti kemarin ak...aku tersiksa.."

"Kau tersiksa? Lalu aku apa Jungkook?...."

"Bu-bukan seperti itu aku..."

"Kau tak pernah tau apa yang kurasakan disaat hari begitu cerah namun seakan mendung membawa petir datang sepersekian detik? Kau berbohong dan kau berkhianat! Bahkan kau tak tau aku mengetahui lebih awal ketimbang siapapun. Jadi untuk saat ini biarkan aku pergi dengan kepala tegak, jalani hidup mu sendiri dengan wanita itu kau harus bertanggung jawab apapun yang terjadi."

"aku tak bisa menikah dengan orang selain dirimu Naeul!" ungkap Jungkook sedih

"TAPI KAU BISA MELALUKAN HAL ITU DENGAN WANITA ITU JUNGKOOK!" teriak Naeul hingga membuatnya tersengal, Jimin yang melihat itu dari jauh berlari untuk menghentikan argumen Jungkook.

"tenang lah Allen jangan meluapkan emosimu hingga kau lupa kesehatanmu" bisik Jimin sambil mengusap punggung Naeul.

"Ada apa ? hya kau baik-baik saja?" tanya Jungkook khawatir.

"waktu mu habis Jungkook, jadi biarkan aku pergi!" ucap Naeul sembari mengatur nafasnya.

"Bo-bolehkan aku bertanya satu hal?" ucap Jungkook mengehentikan kursi roda Naeul.

"Naeul kau sakit apa hingga tak mampu membawa dirimu sendiri dan ka-kau hamil?.. ha-hamil anak siapa?" Untuk terakhir kali jungkook akan menyiapkan dirinya dengan apapun jawaban Naeul.

Jimin yang mendengar itu menoleh ke arah Jungkook memberikan tatapan seolah 'tutup mulutmu jeon' Namun genggaman tangan Naeul membuat Jimin menghentikan tatapannya.

"Aku mengidap kanker dan..." Naeul menggantung ucapannya hingga angin pun tak berhembus, seolah-olah dunia dan isinya menunggu Naeul melanjutkan perkataanya.

"anak mu" ucap Naeul lirih dan langsung meminta Jimin untuk membawanya masuk kedalam pesawat. Meninggal kan Jungkook yang termangu mendengar jawaban Naeul. Jungkook tak tuli jadi ia dapat mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Naeul. Jungkook hanya bisa menyesal dan menyesal menatap lirih pesawat yang membawa Naeul pergi dengan anaknya.


JANGAN LUPA VOTE!!

BIAR GW SEMANGAT UPDATENYA VOTE YANG BANYAK !

SOSPIRO 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang