BAGIAN 1 : Nala's crush

223 22 1
                                    

Halo! 💋
Congratulation come!
ehehehe

Btw, kamu tim Milea atau Ancika?!!

- Selamat reading! ✨ -

Hari ini adalah hari resminya pergantian seragam putih-abu abu Nala. Bulan lalu dia hanyalah siswi berseragam biru-putih yang gemar mematai matai crush-nya. Namun, sekarang ia akan berubah!

Nala harus move on! Dia tidak akan terjebak lagi pada cinta monyet masa SMP nya. Apalagi setelah caper tipis tipis selama tiga tahun lamanya ia tidak ternotice sama sekali. Nala rasa sudah cukup.

"Gue harus move on!"

Lagipula Nala tidak mungkin satu sekolah dengan crush-nya lagi, karena setau Nala, crush-nya itu adalah langganan peringkat atas. Pasti laki laki itu akan memilih sekolah yang lebih unggul dari sekolah ini atau bahkan sekolah internasional. Kemungkinan bertemu semakin kecil karena Nala memilih jurusan IPS. Orang seperti crush Nala pasti akan memilih jurusan IPA.

"Gue pasti bisa move on! Dan gue gak bakal mau suka duluan lagi."

Nala terus menyemangati dirinya. Dia optimis. Tapi, yang namanya ekspektasi memang hanya ekspektasi,indah, mulus dan terlihat lancar jaya.

Realita yang tidak sesuai ekspektasi merupakan bagian terbrengsek. Apalagi kalau realitanya berkebalikan dari ekspektasi.

Nala Aneska, gadis 15 tahun itu berdiri tergugu didepan pintu kelas barunya. Ia barusaja memasuki masa Sekolah Menengah Atas, dan dia sudah menemukan kejutan besar.

Nala pikir, laki laki itu tidak akan ada disini. Realita memang jahat.

Tidak.

Nala tidak tau Realita ini jahat atau tidak. Disatu sisi ia merasa senang karena dapat melihat crush-nya kembali setelah berminggu minggu absen meng-stalk sosmed crush-nya, disisi lain ia merasa dikhianati oleh keadaan. Padahal ia sudah berusaha, tapi malah jadi seperti ini.

"Itu ... Rai?!"

Madava Raiden. Crush Nala sejak kelas tujuh SMP. Tidak, Rai adalah crush Nala sejak mereka MOS.

Cowo yang katanya Cindo tapi mukanya lokal. Yang galaknya tidak ada duanya. Sejak dulu memang sulit didekati karena mulutnya yang terlampau pedas.

Nala suka Rai tanpa alasan yang jelas. Nala ... Hanya suka saja dan keterusan sampai sekarang. Awalnya Nala hanya memperhatikan saja dalam diam, tapi lama kelamaan ia malah terpesona dan jatuh hati.

Namun, jangan ragukan perasaan Nala! Nala yakin dia benar benar menyukai Rai. Jika tidak, pasti Nala tidak akan cemburu melihat Rai yang biasanya dingin dan sinis kini berinteraksi secara akrab dengan perempuan lain.

Nala baru lihat perempuan itu. Selama ini Nala hanya melihat Rai bergaul dengan teman laki lakinya.

Tepukan ringan Nala rasakan dibahunya, ia menolah mendapati perempuan sebayanya tersenyum menyapanya, "lo anak kelas sini?"

Nala tersenyum canggung, "E-eh iya."

"Kok cuma berdiri disini? Yuk masuk." Perempuan itu menarik Nala masuk, sementara Nala merutuki sikapnya tadi.

"Duh, gue kan mau move on! Kalo sekelas gini, gimana bisa move on ...."

"Mana Rai cakep banget lagi."

"Kita duduknya sebangku aja ya." Perempuan tadi masih menarik lengan Nala, sementara Nala yang tidak fokus hanya diam.

Perempuan rambut pendek itu membawa Nala kebangku yang masih kosong, sementara Nala masih diam. Pikirannya bercabang. Ia bingung ingin move on atau lanjut saja, meski sekarang lebih sulit lagi karena Rai ternyata dekat dengan perempuan lain.

Nala's CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang