Jihyo dan Nayeon sering menghabiskan waktu minum teh bersama.
Saag usia kandungan Jihyo memasuki bulan ke 6, Nayeon juga hamil 1 bulan. Hal itu membuat ibu suri bahagia.
Jeongyeon berkunjung ke istana ibu suri.
"Daebimama" Sapa Jeongyeon.
"Jeonha" jawab ibu suri dengan senang.
"Ada apa?" Tanya Jeongyeon.
"Aku hanya ingin melihatmu saja. Aku bahagia kau akan segera memiliki anak dari wangbi dan Im bin." Ucap ibu suri.
"Benar aku juga bahagia, mama." Ucap Jeongyeon.
"Maaf mengganggu jeonha dan daebimama." Ucap Dayang Song. Dayang ibu suri.
"Ada apa?" Tanya ibu suri.
"Pangeran Moonbyul berada di luar ingin bertemu dengan jeonha terkait masalah penting." Jeongyeon mengangguk.
"Baiklah. Daebimama, aku pergi dulu."
"Ye, jeonha."
Skip
Pangeran Moonbyul merupakan adik Jeongyeon dari selir senior tingkat 1 ayahnya. Namun ibunya telah meninggal karena sakit. Moonbyul menjabat sebagai Panglima Kerajaan.
"Jadi ada apa?"
"Maaf jeonha telah mengganggumu." Ucap Moonbyul.
"Saat berdua begini panggil aku hyung saja." Ucap Jeongyeon.
"Hyung, setelah invasi ke Jepang beberapa bulan lalu, Kekaisaran Jepang menawarkan damai. Mereka akan mengirim 3 putri mereka untuk di nikahkan denganmu" Ucap Moonbyul.
"Apa?? 3 putri??"
"Mereka merupakan anak dari saudara kaisar Jepang. Kasiar Jepang tidak memiliki anak perempuan. Maka sebagai itikad baik mereka mengirimkan putri dari saudara Kaisar" Ucap Moonbyul.
"Hmm aku paham. Kau boleh pergi" Ucap Jeongyeon
"Ye jeonha" ucap Moonbyul
Skip
Jeongyeon mengumpulkan para mentri untuk berdiskusi.
"Jeonha menurut kami, terima saja karena dengan ini delegasi kita semakin kuat." Ucap mentri ritus, Mentri Yan.
Para mentri dan pejabat lain pun setuju guna menjaga kekuasaan kerajaan.
Malamnya Jeongyeon mengundang Jihyo dan Nayeon untuk datang ke istana utama.
"Wangbi." Jeongyeon segera mencegah Jihyo untuk membungkuk memberi hormat.
"Tidak usah. Kau sedang hamil." Ucap Jeongyeon.
Tak lama Nayeon juga tiba.
"Makanlah. Aku meminta koki istana memasak makanan enak dan sehat." Ucap Jeongyeon.
"Ne jeonha." Ucap Jihyo.
"Kamsahamnida jeonha." Ucap Nayeon.
Mereka makan malam di temani para dayang dan kasim di sekitar mereka.
Setelahnya mereka pergi ke istana raja.
Skip
"Ahh jeonha" desah Jihyo.
Kondisi hamil besar semakin membuat hormon Jihyo naik.
"Jeonha" desah Nayeon.
Mereka bertiga sering bersetubuh bersama. Nayeon dan Jihyo tidak keberatan melayani Jeongyeon.
Saat sedang bermain pun Jeongyeon lebih sering menyebut nama tanpa embel gelar.
"Ahhh Nayeon" Jeongyeon sedang menumbuk vagina Nayeon yang terbaring sedangkan tangan kanannya mengocok vagina Jihyo dan memainkan klitnya.
Tumbukan penisnya tidak terlalu dalam mengingat Jihyo dan Nayeon sedang hamil.
Vagina Nayeon terasa sangat licin membuat Jeongyeon enggan berhenti dan terus mempercepat tumbukannya.
"Jeonha aku aku ahhh" Jihyo menggelinjang karena cum.
Jeongyeon menjilat jari nya merasakan cairan cum Jihyo.
"Ahhhhh" Nayeon cum barengan dengan Jeongyeon yang memuntahkan spermanya di luar tubuh Nayeon.
Tabib mengatakan bahwa kandungan muda tidak boleh menerima sperma.
Jihyo tidak sabar dan menarik Jeongyeon. Ia mengarahkan penis Jeongyeon walaupun ia sekarang kesusahan melihat karena perut buncitnya.
Nayeon telah tertidur karena kelelahan. Kondisi hamil buat Nayeon cepat lelah.
"Ahhh jeonha!" Jerit Jihyo saat Jeongyeon menggenjot vaginanya.
"Masih sempit ugh hmm" Tumbukan terus dilakukan.
"Ahh jeonha ya seperti itu ahh aww." Jihyo menahan perutnya agar tidak berguncang terlalu banyak.
"Ahh hmmm" Jeongyeon mengemut payudara Jihyo sambil masih menumbuk vagina Jihyo pelan.
Beberapa menit kemudian Jeongyeon dan Jihyo cum.
"Kamsahamnida Jihyo" Ucap Jeongyeon dan mencium kening Jihyo. Dia juga mencium pipi Nayeon.
Lalu ia baring diantara Jihyo dan Nayeon denhan tangannya sengaja memainkan klik Nayeon dan Jihyo.
"Jeonha ahhh" Nayeon terbangun karena merasa klitnya dimainkan.
"Jeonha awww" Jihyo menjerit karena Jeongyeon mencubit klitorisnya lama.
"Aw aw ohhh" desah Nayeon
"Aku gemas dengan kalian." Ucap Jeongyeon. Dia terus memelintir klit Nayeon dan Jihyo hingga akhirnya mereka menggelinjang cum.
Skip
Pagi harinya setelah bersih diri mereka makan pagi bersama disalah satu gazebo bersama ibu suri.
"Daebimama, wangbi, Im bin. 10 bulan lagi akan ada 3 orang putri dari Jepang. Mereka akan ku jadikan selir." Ucap Jeongyeon.
"Baik jeonha. Ini bagus untuk politik kita dan untukmu." Ucap ibu suri.
"Ne aku pun tidak keberatan sama sekali. Mana berani aku keberatan." Ucap Jihyo
"Ne ini adalah hal bahagia bagi kita semua terutama jeonha." Ucap Nayeon
Jeongyeon begitu senang karena ratu dan selirnya sangat bijaksana.
Skip
"Sial. Raja benar-benar semakin menjadi padahal dia raja yadong." Ucap seorang pria.
"Ne, pangeran Jaehyun." Ternyata pria itu pangeran Jaehyun adik Jeongyeon dari selir junior tingkat 2 raja sebelumnya.
"Kita harus segera bergerak mengumpulkan aliansi." Ucap Jaehyun.
Jaehyun begitu iri dengan Jeongyeon sedari kecil. Ia tahu bahwa seharusnya ibunya yang naik menjadi putri mahkota dulu namun saat itu ibu suri mendahului dengan menikahkan ibu Jeongyeon lebih dulu dengan raja.
Jae antagonis keknya nih
Ijn prgi gw cuy rl mengsivuk
Ntr balek mingdp kli ye😎
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen & Concubines (21+ 2Yeon JeongMo JeongSa JeongHyo JeongMi)
FanficBakal banyak adegan dewasa dan kata vulgar 🔞⚠️ ~~~~~~~~~ Yoo Jeongyeon adalah raja yang memiliki 1 ratu dan 1 selir. Namun, sepertinya dia akan menambah selir lagi. Itu juga kalau diijinin sama ratu dan para selir. Gimana kelanjutannya? Baca aja ye...