Us 21++

3.1K 59 14
                                    

VOTE DULU KAWANN SAMA JANGAN LUPA FOLLOW

HAPPY READING


Jimin tertegun Jeon... marga itu... ia langsung menghubungi seseorang

"I want you to find information about someone"

Lalu Jimin berjalan keluar dari kamarnya pergi menemui Allen. Tentu saja Jimin tak perlu menekan bell atau mengetuk pintu apart Allen ia memiliki semua akses di dataran Eropa. Jimin sangat terkejut mendapati Allen yang terduduk di lantai kering kamar mandi dengan wajah pucatnya.

Semalam ia tak bisa menghilangkan pikiran tentang Allen di otaknya. Tubuhnya seperti nikotin, memabukkan dan membahayakan.

"Kau tak punya bukti jika kita pernah tidur berdua" geram Allen dengan memijat pelipisnya. Jimin langsung mengarahkan handphone nya ke arah Allen yang menunjukan video mereka saat melakukan hubungan sex.

"Lupakan hal itu, lagi pula aku dalam keadaan mabuk jadi itu adalah sebuah kecelakaan" Jimin memicingkan matanya.

"Aku bersyukur tak perlu ada drama jika bayi didalam perutmu adalah anakku.. mungkin bayi itu adalah paduan dari sperma banyak pria"

"Tutup mulutmu signor, pergi dari sini sebelum aku telfon polish-" Allen lari ke kamar mandi dan memutahkan isi perutnya yang keluar hanyalah air, karna hari ini ia belum makan sama sekali. Jimin berulangkali mengusap punggung Allen sambil memegang pinggang Allen untuk menyangga tubuh Allen yang lemas.

'Bahkan aku tak pernah membayangkan akan berurusan dengan wanita seperti ini... tapi mengapa aku menyukainya?' batin Jimin

"Signor..  tolong letakkan aku di kasur kembali" ucap Allen karena melihat Jimin yang sedang melamun.

"Ah.. tentu saja" Jimin menggendong Allen dan meletakkannya di ranjang. Wajah Allen pucat pasi dan sedikit berkeringat. Jimin menelfon seseorang untuk membawakan makan dan susu ibu hamil. Jimin sangat jeli dengan keadaan aprt Allen ia bahkan tau jika Allen disini sendirian atau bahkan kabur dari keluarganya melihat apart Allen yang kosong tak ada barang-barang selayaknya orang akan menetap lama di aprt itu.

"terima kasih" ucap Allen lemas

"Untuk apa?"

"Terima kasih telah menjagaku, kau boleh pulang sekarang" Jimin memutar matanya malas.

"Kau mengusirku?"

"Bukan begitu aku sangat tidak suka merepotkan seseorang"

"Kau saja belum makan, bayi di dalam perutmu kau kasih makan apa? aish sudah sudah jangan berdebat kau diam saja disitu dan tunggu makanan datang" Allen pun diam sambil menutup matanya berharap pusing karna mualnya reda.

"dimana ayah bayi itu?" tanya jimin.

"entahlah, sepertinya itu pertanyaan privasi kita baru saja bertemu" ucap Allen masih dengan memejamkan matanya.

"baiklah jika itu menyinggung privasimu, kau belum tau nama ku kan? perkenalkan nama ku Jimin"

"Kau orang korea?" Tanya Allen langsung membuka matanya dan melihat ke arah Jimin.

"sepertinya itu pertanyaan privasi kita baru saja bertemu" Ucap Jimin sambil menirukan ucapan Allen. Makanan pun datang dibawa oleh orang suruhan Jimin. Allen dengan jalan gontai menghampiri makanan yang telah disiapkan orang suruhan Jimin.

"Melihat mu yang selalu ada orang yang bisa kau perintah pasti kau bukan orang biasa" Jimin mengangguk sambil memainkan ponselnya.

Allen telah menyelesaikan makannya ia berjalan perlahan menuju ruang tengah, Ia melihat Jimin yang tertidur di sofa dengan jas yang masih melekat di tubuhnya. Allen mencoba untuk membagunkannya namun Jimin tak kunjung bangun. Allen memutuskan untuk membiarkan Jimin tidur di sofa lalu ia pergi ke kamarnya.

SOSPIRO 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang