Para Wonja

6K 86 6
                                    

Jihyo melahirkan hari ini. Jeongyeon dan Nayeon menunggu di depan istana Jihyo dipayungi dayang dan kasim.

Kemudian ibu suri datang.

"Daebimama." Sapa Nayeon. Ibu suri mengangguk.

"Bagaimana wangbi , jeonha?" Tanya ibu suri.

"Kaaim Han! Bagaimana perkembangan di dalam?" Tanya Jeongyeon.

Kasim Han bertugas berkomunikasi dengan asisten bidan.

"Sudah pembukaan 10 jeonha." Jawab Kasim Han.

"Sebentar lagi anakmu lahir." Ucap ibu suri.

Skip

Beberapa menit kemudian dayang utama Jihyo keluar. Menghampiri kasim Han.

"Wonja telah lahir." Seru Kasim Han. Semua dayang dan kasim menunduk.

"Selamat jeonha. Wangbi melahirkan wonja." Ucap ibu suri.

Tentu Jeongyeon senang. Ia memeluk Nayeon yang juga bahagia. Beberapa bulan lagi ia akan menyusul Jihyo.

Mereka pun masuk setelah diijinkan bidan.

Jeonguein melihat Jihyo berbaring bersama bayi laki-laki tampan.

"Uri adeul" ucap Jeongyeon.

"Kamsahamnida wangbi." Ucap Jeongyeon lalu dia mencium dahi Jihyo.

Skip

Tabib istana di kerahkan untuk merawat Jihyo dalam masa pemulihan. Dan selama 40 hari dia tidak boleh meninggalkan istana bersama pangeran.

Pemberian nama telah dilakukan dan putra pertama Jeongyeon dan Jihyo bernama Tzuyu.

Skip

40 hari berlalu, Nayeon yang berperut besar mendatangi Jihyo.

"Mama" sapa Nayeon.

"Im bin bagaimana kondisimu?" Tanya Jihyo.

"Sudah lebih baik setelah minum obat dari tabib istana." Nayeon mengalami sakit selama kehamilannya ini membuat ibu suri, Jeongyeon, dan Jihyo khawatir.

Tabib istana dan tabib terbaik dikerahkan untuk meramu obat Nayeon.

"Tzuyu sangat lucu. Alisnya tebal." Ucap Nayeon.

"Ne seperti abeonimnya." Jihyo mengelus pipi putranya.

"Masih 4 bulan lagi sampai bayiku lahir" Ucap Nayeon.

"Aku tidak sabar juga supaya Tzuyu punya teman bermain" Ucap Jihyo.

Kasim mengumumkan kedatangan Jeongyeon.

"Duduk lah." Titah Jeongyeon saat Jihyo dan Nayeon akan berdiri.

"Bagaimana pangeran kecilku ini?" Jeongyeon mencubit kecil pipi Tzuyu.

"Dia sangat suka nenen sampai tidur, seperti jeonha." Ucap Jihyo.

"Kebiasaan jeonha menurun rupanya." Ucap Nayeon dan mereka tertawa.

"Im bin kau sehat kan? Jangan lupa selali meminum ramuan obat dari tabib." Uca Jeongyeon.

"Ne, jeonha." Jawab Nayeon.

Skip

"YAAAA" Teriakan Nayeon yang mengeden terdengar sampai luar istana.

Jeongyeon, Jihyo, dan ibu suri menanti kelahiran anak pertama raja dan selir senior tingkat 1 dimalam hujan ini.

"Menurut kepala astronomi, anakmu yang lahir malam ini akan kuat seperti macan melindungimu." Ucap ibu suri.

"Ne, daebimama." Jeongyeon tersenyum cemas. Jihyo menggenggam tangannya.

"Oek oek oek." Suara tangisan bayi terdengar besar membelah suara rintik hujan.

"Jeonha... Im bin melahirkan seorang wonja sehat semuanya." Ucap Kasim Cho yang mendapat informasi dari asisten bidan.

Jeongyeon, Jihyo, dan Ibu suri sangat senang.

Skip

Seperti Jihyo, Nayeon tidak boleh keluar istana selama 40 hari dan hari ini akhirnya datang.

Jeongyeon dan ibu suri mengunjungi gazebo utama dimana Jihyo dan Nayeon sedang bercengkrama.

"Jeonha."

"Tidak usah berdiri" Titah Jeongyeon.

"Bagaimana keadaan wonja-wonja ku?" Jeongyeon melihat kedua bayinya.

"Chaeng sangat nakal, jeonha" ucap Nayeon. Putranya diberi nama Chaeyoung. Ia memiliki taring kecil membuat semua yang melihatnya gemas.

"Kau sudah memiliki 2 orang wonja, jeonha."

"Ne, daebimama."

"Apa para putri dari kaisar Jepang akan datang bulan depan?" tanya ibu suri.

"Hm kedatangan mereka akan dipercepat beberapa minggu lagi." Ucap Jeongyeon.

Kasim mengumumkan kedatangan putri Sunmi dan putri Joohyun.

"Daebimama." Sunmi dan Joohyun membungkuk hormat.

"Kalian bercengkrama lah aku harus ke aula utama untuk pertemuan." Jeongyeon pergi dari sana. Semua berdiri dan membungkuk memberi hormat.

Skip

Malamnya di istananya, Jeongyeon sedang membaca buku erotisnya.

"Para putri Jepang akan tiba 8 hari lagi, jeonha." Ucap Kasim Cho.

"Hm baiklah. Aku mau tidur."

Kasim Cho, Han, dan Lee menyiapkan tempat tidur Jeongyeon.

"Kalian segera percepat pembangunan istana 'mainan' ku. Aku tidak sabar" ucap Jeongyeon.

"Ne jeonha"

Jeongyeon meminta para kasim kepercayaannya untuk membangun sebuah istana kecil di ujung lingkup istana. Istana itu akan dia gunakan untuk istrihat. Tapi itu alasan karena itu akan digunakan sebagai tempat bersetubuh dengan para istri. Istana dilengkapi kolam air panas dan tentu alar-alat yang membantu persetubuhan mereka menjadi menarik.

Hanya Jeongyeon, Kasim, dan para penjaga yang tahu keberadaan istana itu.

















Wonja - pangeran

Asek lah bkin istana khsus wow wow

Trnyt krjaan gw diundur bsok bru mulai krna bete gw up doble abis itu mingdep bru dah gw up lg y cuy

TBC

Queen & Concubines (21+ 2Yeon JeongMo JeongSa JeongHyo JeongMi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang